63

21.8K 4.1K 2K
                                    









63.





"Ra, Leo terima permintaan follow gue...."

Ikara berhenti menulis dan menoleh, menunduk melihat Gesya yang sedang mengkepoi akun Instagram Leo. "Aaaa lucu banget postingannya, ini anak kecil adeknya kah?"

Ikara menunduk hendak melihat lebih jelas marena mendadak penasaran juga, tapi gagal saat Gesya menoleh padanya. "Ra,"

"Hm?" Ikara mengerjap.

"Menurut lo gimana? Dia nerima permintaan follow gue, Ra." Gesya tersenyum lebar.

"Bagus," Ikara merespon seadanya.

Gesya jadi memudarkan senyum. "Lo nggak papa?"

"Jangan nanya itu lagi please," Ikara memutar bola matanya.

Gesya tersenyum tipis. Kalau gini artinya mereka udah saling moveon kan? Apakah Leo memberinya jalan dengan melakukan ini?

"Ra, kali ini mau nemenin gue nggak?"



💞💞💞💞💞

Sebenernya di kampus ada banyak kantin, tapi nyari tempat yang leluasa buat merokok susah. Jadi biasanya Leo dan anak-anak pergi ke angkringan kecil belakang kampus, dan hari ini bebas karena tidak ada kelas lagi.

"Ngapain?" Leo merampas hpnya dari Asahi karena dari tadi dimainin. Lalu duduk dan mengeluarkan puntung rokok. "Pinjem korek, Jef."

Jefi melemparkan korek yang langsung ditangkap Leo. "Nyebat mulu anjir,"

"Baru satu,"

"Taiii," seru mereka membuat Leo tersenyum miring. "Satu bungkus iya."

"Guys, tebak gue bawa apa?" Jefi mengeluarkan botol minuman di meja.

Asahi langsung menoyor kepalanya. "Nyuruh tebak tapi udah ditunjukin dulu,"

"Ini sprite bukan sembarang sprite ini," ucap Jefi. "Mau nyoba?"

"Apa anjir?"

Jefi tersenyum tengil. "Makanya tebak. Apa, Le??"

"Alkohol," jawab Leo.

Senyum Jefi langsung memudar. "Nggak asik lo."

"Lo minum, Jef?" tanya Asahi. "Jangan lah ege."

"Kalian berdua terlalu bersih," decak Jefi sambil menuang isi botolnya ke dalam gelas kecil. "Tapi gue taran aja, abis makan."

"Bego," Asahi tertawa. "Lo mabok kita tinggal, abis ini Jesi kemari bawa pesenan nasgor. Tar dikira gue ikut-ikutan bego,"

"Nggak bakal ketauan juga," jawab Jefi. "Tadi kating nawarin, ternyata banyak yang bawa ke kampus. Jesi sendiri?"

"Palingan,"

"Lo minta dia kesini mau caper sama Ikara kan lo?" tebak Jefi.

Asahi menghela napas berat. "Kenapa ya susah banget menjangkau Ikara?" gumamnya membuat Leo melirik. "Siapa cowok beruntung yang pernah ngerasaiin digandeng Ikara?"

"Pasti ganteng, kaya, pinter," jawab Jefi.

"Le," panggil Asahi.

Leo meletakkan puntung rokoknya diasbak. "Apa?"

"Lo beneran kenal sama Ikara kan? Tai ditanya nggak pernah jawab," decak Asahi. "Kalo iya bantu deket."

Leo mendengus. "Mandiri,"

"Susah anjir kalo usaha sendiri, tuh cewek susah banget ditemuiin," keluh Asahi.

"Dia kan temen adek lo, tinggal minta tolong." ucap Jefi.

My Frenemy ( AS 10 )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang