X - 024

188 11 0
                                    

Renjun membuka matanya perlahan. Dan cahaya pun masuk ke dalam matanya, seketika itu juga, pertama kali yang ia lihat adalah langit-langit kamar yang terlihat. Sangat megah. Renjun pun sudah sempurna membuka matanya dan langsung melihat ke sekitarnya. Perlahan ia bangun dari tidur dan menyenderkan punggungnya di kepala kasur.

Ia mengeryit. Sepertinya ia familiar dengan ruangan ini. Renjun bertanya-tanya, apakah ia sekarang masih tidur dan bermimpi?

"Aku seperti familiar dengan tampat ini. Dimanakah aku?" gumam Renjun dalam hati. Ia masih bingung dengan ruangan yang sekarang ia tempati, dan sampai akhirnya, seseorang tengah mengetuk pintu kamarnya.

Tok.. tok.. tok

Renjun langsung menolehkan kepalanya ke arah pintu kamar yang besar dan megah di sana. Dan tidak lama, pintu itu pun terbuka dengan menampilkan seseorang yang sudah membuatnya trauma berkepanjangan. Dan di dekatnya, ada dua anak laki-laki kembar yang masing-masing tangannya digandengnya.

Renjun melebarkan kedua matanya setelah orang itu masuk membawa dua anak laki-laki kembar bersamanya. Orang itu tersenyum dengan lembut ke arahnya sambil menyapanya.

"Honey, kamu sudah bangun? Syukurlah." Kata orang itu yang masih berjalan mendekatinya.

"Tidak mungkin. Sejak kapan aku sudah berada disini? Apa kau ... membawa diriku dengan paksa darinya?" Renjun membalas pertanyaan orang itu. Matanya masih menatap dengan waspada ke arah orang itu.

"Honey lihatlah. Dua anak laki-laki ini adalah anak-anak kita." Kata orang itu pada Renjun. "Jisung dan Heesung."

Renjun langsung mengarahkan matanya ke arah dua anak laki-laki yang sejak tadi berada di dekatnya dan menatap dengan polos ke arahnya.

"Apa? Jisung dan Heesung? Anak-anakku?" ucap Renjun agak kaget.

"Anak-anak Daddy, sekarang yang kalian lihat di depan adalah ... Mama kalian yang selama ini kalian cari." Kata orang itu kepada dua anak laki-laki yang masih digandengnya.

"Hah? Benarkah Daddy? Dia adalah Mama kita?" tanya Jisung dengan nada polos.

"Ah Mamaa!" Heesung spontan langsung berlari menghambur memeluk Renjun yang sudah sangat kaget dibuatnya.

"Heesung? Kamu benar Heesung anakku?" kata Renjun yang saat ini sedang memeluk salah satu dari anak laki-laki kembarnya.

"Iya Mama, aku Hessung. Aku sangat merindukanmu, Mama." Heesung berucap sambil menampilkan wajah polosnya pada Renjun.

"Mama?" Jisung pun ikut mendekat ke arah Renjun dan memeluknya erat.

"Jisung?" Renjun menggumam.

"Aku sangat bahagia Mama akhirnya pulang juga dari luar negeri." Jisung menjelaskan sambil memeluk Renjun.

Renjun sedikit melongo mendengar ucapan anaknya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Renjun sedikit melongo mendengar ucapan anaknya. "Pulang dari luar negeri?"

"Ah! Mama juga sangat merindukan kalian berdua! Kemarilah, peluk Mama dengan erat ya?" Renjun pun sudah tidak tahan lagi dengan pemikirannya, ia pun segera memeluk kedua anak kembarnya dengan erat. Ia sangat merindukan kedua anak kembarnya ini.

You are Mine (Noren) 🔞 ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang