👶Baby Boy ( Venti, Xiao, Wanderer, Cyno)

1.5K 148 31
                                    

Kamu berdiri sambil bertolak pinggang, helaan nafas keluar dari mulut mu. Pagi tadi Albedo menitipkan sebuah ramuan pada mu. Karena kelalaian mu, Venti tanpa sengaja meminum ramuan itu karena mengira jus buatan mu lalu membagikan nya pada yang lain.

"(Name) Kuni mau gendong...." Mohon Wanderer merentangkan kedua tangan nya.

"Aku juga mau, aku juga," sela Venti ikut merentangkan tangan.

Kamu menghela nafas menatap keempat orang yang kini berubah jadi anak kecil berusia 5 tahun. Kamu menundukkan badan mu, menggendong Venti dan Wanderer. Manik hitam mu melirik Xiao Dan Cyno yang masih diam saling adu pandang.

"Seno, Sho. Jangan berantem ya," tutur mu. Jari telunjuk mu bergerak kekanan dan kekiri sebagai isyarat.

Mereka berdua menoleh lalu mengangguk, pipi chubby mereka bergoyang karena anggukan kepala.

AAAAAAA GAK KUAT PLEASE INI LUCU BANGET, batin mu menjerit gemas.

"Coba cubit pipinya, (Name)," pinta Irus.

Sembarangan, batin mu menolak.

"(Name)....aku lapar," ucap Venti dengan wajah memelas, tangan kecilnya meraih pipi mu.

"Ah benar juga sudah waktunya makan siang," sahut mu. Kaki mu melangkahkan kearah dapur.

Cyno dan Xiao mengekori mu seperti anak ayam. Kamu menurunkan Venti dan Wanderer di atas meja makan, manik hitam mu melirik Cyno yang kesusahan naik keatas bangku.

"Mau aku tolong?" Tawar mu.

Cyno mengangguk. Tangan mu terulur mengangkat tubuh kecilnya lalu menduduki nya di atas meja. Xiao terlihat menggunakan skill nya untuk naik keatas meja, dia tak mau bantuan dari mu. Walau tubuhnya mengecil, harga dirinya tetap tinggi.

"Diam disini sebentar, jangan berantem ya," peringat mu yang langsung di angguki mereka ber-4.

Kamu melangkah mendekati rak penyimpanan, membuka satu persatu pintu rak. Kamu menggaruk kepala mu melihat rak penyimpanan mu kosong, kaki mu kembali melangkah kearah gudang. Ke-4 anak kecil itu sibuk memperhatikan mu yang berjalan kesana-kemari.

"Irus, ini kok makanan bisa pada habis?" Tanya mu kebingungan memeriksa karung persediaan.

"Loh, kau kan terakhir beli 3 bulan yang lalu. Si dewa Anemo itu sepertinya lupa membeli persediaan," sahut Irus. Kamu berdecak beralih keluar gudang lalu memeriksa jadwal rumah.

Benar saja, Venti yang mendapatkan jadwal untuk memeriksa dan membeli persediaan yang habis.

"Venti kau tak beli—" ucapan mu terpotong, kamu menatap syok Venti dan Wanderer yang bertengkar.

"Ih ini punya Kuni!" Bentak Wanderer menarik Vision nya dari tangan Venti. Cyno membantu memegangi bahu Wanderer, ingin menghentikan perkelahian mereka.

"Aku mau lihat sebentar aja," paksa Venti menarik Vision milik Wanderer. Xiao hanya mengintip tak peduli dengan pertengkaran di depannya.

Wanderer yang kesal memukul kepala Venti dengan sendok, Venti yang tak terima mulai mendorong bahu Wanderer.

"Hei! Berhenti bertengkar," omel mu melangkah mendekati mereka. Wanderer dan Venti tak menggubris perkataan (Name) sibuk saling mendorong.

Wanderer mendorong bahu Venti hingga tubuh Venti terjengkang kebelakang, Xiao yang berada di belakangnya tersenggol. Keseimbangan nya hilang, kamu berlari menangkap tubuh Xiao yang hampir jatuh dari atas meja.

Xiao termenung syok, manik kuning nya menatap wajah mu yang panik. Tangannya terulur memeluk mu, kamu menepuk-nepuk bahunya yang bergetar.

Venti dan Wanderer berhenti bertengkar beralih menatap takut wajah mu yang mengkerut marah. Perempatan imajiner muncul di dahi mu.

Virus SPIN-OFF  ( Genshin Impact X Reader Female )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang