17. Dragon Snake Spirit

34 10 2
                                    

Roh utama yang dikatakan dapat menyakiti sampai ditubuh dunia nyata itu benar adanya. Hilmar melangkahkan kakinya dengan sangat amat perlahan. "Ular naga itu buta, dia tak bisa melihat kita." kata Hilmar berbisik. Steve dan Jason tak percaya akan apa yang dikatakan oleh kakaknya. Mereka berdua malah saling menatap dan menahan tawanya.

"Kau tahu darimana?" tanya Jason dengan nada merendahkan. Hilmar kesal. "Lihat saja sendiri kenapa dia terus menembus satu ruangan ke ruangan lain dan hanya berputar disitu-situ saja."

Jason pun langsung mendongak keatas dan melihat dengan seksama. Benar yang dikatakan oleh Hilmar. Ular naga itu buta. Namun bagaimana makhluk itu dapat tahu kita berada disini dan terus terbang diatas kita?" tanya Jason penasaran. Hilmar melirik Jason. "Mereka hanya buta, mereka tak tuli. Pendengaran mereka justru sangat baik. itu yang membuat mereka tahu kalau kita ada disini." sambung Hilmar.

Roh ular naga itu pun masih terus berputar diatas mereka. Suara geramannya yang begitu kencang pun menggema di setiap Sudut ruangan. "Duh, berisik sekali..." gumam Steve seraya menutup telinga dengan kedua tangannya. Jason setuju. Suaranya sangat mengganggu pendengaran mereka. "Bagaimana cara membuatnya diam?" Beberapa detik setelah Jason bertanya tentang hal itu, tiba-tiba saja terdengar suara barang yang terjatuh dengan keras.

'BRAK!'

Jason, Hilmar, dan Rietta pun sontak mengerjapkan matanya lalu menoleh kearah steve yang baru saja melempar kursi ke roh ular naga itu. Seketika roh naga yang sebelumnya terus menggeliat tiba-tiba menjadi diam. Tak hanya roh naga itu saja yang terdiam, melainkan semua orang yang ada disana saat ini. "Steve bodoh... "gumam Jason. Bertanya-tanya apa yang akan dilakukan roh naga itu berikutnya setelah mendapat serangan tiba-tiba dari Steve, sedangkan Steve sudah berancang-ancang untuk lari.

Rietta terus menggenggam erat tangan kakaknya, Hilmar. Seakan menunggu aba-aba darinya, Rietta juga bersiap kabur jika ular naga itu mendekat. Namun bukannya seperti yang dibayangkan, ular naga itu malah hanya menatap mereka tajam dari langit-langit. Matanya yang merah membuat suasana saat ini semakin mencekam. Ular naga itu pun membuka mulutnya dengan sangat lebar secara perlahan. Saat itu juga terdengar suara geraman yang lebih keras dari sebelumnya keluar dari mulut roh naga itu.

Rietta dan yang lainnya pun seketika menutup telinganya, meringis kesakitan. Suaranya sangat kencang sampai telinga mereka semua berdarah dan mengeluarkan suara berdenging. Jason dan Steve berpelukan erat, sedangkan Hilmar menutup kuping Rietta dengan kedua tangannya. Saking kencang suaranya, sampai-sampai membuat wajah mereka semua tersapu oleh angin. Jason menutup matanya,

"Kumohon, berhentilah!"

Merasa sudah kembali sunyi, Jason pun membuka matanya. la melihat Sekelilingnya yang sudah berada diruangan miliknya di kerajaan Xannider yang berarti dirinya sudah tersadar dari royal curse-nya. Jason menghela napasnya lega, ia lalu kembali berbaring di ranjangnya berniat untuk kembali melanjutkan istirahatnya. Sudah beberapa hari ini ia tak dapat tertidur dengan nyenyak karena royal curse, namun disisi lain ia merasa tenang karena sudah tak mendapatkan penglihatan masa depan setelah ia mendapatkan royal curse. Itu lebih baik untuknya. Jason pun memejamkan matanya, namun ada yang terasa aneh.

Janggal. la tak mendengar suara apapun. Tak ada suara nafasnya sendiri, suara detak jarum jam, dan hal-hal normal lainnya yang seharusnya dapat terdengar. Jason pun Keheranan. la mengangkat tangannya didepan wajahnya lalu mulai menjentikkan jarinya. Tak ada suara. Jason Panik, la pun semakin mendekatkan tangannya pada telinganya lalu kembali menjentikkannya kembali. Masih tak ada perubahan. Apa yang terjadi? Apa Jason seketika kehilangan indra pendengarannya?

Jason pun bangkit dari tidurnya lalu mulai berlari meninggalkan ruangannya. Jason mengerjapkan matanya lantaran melihat cahaya pagi hari yang begitu terang begitu ia membuka pintu. Lalu saat ia membuka mata ia terkejut melihat Justin yang sudah berdiri tepat dihadapannya. Jason berteriak dan sontak memukul bahu Justin. "Aduh, sakit tahu!" Justin terlihat kesal namun ia juga langsung tertawa setelah ia menyadari bagaimana Jason berteriak seperti wanita.

THE CURSE OF LUMINERA | ENHYPENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang