25. The Beautiful Mermaids Spirit

45 11 0
                                    


🎧 PLAYLIST
'Lilith'
By : Saint Avangeline

"Kau pergi ke Istana Luminera dengan kak Hilmar tapi kau tak mengajakku?" tanya Steve dengan tatapan tak percaya pada Jason yang tengah berjalan bersama dengannya menuju Ruang Makan untuk makan malam bersama.

Jason memutar kedua bola matanya. "Jangan berisik, nanti ketahuan!" bisik Jason pada Steve. "Kau tak izin dulu juga?!" seru Steve namun dengan suara pelan. "Ya ... Tapi itu bukan intinya." balas Jason yang membuat Steve menaikkan satu alisnya.

"Intinya aku melihat—"

"Apa yang lebih penting dari fakta bahwa kau dan kak Hilmar telah melanggar aturan Kerajaan ini, hah?!" potong Steve kesal.

Jason pun berdecak, geram pada kembarannya yang satu ini. "Oh, aku membencimu, Steve! Kau bahkan tak mau mendengarkan ceritaku dulu!" sahut Jason sambil melangkahkan kakinya lebih cepat dari Steve untuk meninggalkannya sendirian disana. "Hei! Sekarang kau marah padaku? Dasar aneh!" lanjut Steve dengan suara yang lebih keras agar Jason dapat mendengarnya dari kejauhan.

"Pangeran Steve..." ucap seorang gadis yang tiba-tiba saja sudah berada disamping Steve.

Steve sontak terkejut dan menoleh, lalu saat ia menyadari siapa yang tengah mengajaknya berbicara saat ini, ekspresi wajahnya berubah, dari yang marah, berubah menjadi senyuman. "Putri Violet?" balas Steve tersenyum malu. "Ada apa? kau terlihat kesal pada Pangeran Jason?" sambung Violet dengan wajah penasarannya. Steve langsung tertawa kecil sambil menggelengkan kepalanya. "Tidak, kok! Tidak apa-apa, dia memang anak yang menyebalkan." kata Steve dengan senyuman canggungnya.

Steve terlihat tegang ketika berada di dekat Violet. Itu aneh, namun Violet sendiri tak menyadarinya.

"Oh, begitu..." balas Violet. Mereka berdua pun melanjutkan perjalanan mereka, hingga akhirnya mereka sampai didepan pintu ruang makan. Didalam ruangan, Jason terus menatap Hilmar yang duduk tepat disamping kanannya. Hilmar terlihat gelisah, ia terus menggoyangkan kakinya tanpa kendali. la menghadap ke depan dengan pandangan kosong dan giginya menggigiti kuku jari jempolnya. "Kak?" bisik Jason pada sang kakak. Hilmar langsung kembali dari lamunannya. Menengok kearah sang adik.

"Kau kenapa, Kak?" tanya Jason khawatir. la merasa ada sesuatu yang terjadi pada sang kakak, namun ia terus berusaha untuk menutupinya.

"Tidak—"

"Makan malam bersama dimulai." Potong Chloryn, Ratu Xannider.

"Pelayan! Antarkan makanannya ke meja sekarang!" perintahnya lagi yang membuat para pelayan dengan makanan ditangan mereka berlari kearah meja makan dan mulai menata makanan itu dengan baik.

Penutup dari piring-piring itu pun terbuka, terlihat makanan yang begitu lezat dan menggoda selera di piring setiap masing-masing kursi. Setiap orang pun mulai menyantap makanan mereka masing-masing dengan begitu lahapnya.

"Pst ..." bisik Violet sembari menyenggol bahu Rietta yang duduk disampingnya. Rietta menoleh kearah Violet, masih dengan makanan didalam mulutnya. "Kenapa? tanya Rietta. "Apakah makan malam bersama itu hal yang wajib dilakukan disini?" tanya Violet dengan wajah penasaran.

Di kerajaan Saphirre, mereka sudah lama tak melakukan Makan Malam Bersama lagi. Sepertinya hal itu sudah tak wajib di Kerajaannya, mereka selalu makan masing-masing diruangan mereka. "Iya, kami selalu Makan Malam bersama." Kata Rietta dengan kepalanya yang mengangguk.

"Oh ..."

Violet kini menatap Sebastian yang sedang fokus pada makanannya. "Aku menyukainya!" bisik Violet pada Rietta. Seketika Rietta melirik Violet dengan dahinya yang mengerut. "Siapa?" tanya Rietta penasaran. "Pangeran Sebastian," balas Violet sambil tebenyum malu. Rietta pun ikut tersenyum karenanya. Menurutnya Violet sangat menggemaskan.

THE CURSE OF LUMINERA | ENHYPENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang