55

13.7K 3K 578
                                    

aku minta 1 part buat dilla ya hihi.







55.

Dilla perlahan membuka matanya setelah kurang lebih 12 jam tidur. Lalu menggerakan tangan untuk mencari sesuatu yang bisa ia genggam, dan tangan Ale mulai menyentuh pergelangannya.

"Good Morning Bu Menteri," bisik Ale sambil mencium kening Dilla. "Gimana? Apa yang dirasaiin?"

Dilla mengulum bibir, memejamkan matanya sesaat lalu menatap Ale lagi. "Kamu bilang apa sama anak-anak?"

"Kita lagi ke Jogja buat dateng acara temen aku,"

Dilla mengangguk, ia kemudian mengusap pipi suaminya. "Tidur gih keliatan abis begadang."

"Tadi udah kok, mata aku gede wattnya."

Dilla tertawa kecil. "Apa kata Dokter, Le?"

"Nggak papa, yang penting istirahat yang banyak, aman semua. Nggak usah dijadiin beban pikiran, kita enjoyin aja. Ya nggak?"

Dilla menahan senyum. "Kita nggak bisa makan di rumah aja, ya? Aku nggak suka makanan hambar di sini. Mau dessert aja."

"Husss, makan dessert jadwalnya minggu depan, sekarang makan yang sehat dulu," Ale berdiri dan membantu Dilla untuk duduk.

"Sarapan datengggggg," Pintu terbuka muncul Luna dan Ical mendorong makanan. Dilla langsung tersenyum sambil menggelengkan kepala.

"Kepada Putri Dilla saya persembahkan," Luna mendorong mejanya sampai di samping Dilla. "Ini ada bayem, nugget ayam, kacang-kacangan, sama tahu."

"Makanannya abis langsung pulang," bisik Ical. "Yang pinter ya anakku."

"Dih," cibir Ale. "Enek dia liat kalian."

"Lo mau disuapin laki lo apa sahabat lo yang nemenin lo dari muda sampe tua?" tanya Luna.

Dilla mendengus. "Makan sendiri,"

"Yaelahhhhh,"

"Udah enak ini disuapin, kapan lagi," decak Luna.

"Lo jarang dijadikan ratu kan sama Ale?" tanya Ical.

"Nggak tau dia," Ale menggeleng. "Gue udah cosplay jadi pembantu."

"Dah dah cepet makan," decak Dilla. "Bawel semua."

"Aaa dulu aaaa," Luna menyuapkan makanan tersebut. "Ini jam jengkuk cuma sampe jam 1 siang. Nanti jam 5 sore gantian Zia sama Nathan."

"Nayya tadi pagi udah dateng, cuman nggak bisa lama karena ada meeting, kamu juga masih tidur." ucap Ale.

"Malah ngrepotin," decak Dilla.

"Aku suruh semua orang ke sini," ucap Ale. "Gunanya punya temen apa kalo nggak dipake."

"Gini loh Dill tipikal suami lo," Luna meringis. "Suka nggak tau diri."

"Gue kesini juga buat Dilla, bosen liat muka dia mulu di kantor," ucap Ical. "Udah lo balik aja Dilla biar sama kita."

"Dikit-dikit Lun nyuapin orang, mulut dia ga selebar elu," decak Ale. "Itu biar apa sih lauk di sisa-siaiin?"

"Lo diem ya anjir, lauk paling enak makan diakhir," dumel Luna. "Dah lo berdua keluar aja deh jangan ganggu kita."

Dilla menghela napas berat. "Harusnya tidur aja tadi,"

"Ayo Dill aaa lagi Dill,"

"Bayemnya kasih yang banyakkkk."

"Le, lo ngomong sekali lagi gue suntik."





💞💞💞💞💞💞







My Frenemy ( AS 10 )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang