13. Ambue Yvóra

74 10 0
                                    

"Aku pernah membaca sebuah buku, dan mereka menyebutnya dengan kata Ambue Yvóra."

Ambue Yvora, atau yang biasa juga disebut dengan dunia parallel. Lebih jelasnya, alam semesta alternatif atau dimensi paralel adalah kehidupan seperti di alam semesta kita, namun berada di dimensi atau dunia yang berbeda. Ambue Yvora diciptakan oleh pendiri Krugen sebagai bentuk balas dendam kepada keluarga Luminera saat peperangan berakhir.

***

Rietta pun hanya dapat terdiam mendengar perkataan ketiga kakaknya. Gadis itu menatap langit-langit dan menghela nafasnya. Ia ketakutan. Bahkan sangat ketakutan. Sudah sering kali ia mendengar kata Royal Curse, namun tak dapat dipercaya, kini ia dapat merasakannya sendiri.

"Jadi kita benar-benar mendapatkan Royal Curse, ya?" ucap Rietta tenang menghadap kearah jendela yang sudah ditutupi dengan banyak kayu disetiap sudutnya.

Jason menoleh kearah Rietta lalu berjalan kearahnya dan berkata, "Tenang saja... Semuanya akan baik-baik saja." Ia mengatakan itu kepada adik perempuannya untuk menenangkannya, padahal dia juga tak bisa tenang sedaritadi. Waktu terasa tak nyata disini. Tak ada jam, tak ada celah sedikitpun untuk keempat bersaudara itu melihat situasi diluar. Mereka hanya dapat menunggu hingga sudah waktunya mereka terbangun dari mimpi buruk ini. Sudah lebih dari lima jam mereka disana dan tak ada perubahan yang terjadi. Hal ini sungguh membuat mereka tak nyaman. Mereka akhirnya kembali berusaha untuk keluar dari tempat itu secara paksa.

"Hei! Kau ini berisik sekali, sih? Sampai kapan kau akan menyakiti dirimu sendiri? Aku ingin tidur saja tak bisa!" ujar Steve pada Jason yang tak henti mengerang lantaran ia terus berusaha menggunakan sihirnya untuk keluar dari istana, tapi tak berhasil dan malah membuat luka ditelapak tangannya tak berhenti berdarah. Jason sendiri pun akhirnya pasrah dan duduk disamping Steve yang juga sudah tergeletak dilantai. "Aku tak sanggup lagi. Kita tak akan bisa keluar dari sini." ucap Jason lemas seraya ia terus melihat kearah telapak tangannya yang sudah bercucuran darah, bahkan sampai ada beberapa yang menetes kelantai. Rietta pun berjalan kearah Jason dengan sapu tangan digenggamannya.

"Kak, jangan terus memaksakan diri. Kita pasti akan keluar dari sini jika sudah waktunya." kata Rietta sambil duduk disamping Jason dan memberikan sapu tangan itu kepadanya. "Tapi kapan? Kita sudah berada disini selama lima jam lebih, aku sudah muak disini!" jawab Jason yang perkataannya mampu membuat Steve semakin kesal seketika. Steve yang sebelumnya masih berusaha untuk memejamkan matanya pun langsung terbangun dan menempeleng kepala Jason. "Jika kau tak mau berhenti bicara akan kupastikan kau tak bisa terbangun lagi selamanya! Mau kau begitu?!"

"Sialan kau, Steve! Dasar tak sopan!"

"Kau yang dari tadi terus berisik dan mengganggu orang yang ingin tidur kenapa jadi aku yang tak sopan, hah?!"

"Heh, mana ada orang yang ingin tidur disituasi seperti ini? Memangnya kau tak takut mati jika tidur ditempat seperti ini?!"

"Aku lebih baik mati daripada harus terus berdebat omong kosong denganmu!"

"Hentikan kalian berdua!" seru Hilmar yang tengah berjalan kearah Jason dan Steve. Kedua anak kembar itu langsung terdiam seketika begitu ia mendengar bentakkan dari Hilmar. Rietta menghela nafasnya kasar lalu bangkit dari lantai dan berjalan menghampiri Hilmar. "Kalian semua ikut aku sekarang!" Dengan wajah yang sedikit pucat dan cemas, Hilmar menggenggam erat tangan Rietta dan berjalan kearah satu sisi ruangan yang lebih gelap, seakan menuntun mereka untuk berjalan kesana bersamanya. Jason dan Steve saling bertatapan dengan wajah kebingungan. Hilmar kenapa? Hilmar pun meminta Rietta untuk duduk disofa ruangan itu, Rietta menurutinya. "Sebenarnya ada apa, Kak?" tanya Rietta dengan wajah penuh cemas dan ketakutan.

THE CURSE OF LUMINERA | ENHYPENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang