4. Giselle and Amania

86 18 1
                                    

"Rietta, kita sudah sampai!" ucap lembut ratu kepada Rietta yang tertidur selama perjalanan menuju kerajaan Amania. 

Rietta yang merasa terpanggil pun seketika terbangun dari tidurnya, dan langsung melihat sekelilingnya. "Ini kerajaan Amania?" batin Rietta setelah melihat kerajaan yang berada ditengah-tengah hutan yang cukup 'menyeramkan' ini. Sesungguhnya Rietta belum pernah sama sekali ke-kerajaan ini sebelumnya, dan kenyataannya jauh dengan ekspetasinya. "Ratu, tuan Putri... Selamat datang di kerajaan Amania. Ratu Edlina sudah menunggu didalam istana." ucap satu orang pengawal, dan beberapa pengawal yang lain membuka pintu kerajaan yang besar dan tinggi itu. Ratu dan Rietta pun masuk kedalam istana dan menemui ratu Edlina yang menunggu di sebuah kursi yang terlihat mewah. "Adellyn, Rietta, akhirnya---Senang bertemu denganmu!" ucapnya lalu berjalan menghampiri Ratu dan Rietta. Mereka pun saling menyapa dan bersalaman. Tak lama kemudian, Ratu Adellyn dan Ratu Edlina pun berbincang mengenai suatu hal yang tak Rietta mengerti. Karena mulai merasa bosan, Rietta pun meminta izin Ratu untuk berjalan-jalan mengelilingi istana yang terlihat 'seram' itu.

Rietta terus melihat sekelilingnya, dari foto keluarga yang terpajang di setiap dinding, dan lukisan yang menyeramkan. Lalu akhirnya sampailah gadis itu di suatu lorong dengan pintu kayu besar diujungnya. Rietta ketakutan, namun disisi lain ia juga penasaran, tak banyak ditemukan sebuah kerajaan seperti sekarang menggunakan pintu kayu seperti itu. Apa yang ada didalamnya? Rietta melangkahkan kakinya kedepan, berjalan untuk mendekati pintu kayu itu. Lorongnya yang gelap, sunyi, dan kotor, membuat Rietta merasa jika ada yang salah dengan tempat ini. Kemana saja para pelayan sampai tak mengurus bagian sini? "Apa aku tak salah dengar?" batin Rietta setelah mendengar suara ramai-ramai dari dalam pintu kayu itu. Seperti suara banyak orang sedang membaca sebuah mantra secara bersamaan. Cukup menyeramkan karena bukan begitu cara orang normal untuk belajar sihir atau membaca mantra.

Rietta tak berniat untuk masuk kedalam sana, ia hanya terus mendekatkan kupingnya ke pintu itu untuk mendengarkan apa yang ada didalamnya. "Mengapa kerajaan ini menyeramkan sekali, sih?" batinnya sembari memutar badannya untuk kembali kepada ratu. Gadis itu mulai merasa tidak nyaman berada ditempat ini dengan waktu yang cukup lama. Saat Rietta ingin berbalik badan, tiba-tiba saja sudah terdapat anak kecil perempuan yang sudah berada dibelakangnya dengan senyuman yang mengerikan. "Apa yang kau lakukan disini?" tanya anak dengan rambut yang dikuncir dua itu. Anak itu tak berhenti tersenyum menatap Rietta yang sudah ketakutan setengah mati. Yang bisa ia lakukan saat ini hanyalah dengan memberikan anak itu senyuman yang canggung. "K-kau siapa?" tanya Rietta ragu. "Perkenalkan, tuan putri. Namaku Giselle, anak terakhir dari raja dan ratu Amania VI" balas Giselle sembari menjulurkan tangan untuk berjabat tangan dengan Rietta. Sontak Rietta juga menjulurkan tangan lalu menjabat tangannya. "Jadi dia anak dari Ratu Edlina?"  batin Rietta sembari terus menilik wajah dari anak itu.

"Giselle, kau tahu apa yang ada di dalam pintu ini?" tanya Rietta mendekat. Giselle kembali tersenyum lalu mengangguk. "Aku mengenal baik setiap sudut dari kerajaan ini. Tak ada apapun dibalik pintu ini, Putri!" serunya semangat. Namun tiba-tiba saja senyuman di wajah Giselle berubah menjadi datar. "Putri, sebaiknya kita jangan berlama-lama disini, mari kuantar kau mengelilingi tempat lain" sambungnya dengan tatapan serius. Memangnya kenapa? Rietta pun mengikuti apa yang Giselle katakan, meskipun sebenarnya ia masih penasaran dengan apa yang ada didalam pintu kayu itu. Karena jelas-jelas ia mendengar suara itu bahkan saat Rietta tengah berbincang dengan Giselle sebelumnya. Jadi Rietta tak dapat semudah itu untuk mempercayai perkataan Giselle begitu saja. Mereka berdua pun akhirnya berjalan melalui lorong untuk pergi dari tempat itu, dan saat masih berjalan, Rietta tak sanggup menahan rasa penasarannya. "Kau yakin, tak ada apapun didalam sana, Giselle?" tanya Rietta yang dibalas anggukan dengan Giselle.

THE CURSE OF LUMINERA | ENHYPENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang