27. Amos, The Flying Lion

41 11 1
                                    


🎧PLAYLIST
'Me And The Devil'
By : Soap&Skin

Saat makan malam bersama telah dimulai, hanya terdapat Arthur, Chloryn, Zack, Sebastian, Steve, Agatha, dan Violet saja yang sudah siap untuk menyantap makan malam mereka. Sedangkan yang lainnya, mereka sudah izin kepada sang Raja, Arthur, untuk tidak ikut makan malam bersama malam ini.

Seperti Hilmar, Jason, dan Rietta, mereka bertiga masih mengurung diri didalam kamar mereka sejak apa yang terjadi tadi siang. Juga Justin, ia masih tak sadarkan diri di ruang Rawat Kerajaan setelah memakan kue berisi ramuan cinta buatan Violet, dan yang terakhir, Niel, ia masih berbaring di ranjang di ruangannya karena sakit.

Setelah makan malam bersama berakhir, Zack mengajak Sebastian untuk menjenguk sang adik, Justin, di ruang rawat Kerajaan. "Dia akan baik-baik saja, kan?" tanya Sebastian pada perawat yang tengah berdiri disamping ranjang Justin. Perawat muda yang bernama Selma itu pun menganggukkan kepalanya. "Iya, Pangeran Sebastian... Kami sudah memberikan obat untuk Pangeran Justin. Kemungkinan, Pangeran Justin akan kembali pulih esok hari." katanya dengan lembut.

Zack menunduk kearah perawat itu, lalu mengelus pucuk kepala Justin. "Baiklah. Lebih baik kita pergi sekarang, biarkan Justin istirahat disini sampai ia benar-benar sembuh." sambung Zack, lalu berjalan kearah luar ruangan dengan Sebastian disebelahnya.

Sementara itu, di luar ruangan Jason terdapat Steve dan Agatha yang tengah berjalan bersama. "Sebenarnya apa yang tengah terjadi pada kakak dan adik-adikmu? kenapa mereka tak ikut makan malam bersama?" tanya Agatha pada Steve. Steve menghela nafasnya kasar.

"Aku tak tahu. Tapi sepertinya mereka mengalami hari yang buruk." kata Steve.

Agatha berdecak. "Kalau soal hari yang buruk, aku juga mengalami hal buruk hari ini ..." sambung Agatha yang membuat Steve terkekeh. "Memangnya ada apa?" tanya Steve sambil terus melangkahkan kakinya melewati ruangan Jason.

"Aku ingin membatalkan perjodohan ini." Steve mendelik.

"Kenapa?" Agatha memalingkan wajahnya. "Aku tak mencintai Pangeran Zack," sambung Agatha yang membuat Steve menatapnya serius.

"Aku mencintai pria lain ..."

Wajah Steve mendekati Agatha. "Siapa?" tanya Steve penasaran. Wajah Agatha memerah seketika. "Itu tidak penting!" seru Agatha sambil melangkah lebih cepat.

"Yang penting adalah aku tak akan terbawa perasaan hanya karena dia mencium ku---"

"Dia menciummu?" tanya Steve dengan matanya yang terbuka lebar. Agatha mengangguk lalu kembali memalingkan wajahnya. "Ya, itu juga dia mencium ku karena terpaksa, dia ingin selalu terlihat baik di depanku." Steve masih terdiam. Mencerna apa yang baru saja Agatha katakan tentang Zack. "Seorang Zack menciummu ...?" gumamnya dengan nada tak percaya. Agatha melirik Steve. "Kenapa? Kau cemburu?" tanya Agatha dengan suara pelan. Sedikit mengharapkan jawaban yang lebih baik dari Steve. Steve seketika tertawa kencang. Senyuman dibibir Agatha memudar.

"Kau gila? Kenapa aku harus Cemburu padamu?!" kata Steve masih sambil tertawa. Agatha pun memutar kedua bolamatanya malas. "Justru aku merasa senang jika kau bersama dengan Zack, pria itu tak akan berusaha untuk mendekati adikku lagi!" sambungnya. Agatha terdiam.

"Terimakasih banyak, Agatha!"

Agatha menghela nafas sambil menggelengkan kepalanya. "Ternyata dia memang sebodoh itu." batin Agatha frustasi.

***

"Rietta, kumohon buka pintunya! Ini aku, Violet!" seru Violet yang terus mengetuk pintu Rietta namun tak ada jawaban.

THE CURSE OF LUMINERA | ENHYPENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang