Hari ini kamu berkunjung ke Watatsumi Island dengan niat mengunjungi Kokomi. Namun keberuntungan sedang tak berpihak pada mu, Kokomi baru saja pergi untuk memeriksa Enkanomiya dan kamu di minta menunggu di dalam ruangan nya di temani Gorou.
Manik hitam mu menatap lurus ekor Gorou yang mengibas keasana kemari. Wajah Gorou merona karena terus menerus di tatap oleh mu.
"(Name), apa ada yang salah dengan wajah ku?" Tanya Gorou mengusap tengkuk lehernya.
"Cantik," sahut mu spontan. Gorou tersentak menatap syok kearah mu, kamu yang baru sadar dengan ucapan mu langsung menggeleng tegas.
"Ma-maksud ku. Lu-lukisan itu terlihat cantik!" Alibi mu menunjuk lukisan pemandangan di belakang Gorou.
"O-oh ahaha," tawa Canggung Gorou.
Canggung, Gorou sibuk menatap lantai tak menyadari ekornya bergerak resah kesana-kemari. Kamu lagi-lagi termenung menatap ekor Gorou.
Haaa rasa gemas ini begitu menyiksa, batin mu meringis gemas.
Setengah jam, masih dengan kecanggungan yang sama. Bedanya kini kamu bersandar pada sofa menatap langit-langit ruangan Kokomi. Gorou terlihat menghembuskan nafas gusar.
"(Name) mau menunggu di ruangan ku saja?" Tawar Gorou dengan semu di pipinya, kamu memiringkan kepala bingung lalu memutuskan untuk mengekori Gorou.
Sesampainya di ruangan Gorou, Kamu duduk di sofa, menyandar punggung mu. Manik hitam mu menatap Gorou yang sibuk celingak-celinguk lalu menutup pintu ruangan nya, tangan nya bergerak mengunci pintu.
Kamu masih diam berusaha tenang, manik mu masih menatap penuh selidik tingkah Gorou yang kini sibuk mencari sesuatu di dalam laci. Kamu mengkerut bingung menatap tangan Gorou yang menggenggam sebuah sisir lalu duduk disamping mu.
"A-aku tau dari tadi kau memperhatikan ekor ku. Bi-biasanya aku melakukan ini sendiri, tapi aku memperbolehkan mu melakukan nya kali ini," tutur Gorou menyerahkan sisir yang dia pegang pada mu. Kamu melongo bingung menatap wajah nya yang merona.
"Aku tak masalah kalau kau yang memegang ekor ku," jelas Gorou berbalik membelakangi mu.
Mata mu berkedip berkali-kali masih tak percaya, tangan mu mulai membelai bulu ekor Gorou. Gorou tersentak merasakan geli pada ekornya.
"Aku mulai ya," aba mu mulai menyisir bulu ekor Gorou.
Ah apa ini yang namanya surga? Dunia fantasi memang yang terbaik, batin mu kegirangan bisa menyentuh bulu lembut milik Gorou.
Setengah jam berlalu, bulu-bulu rontok milik Gorou memenuhi pangkuan mu. Gorou menikmati kelembutan tangan mu dalam mengurus ekor nya.
"Sudah selesai," tutur mu mengelus bulu ekor Gorou yang tersisir rapih.
"Terimakasih (Name), sudah lama sekali rasanya semenjak terakhir kali aku mengurus ekor ku," sahut Gorou berbalik menghadap.
"Ahaha, aku yang harus berterimakasih," kekeh mu merapikan bulu-bulu Group yang rontok. Tangan mu beralih mengeluarkan alat jahit mu, hendak membuat sebuah boneka dari sisa bulu Gorou.
Kamu mulai sibuk menyatukan satu persatu bulu, mulut mu mulai mengeluarkan senandung kecil. Gorou pindah berjongkok di depan mu untuk melihat lebih jelas hasil karya mu, terkadang dia membantu mengumpulkan bulu nya yang berterbangan.
Sebuah boneka kecil berbentuk kepala Gorou telah selesai, kamu tersenyum puas dengan maha karya mu lalu menaruhnya di atas kepala Gorou.
Kamu terkekeh geli melihat Gorou berbinar menatap boneka dengan wajahnya.
"Apa aku boleh menyimpan nya?" Tanya Gorou. Kamu mengangguk mengiyakan, Gorou berseru girang lalu memajang hasil karya mu di meja kerjanya.
Tangan mu mulai merapikan alat lalu menaruhnya kedalam tas, Gorou berjongkok di depan mu. Menaruh dagu nya di atas lutut mu, tangannya terulur menggenggam tangan mu membawanya untuk menyentuh kepalanya.
Kamu mengulas senyum lembut mengusap puncak kepalanya, ekor nya mengibas kesana-kemari. Kamu iseng memegang telinga nya, Gorou tersentak, manik birunya menatap wajah mu yang tersenyum penuh maksud.
"(Na-name)?" Ringis nya menahan nikmat dari belaian mu.
"Hm? Kenapa Gorou?" Tanya mu pura-pura tak mengerti. Gorou berdecak menggenggam tangan mu lalu bangun.
"Jangan begitu. Itu berbahaya," tutur Gorou sedikit memelas. Kamu mendengus geli.
"Maaf-maaf aku tak akan melakukannya lagi," sahut mu terkekeh kecil. Kamu menepuk paha mu, Gorou yang paham dengan isyarat mu segera duduk di samping mu lalu membaringkan kepalanya di pangkuan mu.
"Kau pasti lelah kan? Istirahat lah," tutur mu lembut membelai rambut coklatnya, Gorou mengangguk menuruti mu lalu memejamkan matanya yang terasa berat.
Ah kalau terus-terusan begini aku jadi ingin memelihara mu, batin mu membelai lembut rambut Gorou.
Okeh, Cowo Inazuma berakhir disini! Saatnya kita pergi ke Cowok-cowok Semeru. Untuk Chonyun, Xingqiu, Bennett dan Razor itu terakhir ya ges.
Jadi jangan di tungguin MWAHAHAHAHAHA
Mba Yeen makin kesini makin kek Irus. Atau jangan-jangan Irus begitu karena ngikutin mba yeen (・∀・)
KAMU SEDANG MEMBACA
Virus SPIN-OFF ( Genshin Impact X Reader Female )
Fanfictionini cuman Spin-off berisi ke romantisan dan kedekatan kamu sama para Husbu-Husbu genshin. sengaja di pisah soalnya book aslinya fokus ke permasalahan cerita. jadi Romance nya pindah kesini ( ꈍᴗꈍ). anggap aja disini selingan Romance yang gak di tampi...