Kamu mengigit bibir bawah mu, jantung mu berpacu cepat karena gugup harus duduk berhadapan dengan Cyno. Manik hitam mu melirik Cyno yang fokus mengajari sesuatu pada Sinna.
Kamu buru-buru menoleh kearah lain saat Cyno mendadak menoleh kearah mu, kamu berpose seolah tengah bersiul.
"Sinna itu jenius, Nona pasti bangga punya putri seperti Sinna," puji Cyno menopang wajah nya di atas meja sambil menatap mu yang menoleh kikuk.
"O-oh...Ya, dia mirip dengan Papa nya," sahut mu tersenyum kikuk.
"Mommy coba lihat ini," panggil Sinna menunjukkan sebuah kotak pada mu.
Kamu mengkerut bingung menerima kotak itu, tangan mu bergerak mengutak-atik kotak itu hendak membuka penutup nya. Sinna tertawa kecil sambil berbisik pada Cyno, mereka menertawakan wajah mu yang kebingungan membuka kotak.
"Eeee bagaimana cara bukanya?" Tanya mu sambil menggaruk kepala mu.
Cyno mendengus lalu pindah posisi duduk di samping mu sambil memangku Sinna, kamu sedikit menjaga jarak lalu mengacungkan kotak itu di depan wajah Cyno.
Cyno menekan sebuah tombol yang tak kamu sadari, kamu tersentak kaget begitu melihat serangga loncat dari dalam kotak. Kamu menjerit tertahan begitu merasakan serangga itu naik keatas tangan mu. Sinna terkekeh kecil, puas mengerjai ibunya.
"AAAAAA TOLONG-TOLONG AMBIL INI AAAAAA," pekik mu tanpa sadar menggeser tubuh mu hingga menempel pada Cyno. Kamu mengibas-ngibaskan tangan mu agar serangga itu turun dari tangan mu.
Wajah mu bersembunyi di atas bahu Cyno, Sinna tersenyum simpul melihat kamu begitu dekat dengan Cyno.
"Serangga nya sudah pergi," ucap Cyno. Kamu mengangkat kepala mu, lalu tanpa sengaja bertatapan dengan manik merah sang General Mahamatra.
Sekitar 5 menit kalian masih saling beradu tatapan, sampai suara batuk Sinna membuyarkan lamunan. Cyno mengusap tengkuk lehernya yang terasa geli, telinganya terlihat mulai memerah.
"Ma-maaf Tuan General saya tak bermaksud," tutur mu ragu menatap kikuk Cyno yang memalingkan wajah.
"Ah tidak perlu minta maaf, bukan masalah besar. Sa-saya ambil minum dulu," sahut Cyno menggeleng tegas lalu melipir keluar dari ruangannya.
Kamu mengangguk kikuk, kepala mu menoleh menatap Sinna yang tengah menampilkan cengiran nya.
"Kamu ini jahil banget, hampir jantungan Mommy," omel mu mencubit pelan Pipi Sinna.
"A-ampun Mommy, aku disuruh Kak Irus. Katanya biar Mommy Deket sama papa lagi," mohon Sinna menggenggam tangan mu.
Kamu mendengus sebal sudah menduga dalang dari aksi jahil anak mu, tangan mu berhenti mencubit pipi Sinna beralih mengangkat tubuh putri mu untuk duduk di atas pangkuan mu.
"Gimana gugup gak?" Tanya mu, sambil merapikan poni Sinna yang menutupi setengah wajahnya.
"Sedikit, tapi Sinna yakin bakal keterima di Akademi ini kok. Papa juga bilang Sinna jenius kan tadi?" Sahut Sinna tersenyum riang.
"Ya iya dong Jenius, kan anaknya Administrator sama General Mahamatra," bisik mu mencubit gemas hidup Sinna.
Hari ini kamu datang ke acara pendaftaran murid Akademi untuk menemani Sinna yang ingin ikut mendaftar, Sinna bilang ingin lebih dekat dengan ayahnya.
Sekarang kamu dan Sinna tengah duduk di ruangan Cyno, menunggu nomor peserta Sinna di panggil.
Pintu mendadak terbuka menampakkan sang General Mahamatra yang tengah mengintip dari balik pintu. Kamu dan Sinna menghentikan candaan kalian lalu menoleh menatap Cyno yang masuk bersama nampan kayu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Virus SPIN-OFF ( Genshin Impact X Reader Female )
Fanfictionini cuman Spin-off berisi ke romantisan dan kedekatan kamu sama para Husbu-Husbu genshin. sengaja di pisah soalnya book aslinya fokus ke permasalahan cerita. jadi Romance nya pindah kesini ( ꈍᴗꈍ). anggap aja disini selingan Romance yang gak di tampi...