X - 020

390 9 3
                                    

❄️❄️❄️

Aaaaaaaaaaaaa!!!

Ctakk!

Renjun merasakan sesuatu menusuk kulit lehernya dan setelahnya ia merasakan tubuhnya sangat lemah dan tidak berdaya.

"K-kenapa ... kau lakukan i-ini ... padaku ... Jeno? Uhh ...." Dan Renjun langsung jatuh pingsan dilantai.

Baru saja Jeno menembakan peluru bius ke arah leher Renjun tepatnya. Dan dalam lima detik, bius itu berhasil membuat Renjun pingsan tidak sadarkan diri selama dua puluh empat jam. Jeno menatap lekat ke arah Renjun yang sudah pingsan di sana. Dan dengan langkah lebar, ia berjalan lalu segera menghampiri mantan istrinya di sana.

Setelah sudah dekat, Jeno langsung mengangkatnya ke dalam pelukannya. Ia melihat dengan jelas wajah manis dan cantik mantan istrinya masih sama seperti dulu. Dan tidak disangka, Jeno menyentuh pipi mulus itu dengan tangannya yang lain.

"Aku akan membawamu kembali, Sayang. Tidak akan kubiarkan kau menikah dengannya. Kau tetap menjadi milikku sampai kapanpun." Jeno masih menyentuh wajah mantan istrinya itu. "Kau lupa? Sekali tetap milikku akan terus menjadi milikku sampai kapanpun."

Akhirnya Jeno bangkit sambil menggendong Renjun ala bridal. Dan ia langsung berjalan keluar dari ruangan VVIP lalu berjalan santai keluar dari sana.
Sesampainya di depan, tiga orang menatap terkejut ke arahnya, salah satunya adalah pemuda di sana. Ia langsung bertanya pada Jeno.

"Tuan? Ada apa dengannya? Kenapa dia telah berada di dalam pelukanmu dengan tidak sadarkan diri seperti itu?" Jaemin bertanya, ia kaget sekaligus heran kenapa Renjun saat ini berada dalam gendongannya?

Jeno tersenyum berwibawa lalu segera menjawabnya, "Ah dia tertidur ketika kami selesai berbicara. Mungkin karena suasananya yang sunyi, dia akhirnya mengantuk dan tertidur."

"Apa benar begitu, Tuan?" Pemuda itu seperti tidak mempercayai ucapan Jeno.

"Iya saya tidak berbohong. Lagi pula, dia ini adalah orang yang sangat dekat dengan saya." Jeno tersenyum sambil menatap Renjun yang masih belum sadar. "Apa boleh saya membawa tasnya? Saya akan mengantarkannya pulang."

"Tapi ini masih jam kerja Tuan, semua karyawan belum boleh untuk pulang kecuali ada kendala saja." Yangyang ikut serta angkat suara agar Renjun tidak dibawa oleh Jeno.

"Bos kami bisa diistirahatkan di sini, Anda tidak perlu membawanya pulang, Tuan." Jaemin berusaha keras agar Renjun selamat dari tangan Jeno.

Mendengar semua ocehan dari pegawai toko ini membuat telinga Jeno panas. Ia sangat kesal karena tidak berhasil membawa Renjun pulang kerumahnya dan bertemu dengan anak-anaknya. Akhirnya Jeno pun berjalan lalu ia segera merebahkan Renjun di sofa panjang yang berada di sana dengan perlahan.

Setelah merebahkan Renjun. Sekali lagi ia menatap dengan tatapan dalam ke arah wajah manis mantan istrinya.

"Aku akan membawamu. Tunggu tanggal mainnya ya, Sayang." Jeno berbisik ditelinga mantan istrinya dengan suara sangat pelan agar tiga orang yang ada di sana tidak mendengar apa yang telah ia ucapkan pada Renjun.

Setelahnya, Jeno langsung pergi dari hadapan mantan istrinya yang masih dalam pengaruh bius. Ia berjalan dengan langkah penuh wibawa keluar dari toko.

You are Mine (Noren) 🔞 ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang