Tengah hari. Kamu tengah menemani Zhongli berjalan-jalan di Qingce Village untuk melihat bunga Glaze Lily yang mekar. Padahal di kota juga ada tapi dewa kontrak satu ini mau nya melihat di desa Qingce Village yang jauh.
Sebagai seorang menantu- tidak ralat maksud nya sebagai gadis baik dan penurut kamu menuruti kemauan Zhongli.
"Jadi tuan Zhongli suka bunga Glaze Lily ya?" Tanya mu menatap Zhongli yang fokus memandangi setangkai bunga Glaze Lily.
"Ya. Ini mengingatkan ku pada teman lama," sahut Zhongli tersenyum sendu.
Oalah gamon toh, batin mu bisa menebak siapa yang di maksud Zhongli.
"Tapi gimana caranya bunga-bunga ini mekar? Aku pernah dengar kalau kita nyanyi bunga-bunga ini bakal senang," tutur mu berjongkok di samping Zhongli.
"Tuan Zhongli gak coba nyanyi?" Tanya mu menatap manik coklat Zhongli.
"Aku ragu bunga ini akan senang kalau aku yang bernyanyi," sahut Zhongli.
Kamu terkekeh singkat lalu menarik nafas. Satu dua senandung mulai keluar dari mulut mu, nada-nada berirama terdengar menenangkan hati.
Zhongli diam terpukau dengan suara merdu mu. Manik coklat nya terpaku dengan pesona mu. Kamu menghembuskan nafas mengakhiri senandung mu.
"Waa lihat ini Tuan Zhongli! Bunga-bunga nya mekar," sorak mu menatap takjub bunga Glaze Lily.
Tangan Zhongli menyelipkan bunga Glaze Lily yang sedari tadi dia pegang di telinga mu. Kamu menoleh heran melihat Zhongli tersenyum sendu.
"Tuan Zhongli?" Panggil mu.
"Sudak kuduga bunga ini cocok dengan mu," tutur lembut Zhongli merapikan poni mu yang tertiup angin.
"Ou te-terimakasih," sahut mu gugup menyentuh bunga yang di selipkan Zhongli. Semu merah terlihat di pipi mu.
Tangan mu meraih asal bunga liar mulai membuat kerangka mahkota bunga. Zhongli sendiri fokus memperhatikan mu, seperti nya dia lupa dengan niatnya ketempat itu.
Setengah jam. Zhongli duduk di samping mu masih memperhatikan kamu yang sibuk sendiri. Kamu mengangkat kerangka mahkota bunga hasil jerih payah mu.
"Fyuh akhirnya selesai," keluh mu menyeka peluh di dahi. Kamu tersenyum kearah Zhongli.
"Tuan Zhongli menunduk sedikit," pinta mu. Zhongli menurut sedikit membungkuk kan badannya. Kamu menaruh mahkota bunga itu di atas kepala Zhongli.
"Tara~ Tuan Zhongli juga cocok sekali dengan bunga itu. Serasi dengan warna rambutnya," tutur mu tersenyum lebar.
Zhongli termenung bayang-bayang kilas balik masa lalu terputar kembali di kepalanya. Di tempat yang sama, suasana yang sama, sinar mentari yang sama dan senyum lebar yang sama. Hanya orang berbeda yang memperagakan nya.
"Bunga itu cocok untuk mu, serasi dengan warna rambut mu Morax,"
"Gu-guizhong?" Bisik Zhongli menatap (Name) yang kebingungan.
"Tuan! Astaga apa dia kerasukan?" Gumam mu panik melihat Zhongli terus menatap lurus ntah kemana.
Kamu melambaikan tangan mu di depan wajahnya berusaha membangun kan kesadarannya. Mendadak angin berhembus kencang menerbangkan karangan bunga di kepala Zhongli.
Kamu hendak mengejar kerangka bunga itu namun tertahan karena Zhongli menggenggam kuat tangan mu. Tangan nya menarik mu kedalam pelukannya.
Kamu melongo syok dengan tingkah mendadak Zhongli. Tangan mu bingung harus membalas pelukannya atau tidak.
Ingin rasanya kamu memukul Zhongli namun karena teringat orang yang memeluk mu ini seorang Dewa kamu mengurungkan niat. Tangan mu bergerak gugup menepuk pelan punggung Zhongli.
"Yo-yosh....pe-pergi-pergi hantu jahat," gumam mu berceloteh tak jelas. Kamu meringis malu mengatakannya, ntah apa yang ada di pikiran mu saat mengatakan itu.
Kamu bisa mendengar Zhongli mendengus geli. Zhongli melepas pelukannya lalu berdiri sambil mengacak-acak Surai hitam mu.
"Maaf mengangetkan mu, sudah hampir malam. Sebaiknya kita kembali," tutur nya mengeluarkan tangannya kearah mu.
Kamu meringis malu, tanpa berkaca pun kamu yakin wajah mu sudah Semerah apa. Kamu menerima uluran tangan Zhongli lalu bangun berdiri.
Sial bapak sama anak sama aja. Gak jelas, batin mu menahan malu.
Aku hanya terpikirkan adegan ini saat membayangkan Zhongli. Soalnya kek Vibes Nya lebih cocok bapak dan anak.
Tapi demi kamu akan ku usahakan, ya walau rada nyeri karena Zhongli jadi keinget bini nya ( ╹▽╹ )
*Anak bapak pun ku embat kalau bisa Mwhahaha.
KAMU SEDANG MEMBACA
Virus SPIN-OFF ( Genshin Impact X Reader Female )
Fanfictionini cuman Spin-off berisi ke romantisan dan kedekatan kamu sama para Husbu-Husbu genshin. sengaja di pisah soalnya book aslinya fokus ke permasalahan cerita. jadi Romance nya pindah kesini ( ꈍᴗꈍ). anggap aja disini selingan Romance yang gak di tampi...