Sebulan setelah Renjun sudah tidak tinggal lagi bersamanya di satu apartemen yang sama, Guanlin merasakan sangat kesepian. Ia merindukan tunangannya yang masih dicintai olehnya. Guanlin merasa bersalah dengan ucapannya waktu itu.
Ia tidak sepenuhnya mengatakan jika ia tidak mencintai Renjun. Karena ancaman Jeno yang tidak main-main, membuatnya takut untuk bertindak gegabah. Akhirnya Guanlin pun pergi ke tempat kerja dimana Renjun bekerja untuk memberitahu teman-teman kerjanya bahwa Renjun tidak akan pernah datang lagi bekerja di toko mereka.
..
Sesampainya di toko dan baru saja membuka pintu toko, Guanlin langsung mendapatkan sambutan yang membuatnya agak kaget.
"Ya! Guanlin!"
"Eh?!" Guanlin kaget dan spontan tangannya yang kekar itu menyentuh dadanya.
"Kebetulan kau datang kemari, kami mau menanyakan banyak hal padamu!" ucap seorang pria imut bernama Na Jaemin di sana.
"Ya benar! Kami harap kau tidak berbohong pada kami semua!" Yangyang ikut bersuara menyetujui ucapan Jaemin.
"Baiklah, baiklah. Sepertinya aku tahu kalian akan menanyakan apa padaku." Guanlin sepertinya paham sekali dengan apa yang akan ditanyakan oleh Jaemin dan Yangyang.
"Dimana Renjun?" Seketika, Jaemin, Yangyang dan Guanlin langsung menoleh berbarengan ke arah Shotaro.
Shotaro yang ditatap seperti itu pun merasa santai saja. Ia mengarahkan mata tajamnya ke arah Guanlin. "Kau adalah tunangan nya Renjun, bukan? Kemana Renjun. Sudah sebulan lebih dia tidak datang ke toko."
"Shotaro." Jaemin dan Yangyang menggumam.
"Baiklah, aku akan mengatakannya pada kalian." Guanlin pun menghela napasnya. "Alasan aku datang kesini adalah, ingin memberitahu kalian bahwa ... Renjun yang kalian sayangi, tidak akan pernah datang lagi ke toko ini."
"Apa maksudnya? Bicara yang benar!" seru Jaemin yang mulai merasa sepertinya ini adalah suatu kabar buruk dari Renjun.
"Aku mengatakan, Renjun tidak akan pernah menginjakkan kakinya lagi di toko ini karena ... dia telah dibawa pergi oleh mantan suaminya."
"APA?!!"
Jaemin, Yangyang, dan Shotaro pun berteriak berbarengan ketika mendengar penjelasan dari Guanlin yang mengatakan bahwa Renjun yang selama ini mereka tunggu kedatangannya, tidak akan pernah datang lagi ke toko.
"Kenapa ini bisa terjadi? Kenapa bisa Renjun dibawa pergi oleh mantan suaminya?" Jaemin bertanya, ia dilanda rasa khawatir saat ini.
"Oh itu ... aku tidak bisa mengatakannya. Sangat pribadi sekali sepertinya." Guanlin menunduk karena merasa bersalah atas semua kekacauan ini.
"Kenapa kau tidak bisa mengatakannya? Apa yang telah terjadi pada kalian?" Yangyang ikut bersuara.
"Aku sudah mengatakannya kalau aku tidak bisa bilang!" Guanlin sepertinya kekeh tidak mau memberi tahu yang sebenarnya perihal Renjun bisa dibawa oleh mantan suaminya kepada rekan-rekan kerjanya ini. "Baiklah kalau begitu, aku permisi mau kembali pulang."
"Seenaknya kau pulang tanpa memberitahu dulu kenapa Renjun bisa dibawa pergi oleh mantan suaminya!" Shotaro yang tadinya diam pun akhirnya mulai mengeluarkan suaranya.
"Aku tidak peduli." Guanlin pun tidak peduli lalu ia langsung pergi dari toko itu, tanpa mempedulikan ketiga orang di sana yang menatap kesal ke arahnya.
Jaemin pun tidak bisa tinggal diam, ia mengejar Guanlin sampai keluar toko dan akhirnya ia berhasil menahan Guanlin agar tidak pergi.
"Tunggu sebentar! Kau masih berhutang penjelasan padaku!" Jaemin bersuara dengan nada tegas.
KAMU SEDANG MEMBACA
You are Mine (Noren) 🔞 ✓
Romance[ SELESAI ] CERITA INI DIPERUNTUKKAN UNTUK PENYUKA BXB SAJA. SELAIN ITU JANGAN ADA YANG MEMBACA, RESIKO DITANGGUNG SENDIRI. ##### PHOBIA SAMA CERITA BL?? PLIS MENJAUH YA SAYANG JANGAN LANJUT BACA, KALAU MASIH NGEYEL, SAYA GAK TANGGUNG JAWAB ! ☺️💐🙏...