18. Niel's Sickness

59 13 3
                                    

"Hei!"

"Kau kenapa?" tanya Jason kepada Steve sambil tertawa dengan kencang setelah melihatnya masuk ruang rawat Kerajaan dengan terus menggaruk seluruh badannya tanpa henti.

"Diam lah." ucap Steve ketus.

Jason masih tertawa hingga telinganya terasa sakit dan mulai berdenging lagi.

"Uh, sakitnya..."

Zack yang melihat itu pun sontak merasa heran. Ia lalu menoleh kearah sang perawat yang tengah menuangkan suatu cairan kedalam gelas. "Itu apa, Marta? Apa yang kau berikan kepada Pangeran Jason?"

Sang Perawat muda yang bernama Martha itu pun langsung membalikkan badan. "Ini penawar ringan, Tuan Muda," katanya.

"Biasanya kami memberikan ini kepada pasien kami untuk meredakan rasa sakit." lanjutnya.

Saat ia mendengar jawaban dari sang perawat, sesungguhnya pria itu sangat terkejut dan marah. Ia menganggap perawat itu cukup ceroboh dalam pekerjaannya.

Namun ia masih berusaha untuk tetap tenang, ia pun langsung mendekati sang perawat itu lalu berbisik ke telinganya, "Penyakit yang dialaminya itu bukan penyakit biasa, jika kau memberikan obat tanpa sihir seperti itu dia bisa mati." katanya dengan tegas.

Martha menciut seketika lalu menundukkan wajahnya karena ketakutan. Ia berusaha untuk menghindari tatapan mata Zack. "Maafkan saya, Tuan Muda... Saya berjanji akan belajar lebih banyak lagi tentang sihir medis!"

Zack menghela nafas panjang selagi menganggukkan kepalanya. "Iya."

"Belajarlah lagi di desamu. Lalu kembali setelah kau sudah mendapatkan ilmu yang lebih dari sekarang."

Rietta yang tak sengaja mendengar pembicaraan mereka berdua pun langsung mengerjapkan kedua matanya.

"Apakah Zack baru saja memecat seorang perawat muda yang tak bersalah? Malang sekali gadis itu." batinnya.

Tak lama setelah perbincangan itu, gadis perawat itu pun keluar dari ruangan dengan air mata bergelinang dimatanya. Rietta yang tak tega pun langsung bertanya pada Zack.

"Zack... Kenapa kau lakukan itu?" tanyanya sambil mendekat. Zack menoleh lalu tersenyum. "Aku hanya memintanya untuk mencari ilmu seluas samudera saja, kok..."

Rietta merotasikan kedua bolamatanya lalu berkata, "Tak terdengar seperti itu bagiku. Kau memecatnya, Zack." Rietta menyilangkan tangannya didepan Zack.

Lelaki itu pun tertawa kecil setelah melihat Rietta yang bersikap seperti itu padanya. "Perawat itu melakukan sesuatu yang bahkan ia sendiri tak ketahui apa resikonya jika dilakukan."

Rietta terdiam. Ia juga menurunkan kedua tangannya setelah menyadari bahwa sebenarnya ia tak tahu apa yang dilakukan oleh gadis perawat bernama Martha itu.

"Kakakmu bisa saja mati loh, karena salah mendapatkan pengobatan." sambungnya.

Rietta sontak mendelik. "Kau yang benar---"

Perkataan Rietta terpotong karena ia mendengar suara gadis perawat lain yang baru saja datang dari arah pintu ruangan rawat Kerajaan.

"Permisi, Tuan Muda... Anda memanggil saya?"

Zack dan Rietta pun menoleh melihat gadis berambut hitam sebahu itu membungkuk dihadapannya.

"Ya... Tolong sembuhkan Pangeran Steve yang gatal-gatal karena keracunan."

Steve hanya melirik Zack kesal lalu memalingkan wajahnya dengan terdiam karena malu.

"... dan tolong sembuhkan Pangeran Jason yang kehilangan pendengarannya. Gunakan sihir medis untuk pengobatan Pangeran Jason." sambung Zack tegas.

THE CURSE OF LUMINERA | ENHYPENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang