aku bahagia banget ngetik episode ini.49.
Second date mereka hari ini, cooking date!
Leo yang menyarankan karena hari ini semua orang pergi ke rumah Tante Luna untuk acara putrinya. Niat awal Ikara pengen sushi date tapi mereka memutuskan untuk memasak saja di rumah.
Jadi menu yang akan dibuat hari ini sushi dan pizza!
Leo menghampiri Ikara di yang sedang membaca resep di dapur. Ia melingkarkan celemek putih milik mamah di pinggang cewek itu lalu mengikatnya.
"Makasihhh," ucap Ikara masih fokus pada hp. Ia kemudian menoleh pada Leo yang masih diam. "Makasihhh." ulangnya dengan penekanan.
Ikara pun menunduk menatap celemek milik Leo yang belum dipakai. "Ohh," katanya. Ia meraih celemek itu dan memakaikannya di badan Leo membuat cowok itu tersenyum kecil. "Dahhh."
"Masak apa dulu?"
"Sushi dulu aja gimana? Pilih makanan yang berat aja, kita belum jadi makan."
Leo mengangguk sambil mengencangkan tali celemeknya.
"Boleh minta tolong ambilin nasi sama ayam fillet yang gue masukin di kulkas?"
"Boleh," Leo berbalik dan memgambilkan apa yang Ikara butuhkan. "Apa lagi?"
"Makasihhh, sisanya udah ada," Ikara menunjuk bahan-bahan makanan di depannya. "Saus udah, mayonaise udah, sosis udah, nugget udah, wortel timun udah, kurang apa, ya?"
"Nori?"
"Ohhh iyaaaa, mana norinya?"
"Tuh," Leo menunjuk plastik kecil di dekat wastafel.
"Okey ayo kita masak, lo buat saus gue rebus sayurnya dulu."
Leo mengambil mangkuk karena mereka berniat membuat saus mentai dulu. Lalu memasukkan saus sambal dan mayonaise sesuai takaran resep. Sementara Ikara sedang merebus wortel dan timunnya.
Leo menoleh, menatap Ikara yang sedang fokus memandangi kompor. Rambutnya diikat setengah jadi banyak helai yang masih berantakan, cewek itu tambah cantik memakai riasan tipis yang membuat pipinya semakin merah.
"Le?"
Leo masih diam menatapnya.
"Leo ihhh,"
Leo tersentak kaget, refleks menunduk dan terkejut melihat mangkoknya terisi penuh dengan mayonaise. "Anj,"
"Leeee," Ikara tertawa sambil memukul lengannya. "Jangan ngelamun dong."
"Terus gimana?"
"Ulang aja nggak papa," Ikara mematikan kompor dan meniris sayurnya. Berusaha menahan tawa melihat ekspresi bingung Leo. "Nggak papaaa, ulang aja."
"Lagian bego yang jual tutupnya gede banget jadi tumpah semua," decak Leo.
"Jangan emosi yang sabarrrr."
"Ini nyebelin!"
"Leee,"
Leo menghela napas berat.
"Sekarang fokus tuang sausnya," Ikara berdiri di sampingnya untuk mengawasi. "Nanti gue bilang stop."
Leo mulai menuangkan sausnya. "Stop," ucap Ikara membuat ia berhenti. Lalu ia ganti menuang mayonaise. "Stop segitu aja." kata Ikara.
"Selesai kan??"
Leo mengangguk. "Hm,"
"Pinter deh," Ikara berjinjit sambil mengacak pelan rambut Leo membuat cowok itu menunduk sambil tersenyum.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Frenemy ( AS 10 )
Teen FictionIkara sama Leo kalo disatuiin? Kacau balau. Ikara tau banget Leo nggak suka sama dia karena kerap dijadikan bahan perbandingan, apalagi begitu masuk SMA yang sama, mereka berdua berkompetisi untuk menjadi juara 1 seangkatan agar bisa mendapat beasis...