16. Don't Break The King's Rules

53 10 2
                                    

Sesampainya Rietta dan yang lainnya di kerajaan Xannider, seorang pengawal langsung menghampiri Zack dengan dua ember susu sapi putih dikedua tangannya. Zack pun turun dari kudanya. "Putra Mahkota... Ini susu sapi pesanan anda..." ucapnya sambil membungkukkan badannya kearah Zack yang sedang sibuk membantu Rietta turun dari kuda. Tak lama setelah itu Zack kembali menatap pengawal itu lalu berkata, "Iya, terimakasih... Berikan saja ember itu pada Pangeran Justin dan Pangeran Niel." Sang pengawal itu kembali mengangkat badannya lalu menganggukkan kepalanya. "Baik." katanya dengan tegas. Sementara itu, Justin dan Niel sudah tersenyum lebar melihat sang pengawal dengan susu sapi mereka ditangannya.

"Jika seperti ini, kita bisa mulai ritualnya." bisik Justin pada Niel. Niel tersenyum tipis lalu menganggukkan kepalanya. Sang pengawal pun melangkahkan kakinya mendekati Justin dan Niel lalu memberikan ember kaleng itu kepadanya. "Baiklah, terimakasih, kak! Kami pergi dulu! Ayo, Niel!" seru Justin pada Niel dan berlari menuju kedalam istana dengannya. Zack dan Rietta yang ditinggalkan oleh mereka begitu saja pun hanya saling bertatap-tatapan, Rietta memalingkan pandangannya dari Zack lalu melangkahkan kakinya menuju kedalam sambil mengangkat sedikit rok gaunnya agar ia tak begitu kesulitan berjalan. Namun Zack menghentikan langkahnya dengan cara menggenggam lengannya dari belakang.

Rietta menghadap belakang, Zack menatapnya dengan tatapan khawatir. "Sebenarnya tadi itu apa?" tanya Zack. "Tidak apa-apa." balas Rietta tenang. Zack melepas genggaman tangannya di lengan Rietta, "Sepertinya... mereka melakukan suatu ritual di kerajaan." sambung Rietta seraya ia berjalan meninggalkan Zack disana. Zack hanya terdiam menatap Rietta yang berjalan meninggalkannya dari kejauhan. Mereka? Apa maksudnya? Zack menghela nafasnya sambil memejamkan mata, kini ia mengerti apa yang dikatakan oleh Rietta, ia pun melangkahkan kakinya kedalam istana dan berniat untuk menemui ketiga kakak Rietta yang diduga telah melakukan suatu ritual secara diam-diam.

Saat ia tengah berjalan dengan langkahnya yang begitu cepat dan wajah yang kesal, ia melihat Steve sedang berdiri di lorong, Zack pun langsung menghampirinya.

"Hey! Siapa yang mengizinkan kalian melakukan ritual itu, hah?!" seru Zack  sambil mencengkram kerah kemeja Steve dan menariknya kearahnya. Steve sontak mendelik lalu mendorong Zack kebelakang. "Apa yang sedang kau bicarakan?!" balas Steve dengan nada kesal. Pertengkaran mereka berdua mendapatkan perhatian dari Hilmar, Jason, dan Sebastian yang juga masih berada disekitarnya. "Kak Zack!" Sebastian berlari kearah Zack. Berusaha untuk menghentikan pertengkaran itu. Zack pun memejamkan matanya untuk menenangkan diri lalu menoleh dan menatap Sebastian tajam. Sebastian berhenti melangkah saat ia sudah berhadapan dengan Zack. "Maaf, Kak... Jangan salahkan mereka. Aku yang sudah membiarkan mereka melakukan ritual mematahkan kutukan ilmu hitam itu." kata Sebastian kepalanya menunduk menatap lantai. Dia sudah siap menerima hukuman atas apa yang sudah ia lakukan. "Ritual ilmu hitam? Kau tahu apa yang akan terjadi jika sang Raja tahu tentang ini, kan?" balas Zack dengan tegas. Sebastian mengangguk dan mengangkat kepalanya untuk menatap Zack.

"Kak, aku mohon... Jangan katakan tentang ini pada Raja. Aku tak ingin sihirku disegel olehnya." mohon Sebastian.

"Tenang saja, aku tak akan mengatakannya pada Raja. Namun ritual seperti itu bisa membahayakan diri kalian sendiri jika kalian tak tahu konsekuensinya, apa kalian mengerti?" tanya Zack kini matanya menatap Hilmar, Steve, dan Jason secara bergantian. Steve, dan Jason memalingkan wajahnya, sedangkan Hilmar menganggukkan kepalanya. "Maaf. Kami tak akan melakukan ritual itu lagi." sambung Hilmar. Zack mengangguk mengerti dan kembali melangkahkan kakinya menuju ruangannya. Namun sebelum ia berjalan semakin jauh ia sempat berkata, "Nanti malam kita akan makan malam bersama Raja dan Ratu, jangan buat keributan disana." katanya dengan tegas.

***

Sedangkan diruangan Justin, terlihat Niel dan Justin yang tengah mempersiapkan diri mereka untuk melakukan ritual ilmu hitam 'menghidupkan makhluk hidup yang telah mati'. Ritual ini membutuhkan satu ember susu sapi putih yang sudah dicampurkan dengan darah makhluk hidup itu sendiri. Ritual ini sebenarnya sangat beresiko, namun karena Justin memaksa ingin menghidupkan kembali kucing hitam milik Niel yang telah mati, jadi dia nekat untuk melakukannya.

THE CURSE OF LUMINERA | ENHYPENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang