X - 004

490 19 0
                                    

🍄🍄🍄

Malam harinya, setelah beberapa jam yang lalu selesai melakukan hubungan intim diantara kami, aku pun untuk pertama kalinya diajak pergi dengannya. Besok aku diajak untuk menginap beberapa bulan di rumah keluarga Lee.

Aku merasa agak canggung dengan keluarga Jeno. Karena saat menikah dulu, keluarganya seperti terpaksa menerima ku. Dan banyak yang menolak mentah-mentah menerima kehadiranku di keluarga mereka. Tapi bersyukurnya Mama dan Papa Jeno menerima aku apa adanya dan tidak kecewa padaku. Dan, dengan sabarnya Jeno memberikan pengertian padaku agar aku dapat beradaptasi dengan lingkungan keluarganya.

Akhirnya siang ini aku pergi berdua dengan Jeno. Aku memakai setelan baju casual yang rapi, dan baju ini dipilih langsung oleh Jeno agar aku terlihat lebih baik di depan keluarganya. Dan sementara  Jeno memakai setelan baju berwarna serba putih dengan bahan kain, dan celana bahan putih yang membalut tubuh bagian bawahnya.

Di dalam mobil aku memperhatikan Jeno yang sedang konsentrasi mengemudikan mobil yang kami tumpangi.

"Jeno apakah ini akan baik-baik saja? Aku ...,"

"Sayang percayalah padaku. Apapun yang terjadi, kau harus selalu ada di dekatku. Jangan sampai aku kehilanganmu di sana. Mengerti?"

Aku mengangguk untuk mencoba mempercayainya, karena ya, dia memang suamiku, dan aku harus percaya padanya.

🍄🍄🍄

Beberapa jam telah berlalu akhirnya kami sampai di sebuah kompleks perumahan mewah. Aku melihat beberapa rumah mewah di sana berdiri dengan gagahnya. Aku pun langsung sadar diri karena aku adalah seorang yang terlahir dari keluarga sederhana. Dan bersekolah di tempat elite pun itu suatu anugerah karena aku mendapatkannya dari jalur beasiswa.

 Dan bersekolah di tempat elite pun itu suatu anugerah karena aku mendapatkannya dari jalur beasiswa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Rumah Keluarga Lee)

"Kita sudah sampai. Kau jangan sampai lepas dari genggaman ku. Aku tidak akan membiarkan mu sendiri di rumah keluarga ku."

Aku mengangguk mengerti. Syukurlah Jeno menjadi pribadi yang baik dan berubah perilakunya. Dia tidak menganggap ku jalang lagi, melainkan sebagai istrinya. Aku senang sekali.

Jeno keluar dari mobilnya lalu dia berjalan untuk membuka pintu mobil untukku. Aku pun keluar dari mobil dengan mendapatkan sambutan tangan kekar miliknya. Aku pun meraih tangan kekar Jeno dan dia langsung menggenggam erat tanganku.

"Kau akan baik-baik saja setelah ini. Sayang."

"Iya aku mengerti."

"Mulai hari ini sampai seterusnya, aku akan memanggil mu dengan panggilan Sayang."

"Baiklah, asal jangan memanggilku jalang lagi. Aku sakit sekali jika kau memanggilku begitu." Kulihat Jeno tersenyum mendengar ucapanku.

"Ya kau memang tetap sebagai jalang ku. Jalang yang hanya aku saja yang miliki. Selain itu tidak akan aku biarkan mereka mendapatkan mu."

You are Mine (Noren) 🔞 ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang