🐰🐰🐰
Sebulan Kemudian...
.
.
.
.
.
"Aaaakkhh! Sakiitt! Ada apa denganmu sih? Pulang-pulang kau langsung memukuliku?" Aku terduduk dilantai yang dingin sambil menopang perutku agar tidak terjadi sesuatu yang tidak diinginkan. Baru saja aku mendapatkan suatu kekerasan yang dilakukan oleh suamiku sendiri. Jeno. Aku tidak tahu kenapa dia lakukan ini padaku. Kesalahan apalagi yang aku lakukan sehingga membuatnya sangat murka?
"Aku tidak menyangka kau itu jelmaan rubah betina ya, Renjun! Kau itu sebenarnya sedang hamil anaknya siapa? Anakku atau si Guanlin. Ha?"
DEG!
Tidak pernah kuduga Jeno akan mengatakan hal itu padaku. Dia tidak mempercayai saat ini aku tengah hamil anaknya? Darah dagingnya sendiri?
"Kau ini bicara apa, Jeno? Aku sekarang sedang hamil anakmu? Buah cinta kita?" Aku berusaha meyakinkan dirinya. "Sudah sembilan bulan aku hamil, dan sebentar lagi anak kita akan lahir. Kau malah bertanya ... aku hamil anaknya Guanlin?"
"Aku merasa tidak pernah melakukannya dengan mu, Renjun! Selama lima bulan yang lalu aku melakukan perjalanan bisnis di luar negeri, sementara kau ku tinggalkan di mansion bersama Guanlin. Pasti kau melakukan dengannya secara diam-diam, bukan? Jujurlah padaku! Kau sudah tertangkap basah oleh suamimu sendiri."
Aku tidak habis pikir Jeno akan mengatakan hal menyakitkan hatiku. Oh Tuhan ... apa yang harus aku lakukan sekarang?
"Jeno! Banyak saksinya kalau aku tidak melakukan itu bersama Guanlin! Dia malah mengatakan jika dia diutus olehmu untuk menjaga ku! Dan sebelum kau pergi perjalanan bisnis, kita sudah melakukannya hampir sepuluh ronde! Kau melupakan itu?" Panjang lebar aku mengatakannya agar Jeno mengerti, tapi apa? Dia seperti tidak mempercayai kata-kataku.
"Kau pembohong handal ya? Dasar! Memang kau ini jalang licik seperti rubah. Ku ceraikan kau setelah anak sialan itu lahir."
"JENO!!" Aku berlari kencang ke arahnya lalu menubruknya sampai Jeno jatuh terlentang di atas kasur king size kami. "AKU! ... TIDAK. JANGAN CERAIKAN AKU. Tolong Jeno? Aku berkata jujur! Anak yang ku kandung ini adalah anak kita!"
Aku menangis pilu ketika aku menindih Jeno, kedua kaki ku berada di sela badannya. Jeno menatap datar padaku dan bahkan, tidak ada ekspresi di wajahnya. "Ini lihat!" Aku menyingkap pakaian ku lalu terlihat perutku yang sudah membesar ini pada Jeno. "Aku ini hamil anakmu! Mana mungkin aku melakukannya yang bukan dengan suamiku sendiri? Jeno ... aku tidak seperti yang kau pikirkan! Guanlin memang menjagaku dengan baik! Bahkan dia sangat protektif padaku!"
"Dia selalu ada untukku. Tapi kalau tidur, aku pun tidur di kamarku sendiri sementara dia, entah tidur di kamar mana aku juga tidak tahu. Kau jangan menuduhku yang tidak-tidak!"
Jeno masih menatap tanpa ekspresi padaku. Lalu dia menghempaskan aku dari badannya dan gantian dia yang menindihku, dan sekarang kami sangat amat dekat.
"Dengar! Sampai kapanpun. Aku tidak akan pernah menganggap anak ini adalah anakku. Aku tidak percaya. Aku sama sekali belum melakukannya denganmu!"
Aku menatap ke arah Jeno dengan air mataku yang jatuh berlinangan menuruni wajahku. Ada sedikit luka lecet di wajah akibat Jeno melakukan hal buruk padaku. Aku rela aku menjadi pelampiasannya, tapi ... dia tidak percaya aku tengah mengandung anaknya.
"Sampai kapan kau tidak akan mempercayainya, Jeno? Aku tengah hamil darah daging mu? Aku berkata jujur!"
"Bila perlu, aku bisa mengantarmu pada Guanlin kalau aku tidak pernah melakukannya."
KAMU SEDANG MEMBACA
You are Mine (Noren) 🔞 ✓
Romance[ SELESAI ] CERITA INI DIPERUNTUKKAN UNTUK PENYUKA BXB SAJA. SELAIN ITU JANGAN ADA YANG MEMBACA, RESIKO DITANGGUNG SENDIRI. ##### PHOBIA SAMA CERITA BL?? PLIS MENJAUH YA SAYANG JANGAN LANJUT BACA, KALAU MASIH NGEYEL, SAYA GAK TANGGUNG JAWAB ! ☺️💐🙏...