Ikara sama Leo kalo disatuiin? Kacau balau.
Ikara tau banget Leo nggak suka sama dia karena kerap dijadikan bahan perbandingan, apalagi begitu masuk SMA yang sama, mereka berdua berkompetisi untuk menjadi juara 1 seangkatan agar bisa mendapat beasis...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
34.
Jadwal rutin Leo adalah pulang sekolah jam 2 siang, lalu pergi latihan bola sampai jam 4 sore, kalo main dulu sama Abel Willy sampai di rumah sekitar pukul 7 kurang. Dia akan pergi ke makam seminggu dua kali.
Hari ini dia nggak ada latihan, nggak main sama anak-anak, bukan jadwal ke makam juga. Jadi jam setengah 3 Leo sudah pulang ke rumah.
Masih sepi karena Ela minta diturunkan di rumah Tante Ical bersama Willy. Papah belum pulang dari kantor dan Mamah masih tidur siang dengan Haidar.
Leo melepas tasnya dan pergi ke ruang tamu tanpa melepas seragam. Nggak tau kenapa hari ini dia capek banget. Padahal Leo dikenal jarang sakit karena kekebalan tubuhnya tinggi. Bahkan hujan-hujanan kemarin tidak berpengaruh padanya.
Ada banyak hal yang terlintas di kepalanya begitu ia memikirkan kata hujan. Tapi Leo segera mengenyahkan dan meraih remot untuk menonton tv.
"Haiii kembali lagi ke CakeShip! Hari ini kita punya tamu Jihan Aldebaran dan Dario Megan. Kaget nggak nih sobat CakeShip???!"
Leo meletakkan remotnya untuk melihat. kak Jihan adalah anak Om Nathan, sahabat kak Elia juga. Tapi dia tidak begitu dekat karena baru kenal beberapa tahun lalu, mereka juga jarang bertemu karena katanya sibuk dengan dunia entertaint.
"Nanya ke Jihan dulu nih, menurut kamu, apasih definisi dari cinta?"
Leo masih memandang lurus tv sambil melepas jaket hitamnya.
"Ummm, cinta? Aku hampir nggak pernah nyoba buat definisiin apa itu cinta. Hati kita yang nentuiin apa yang kita rasaiin, kapan kita ngerasaiin, gimana kita ngerasaiin. Harusnya nggak perlu nunggu tau definisinya apa, karena bakal ada waktunya kamu liat orang yang kamu cinta dengan pandangan berbeda. Oh, dia nih orang yang aku cinta."
"Aaaaa sweet banget Jihan, ada salam buat calon suami di rumah??"
Jihan tertawa kecil. "Makasih udah ada, karena kamu orang yang aku pandang berbeda. I love you."
"Udah pulang, Bang?"
Leo menoleh melihat mamah keluar dari kamar. "Nggak ada latihan,"
Dilla berjalan menuju dapur. "Udah makan?"
"Belum,"
"Ada salmon kalo mau,"
"Buat mentai aja,"
"Sama nasi atau mi?"
"Nasi, Mah."
Dilla keluar dari dapur sambil membawa makan siang Leo, lalu duduk di sampingnya. "Nonton apa sih?"
