56

13.3K 2.8K 293
                                    









Selasa. 21.45




Ikara menatap lama dua makanan yang belum ia sentuh sejak pagi. Hanya duduk di lantai dengan tatapan kosong. Dia tidak tau apa saja yang ia lewatkan selama satu minggu dikurung. Kebetulan sekolah sedang classmeeting jadi absen bukan masalah besar.




Tapi bukan itu yang Ikara khawatirkan.




Dia tidak tau apa yang sedang Papah rencanakan.




Klek!


Pintu dibuka.


Ikara langsung mengangkat kepalanya, mendapati Pak Seto datang sambil membawakan kunci dan hpnya. "Non. Apa kabar?"

"Pak?"

"Bapak suruh saya ngembaliin hp."

"Papah?"

Pak Seto mengangguk. Ia kemudian menatap makanan yang masih utuh. "Kok nggak dimakan Non Ikara?" lirihnya khawatir. "Dari pagi loh."

Ikara tak menjawab, ia langsung meraih hpnya. Berdecak saat tidak bisa menyala jadi ia membuka laci lemari untuk mencari pengisi daya.

"Makan dulu, Non."

"Tinggalin saya sendiri, Pak."

"Tapi—"

"Tolong." Ikara menancapkan kabel ke dalam hpnya. Lalu duduk dan menunggu benda tersebut menyala. Menoleh saat pintu sudah ditutup Pak Seto.

Beberapa menit kemudian hpnya menyala. Ikara langsung mendapat serbuan notifikasi.



Ela : raaa

Ela : raaa

Ela : lo dimana

Ela : lo gapapa?

Ela : rankingnya :(

Ela : ra??

Ela : lo dmn??

Ela : ra

Ela : gue gatau keadaan lo gimana tapi kabarin kita ya. tetep semangat karena pasti lo ngalamin masa yang berat

Ela : kangen ra

Ela : 99+ missed call.

Abel : peri

Abel : kita khawatir sama u

Abel : pls berkabar

Abel : bokap lo perlu gue datengin mamah?

Abel : kita punya pasukan gede ra

Abel : nih ada video lucu barangkali lo butuh

Abel : sent a link

Abel : willy yang nyariin videonya

Abel : semoga humor kalian sama yh



And other massages from Gaffin, Fai, Bu Nana Les, Lafine Skincare....



Ekspresi Ikara sontak berubah.



Mana nama Leo?




Ikara berdiri dan mencabut hpnya. Ia kemudian keluar dari kamar dan berlari kecil menuruni tangga. Hanya melewati papah dan mamah yang sedang makan di ruang tamu.

"Ikara! Mau kemana kamu?!"

Ikara terus berjalan dengan mata berkaca-kaca. Ia kemudian keluar menuju rumah sebelah dan berhenti di depan pagar untuk menekan bel.

My Frenemy ( AS 10 )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang