"Duh mana lagi," dumal mu. Kaki mu terus melangkah menyusuri jalan.
Kamu baru saja menerima misi harian untuk mencari 10 onikabuto, kamu berhasil mengumpulkan 9, hanya tersisa 1 onikabuto dan kamu bisa pulang.
"Ayo lawan lagi!"
Kepala mu menoleh kearah suara bising tadi, wajah mu mengkerut menatap waspada sesuatu di balik batu. Kamu melangkah hati-hati mengintip dari balik batu.
"Ahaha tuan besar ini menang lagi," seru bangga sosok oni merah.
"Loh aku baru tahu Onikabuto bisa di adu begitu. Ku kira cuman bisa di jadiin obat doang," gumam mu masih sibuk mengintip seorang oni yang tengah mengadu kumbang bersama seorang anak kecil.
"Kak itto jangan ambil kumbang ku," mohon anak kecil itu memelas.
"Hei peraturan tetap peraturan. Kau bisa carikan kumbang lain untuk bayaran nya," sahut Itto bertolak pinggang.
"Sungguh!?" Tanya penuh antusias anak kecil itu. Itto mengangguk mengusap lembut kepala anak kecil itu.
"Baiklah tunggu disini! Akan ku cari dulu," seru anak kecil itu berlari menjauhi Itto.
"Hati-hati. Kalau ada mahkluk jahat, berteriak lah," peringat Itto sedikit berteriak. Mendadak kepalanya menoleh kearah mu, kamu reflek bersembunyi. Sedikit berjongkok di balik batu.
Uwah, dia peka sekali, batin mu panik.
"Nona apa yang kau lakukan disini?" Tanya Itto muncul dari atas batu. Kamu menjerit tertahan, sedikit meringis kesakitan karena punggung mu menghantam batu.
"Mengintip itu tak bagus loh. Apa ada yang tuan besar ini bisa bantu?" Tanya Itto berpindah berjongkok disamping mu yang terengah-engah karena kaget.
Manik merah nya melirik onikabuto yang berjatuhan dari tas mu. Alis tebalnya mengkerut tak suka.
"Apa kau mengintip karena ingin mencuri onikabuto ku?" Tanya Itto penuh selidik.
"Ti-tidak! maaf menganggu mu. Aku hanya kebetulan lewat dan mendengar suara mu jadi aku sedikit mengintip untuk mencari tahu," jelas mu memasukkan satu persatu onikabuto kedalam tas.
"Kau mau kemana?" Tanya Itto menatap mu yang bangun hendak pergi.
"Sa-saya masih ada urusan," gumam mu takut.
"Tunggu dulu. Tuan besar ini belum mengizinkan mu pergi, ayo bertanding dengan ku. Kalau kau menang kau boleh pergi bersama onikabuto ku, tapi kalau kau kalah....kau harus menyerahkan semua onikabuto yang kau miliki," tutur Itto berdiri menatap mu.
Uwah apa ini yang di maksud perampokan secara halus? Batin mu syok.
"Kau tak mau?" Tekan Itto. Tangan nya menghadang mu, melakukan kabedon. Kamu bergidik ngeri menatap manik merah nya.
"Ba-baiklah Tuan," tutur mu gugup. Itto tersenyum cerah lalu menarik tangan mu menuju sebuah meja kayu.
"Ah sebelum itu, nama ku Arataki Itto. Kau bisa panggil tuan besar ini sesuka mu," ucap Itto menjabat tangan mu.
"O-oh aku (Name). Salam kenal Tuan Itto," sahut mu.
"Itto saja, (Name)," pinta Itto melepas tangan mu. Kamu mengangguk sebagai jawaban, Itto mulai menjelaskan segala peraturan duel lalu mengeluarkann seekor Onikabuto berwarna ungu.
Kamu mengeluarkan seekor onikabuto kecil, Itto tertawa kegirangan mengira dirinya akan menang.
7 ronde telah berjalan dan Itto mengalami kekalahan 7x berturut-turut. Kumbang miliknya hanya tersisa satu, dan baru saja kalah dengan kumbang milik mu.
"Tidakkk kumbang terakhir ku," pekik Itto frustasi jatuh terduduk.
"Ahahaha aku panen kumbang. Tau gini gak usah pusing-pusing cari," tawa mu menggenggam ke 8 onikabuto milik Itto. Kamu sibuk memasukkan satu persatu kumbang kedalam tas, tak menyadari Itto yang sekarang menatap mu begitu dekat.
"Hei, apa kau mau bergabung dengan tim ku?" Tanya Itto tepat di depan wajah mu. Kamu melompat mundur kaget karena jarak wajah itto yang begitu dekat.
"Kau ini gampang kagetan ya," ledek Itto bertolak pinggang menatap mu yang sibuk mengelus dada.
"Hei! Kau saja yang kerjaan nya mengagetkan ku," omel mu mendengus kesal.
"Sudah ya aku harus pergi. Ketemu nanti lagi Itto~" tutur mu melambai.
Itto berjalan mendekati mu, membuat mu terpaksa mengurungkan niat untuk pergi. Kakinya semakin cepat mendekati mu, berirama dengan kaki mu yang melangkah mundur karena takut. Kamu tersentak merasakan punggung mu membentur dinding batu.
"Di-diam disitu! Jangan berani mendekat!" Ancam mu menatap horor Itto yang berjalan santai.
"He-hei! Kau janji akan melepaskan ku kalau kalah," seru mu.
"Heee~ kapan? Memangnya aku pernah berjanji?" Tanya Itto pura-pura tak tahu. Kamu mendengus sebal sadar bahwa Itto tak pernah berjanji akan melepaskan mu.
"Bagaimana (Name) kau mau bergabung dengan Gang ku? Kau akan jadi anggota yang mewakili ku untuk memenangkan lomba Onikabuto di seluruh Teyvat! Lalu kita bisa terkenal bersama dengan anggota ku yang lain," tawar Itto lagi-lagi melakukan kabedon. Kamu menenggak Saliva yang tersangkut di tenggorokan mu.
"Ma-maaf aku tak tertarik," tolak mu menggeleng tegas. Itto berdecak lalu menjauhkan diri nya. Kamu bernafas lega karena mengira Itto melepaskan mu.
"Kalau begitu. Aku menahan mu sebagai anggota ku, sampai aku menemukan Onikabuto baru," seru Itto mengangkat tubuh mu diatas bahunya. Kamu menjerit karena mendadak di gendong seperti karung.
"Astaga! Turunkan aku Itto!" Pekik mu meronta-ronta.
"Oh ayolah ini akan seru. Akan ku kenalkan kaj pada anggota ku yang lain," sahut Itto melangkah pergi mengabaikan Omelan mu.
Ah aku menyesal ambil misi ini, batin mu meringis pasrah di angkut Itto.
Di book aslinya Rin baru sadar gak ada interaksi sama Itto ( ╹▽╹ ) jadi tulis disini aja deh. Maaf ya Itto nya aku lupain (╥﹏╥)
KAMU SEDANG MEMBACA
Virus SPIN-OFF ( Genshin Impact X Reader Female )
Fanfictionini cuman Spin-off berisi ke romantisan dan kedekatan kamu sama para Husbu-Husbu genshin. sengaja di pisah soalnya book aslinya fokus ke permasalahan cerita. jadi Romance nya pindah kesini ( ꈍᴗꈍ). anggap aja disini selingan Romance yang gak di tampi...