Flashback ke beberapa jam sebelum Guanlin menyatakan untuk membatalkan pertunangannya dengan Renjun...
***
Siang hari di sebuah perusahaan besar tempat Guanlin bekerja. Suasana pada siang itu terasa seperti biasa saja dan tidak terjadi sesuatu apapun. Baru saja Guanlin telah menyelesaikan pekerjaannya dengan masih dibantu oleh Woojin. Dan sekarang, mereka berdua sedang berada di kantin untuk makan siang.
"Lin, aku merasa pekerjaan mu sudah melebihi dari kata bagus loh!" Woojin memuji hasil kerja dari rekannya ini. "Sepertinya sekarang, aku harus melepaskan mu untuk bekerja sendiri."
"Eh jangan dulu, Kak Woojin! Aku masih butuh bimbingan darimu." Guanlin menatap Woojin dengan tatapan memelas. "Aku masih belum berani untuk dilepas sendiri, please ... bantu aku sampai aku terbiasa. Ya Kak ya?"
Woojin menghela napas mendengar ucapan Guanlin. Ia juga tidak bisa menolak permintaan Guanlin. Akhirnya, dengan terpaksa ia pun memutuskan untuk masih membimbing Guanlin sampai pekerjaan yang ia kerjakan berjalan baik dan fasih.
Saat sedang asyik mengobrol dengan Woojin, tiba-tiba saja seorang wanita mendatangi meja keduanya. Guanlin dan Woojin pun menoleh ke arah wanita yang kini sudah berada tepat dihadapan mereka berdua. Woojin lah yang mulai bertanya lebih dulu padanya.
"Ada apa kau datang kemari, Somi? Apa atasan memanggilku dan Guanlin?"
Wanita bernama Somi itu menggeleng, lalu ia mulai menjawab pertanyaan dari Woojin. "Tidak Pak, saya kemari karena mendapat perintah dari atasan agar Pak Guanlin segera menemuinya sendiri di ruangannya."
"Eh atasan menyuruhku untuk datang ke ruangannya? Ada apa?" Guanlin langsung menoleh ke arah Somi.
"Saya juga tidak tahu Pak, katanya ada yang ingin bertemu dengan Pak Guanlin." Somi menjelaskan.
"Oh begitu, baiklah. Aku akan segera kesana." Guanlin pun bersiap untuk bangkit dari kursinya.
"Yasudah, kau temui Tuan Andy sendiri ya? Aku juga punya kepentingan lain." Woojin bersuara sambil menoleh ke arah Guanlin.
"Baiklah, Kak Woojin." Guanlin mengangguk.
"Ayo Pak, saya akan mengantar Anda sampai pintu ruangannya saja." Somi berjalan mendahului Guanlin sedikit lalu menoleh ke arahnya.
"Baiklah terima kasih, Nona Somi." Akhirnya Guanlin dan Somi pun berjalan menuju ruang atasan bersama.
..
Sesampainya di depan pintu ruangan atasan mereka, Somi segera pergi meninggalkan Guanlin dan membiarkannya untuk masuk sendiri ke dalam sana.
"Nah silahkan masuk Pak," ucap Somi mempersilahkan Guanlin untuk masuk ke dalam ruangan.
"Baiklah. Terima kasih, Nona Somi."
Setelahnya Guanlin pun memasuki ruangan itu sendiri. Dan sesaat ia memasuki ruangan atasannya, dia pun berdiri di depan pintu dan menatap atasannya yang sedang berdiri membelakanginya. Guanlin merasa, sepertinya yang sedang membelakanginya ini bukan atasannya. Dia seperti familiar dengan bentuk tubuh itu, tapi ia lupa.
"Selamat siang, Tuan Andy? Ada yang bisa Saya bantu?" Guanlin pun menyapa agak ragu, sambil menatap aneh ke arah seseorang yang ada di depannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
You are Mine (Noren) 🔞 ✓
عاطفية[ SELESAI ] CERITA INI DIPERUNTUKKAN UNTUK PENYUKA BXB SAJA. SELAIN ITU JANGAN ADA YANG MEMBACA, RESIKO DITANGGUNG SENDIRI. ##### PHOBIA SAMA CERITA BL?? PLIS MENJAUH YA SAYANG JANGAN LANJUT BACA, KALAU MASIH NGEYEL, SAYA GAK TANGGUNG JAWAB ! ☺️💐🙏...