66

16.6K 3.5K 642
                                    

hiiiiiiii, ketemu lagi. semoga masih inget eps  sebelumnya ya, lama ga update takut kalian lupa.














66.






Bersambung....

Selang beberapa saat, Leo juga terbangun. Matanya masih memejam karena mengantuk, ia membuka matanya lagi untuk menatap Ikara yang sedang menatapnya juga. Leo memajukan wajahnya dan mendaratkan kecupan singkat di dahi Ikara, lalu menunduk lagi memejamkan mata.



Suasana hening.



Ikara mengulum bibirnya dengan ekspresi terpaku. Sementara Leo perlahan membuka matanya dan mengerjap pelan, lantas melepas genggaman mereka. Cowok itu langsung bergegas keluar kamar sementara Ikara menarik selimut untuk menutupi seluruh tubuhnya karena malu sendiri.







"Sarapan pagi hadirrrr!"

Mba Yeni dengan wajah riang berjalan cepat menuju meja makan sambil membawa banyak makanan. Menoleh melihat Ikara baru saja keluar dengan rambut basah. "Abis mandi, Non??"

Ikara tersenyum tipis sambil mengangguk. "Next time aku mau bantu masak, Mba."

"Duhh nggak perlu lah," Mba Yeni meraih kedua bahu Ikara dan menyuruhnya duduk di meja makan. "Non terima jadi aja, jangan terlalu capek."

"Daging, Non." Pak Seto meletakkan piring kecil. "Kecap asinnya nyusul."

"Makasih, Pak." Ikara meraih sumpit di meja. Ia melumat ujung sumpitnya sambil melihat sekitar. "Leo... mana, Mba?"

"Mas Leo?? Keluar tadi, pas ditanyaiin katanya pergi bentar," jawab Mba Yeni sambil mengaduk sup. "Pak, kurang asin kayaknya."

"Tambah garem?"

"Iya tolong, Pak. Non Ikara ayo dimakan mumpung masih panas, itu saya buatin sup salmon kesukaan Non."

"Ya," Ikara menunduk sambil melihat makanannya. Saat hendak mengambil sup ia mendengar suara pintu terbuka, ternyata Leo yang baru saja datang.

"Nah Mas Leo dateng, sini ikut sarapan!" ajak Mba Yeni melambaikan tangannya.

Leo melepas jaket hitamnya, kemudian datang dan menarik kursi di samping Ikara membuat cewek itu menegakkan badannya sambil menyelipkan helaian rambut.

"Abis dari mana sih, Mas?" tanya Mba Yeni. "Kok lama banget."

"Paling beli rokok," celetuk Pak Seto sambil duduk.

"Nyari angin bentar," jawab Leo sambil menarik mangkuk sup. "Apa ini?"

"Di sini nggak ada angin sampe nyari-nyari keluar?" tanya Pak Seto membuat Leo mendengus geli.

"Sup Salmon Mas, suka?"

"Dia yang suka," Leo menunjuk Ikara dengan dagunya. Lalu meraih sumpit dan mengambil sepotong salmon di dalamnya. Mba Yeni dan Pak Seto saling melirik.

Leo menunduk sambil mengunyah nasinya, ia kemudian menoleh, menatap Ikara yang sedang duduk menyender sambil mengunyah makanan dengan pelan.

"Apa?" tanya Ikara.

Leo hanya menaikan alis dan melanjutkan makanannya.


My Frenemy ( AS 10 )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang