11. 🥟📲

18.7K 3.8K 1.1K
                                    

mandi dulu gasi sebelum baca...

aku double publish today, kesini lagi jam 7 malem yh.



aku double publish today, kesini lagi jam 7 malem yh

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.







8. Masa lalu.




"Asikkk makan apa ini??" Ela dengan semangat datang ke dapur saat mencium aroma sedap. Bersamaan dengan itu papah dan Haidar muncul.

"Ini dimsum yang gede satu doang Mamah buatnya," ucap Dilla.

Ela sama Ale saling melirik, kemudian langsung balapan menuju dapur membuat Dilla menautkan alisnya heran. Haidar di belakang ikur-ikutan lari sampai tersandung kaki meja makan.

"Kan kan Haidar jatoh!" seru Dilla.

"Eh eh anakku," Ale kembali berbalik dan meraih Haidar yang mulai menangis karena tidak ada yang menolongnya.

"Ela dulu yeay!" Ela sampai dan mengambil piring kecil.

"Nggak ada yang sayang sama Haidar," rengek bocah itu di pelukan papahnya.

Ale langsung tertawa dan menciumi dahi Haidar. "Mana sayang yang sakit mana?"

"Di sini di sini di sinu," Haidar menujuk kakinya, kepala dan lengan membuat mereka tertawa.

"Maaf ya adekku," lirih Ela sambil mengunyah dimsumnya. Dilla langsung memukul pelan lengan Ela dengan sendok. "Kadang makanan lebih berarti dari segalanya."

"Sini sayang gendong," Dilla mendatangi mereka.

Ale langsung menurunkan Haidar dan berancang-ancang memeluk Dilla membuat Haidar kembali menangis dan Ela tertawa puas di dapur.

"Ale ih!" Dilla memukul bahu Ale saat suaminya memeluk dengan erat. "Haidar tolongin Mamah..."

"Papah jahat!" Haidar memukuli kaki Ale dengan tangan mungilnya. Lalu gantian memeluk kaki Dilla sambil menangis. "Jangan sakiti Mamahku..."

Ale makin tertawa. "Kan dia istriku,"

"Tapi dia Mamahku!" teriak Haidar galak.

"Udah udah," Dilla meraih Haidar ke gendongannya, memelototi Ale yang memeletkan lidah ke arahnya.

"Si Leo mana?" tanya Ale.

Karena tidak ada sahutan semua langsung menatap Ela yang harusnya tau Leo ada di mana. Ela langsung pura-pura menyibukkan diri karena jika bohong tetap ketauan, tapi jika lapor Leo belum pulang abangnya tidak akan meminjami uang untuk beli album.

"Ela?" panggil Dilla. "Mana Abangmu?"

"Mah, ini kecap asinnya di mana ya?" tanya Ela sambil membuka tutup pintu lemari.

"Kamu masuk casting film aja Ra," celetuk Ale.

"Ini udah jam 9 malem dia nggak ada di rumah?" tanya Dilla dengan ekspresi tak senang. "Le, nggak tau lagi aku sama anakmu,"

My Frenemy ( AS 10 )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang