🏘️ Pindah (Cyno)

1K 105 28
                                    

Kamu bersenandung kecil di depan dapurmu, tanganmu yang tengah sibuk memotong sayur-sayuran berhenti bekerja saat mendengar suara ketukan pintu. Kamu membersihkan tanganmu lalu bergegas menuju pintu rumahmu.

Kamu tersentak kaget melihat Cyno berdiri di balik pintu dengan tas besar di punggung nya. Wajahnya terlihat kelelahan, kamu membuka lebar pintu rumah mu mempersilahkan Cyno masuk.

"Kau kabur?" Tanya mu berusaha menebak maksud kedatangan Cyno bersama tas besar nya.

Kaki mu melangkah kearah dapur, menuangkan segelas air putih untuk Cyno. Manik hitam mu melirik Cyno yang duduk bersandar di sofa.

"Apa isinya tas itu? Kau tak benar-benar berhenti jadi Matra kan? Jangan bilang sekarang kau sedang melarikan diri?" Tebak mu menyerah kan segelas air putih pada Cyno.

"Aku tak berhenti (Name), itu hal paling mustahil dalam hidupku. Aku sudah terlalu nyaman dengan pekerjaan ku, jadi aku tak mungkin berhenti," sahut Cyno menerima gelas air putih.

"Lalu apa isinya tas itu," tanya mu lagi masih penasaran dengan isi tas besar itu.

"Pakaian dan beberapa barang keperluan ku. Mulai sekarang aku akan tinggal bersama mu," jelas Cyno menenggak isi gelas sampai habis.

"Hah? Kau bercanda?" Seru mu syok.

"Kenapa? Apa aku tak boleh tinggal bersama mu seperti yang lain?" Tanya Cyno dengan wajah memelas.

"Bukan begitu.... maksud ku begini loh. Kalau kau tak berhenti jadi Matra, itu artinya kan kau masih bekerja di Akademiya dan sekarang kau ingin tinggal disini? Hei jarak dari kota Sumeru kesini cukup jauh loh, kau yakin?" Tutur mu menjelaskan maksud dari penolakan mu.

"Aku sudah membawa semuanya, itu artinya aku yakin dan menyanggupinya (Name). Lebih baik begitu dari pada jarang melihat mu," sahut Cyno menaruh gelasnya di atas meja. Kamu menghela nafas.

"Yasudah lah terserah kau saja. Tapi ku harap kau jangan memaksa kan dirimu sampai sakit, kalau di Akademiya sedang banyak pekerjaan, lebih baik kau menginap di kantor mu. Mengerti?" Tanya mu sambil bertolak pinggang.

Cyno mengangguk mengiyakan, kamu melangkah mendekati dapur. Mematikan api kompor lalu memasukan sayuran kedalam panci rebusan.

"Ayo, kau harus menata barang mu sebelum yang lain datang dan mengusir mu," ajak mu melangkah mendekati anak tangga. Cyno menarik tas nya, mengikuti mu menaiki satu persatu anak tangga.

Kamu membuka pintu kamar tamu, 4 kasur saling berhadapan menyambut mu. Kamu mendekati salah satu lemari di pojok ruangan, lalu membukanya.

"Sudah ku duga, kuni memonopoli lemari ini," gumam mu menatap isi lemari yang penuh dengan barang-barang milik Wanderer.

"Aku akan pesan kan satu lemari lagi untuk mu, selama lemari nya belum datang kau berbagi lemari dengan Kuni oke?" Tutur mu menatap Cyno yang mengangguk.

Kamu mulai mengeluarkan beberapa barang Wanderer yang berantakan, lalu menata nya serapih mungkin agar muat banyak barang. Cyno duduk di pinggir kasur, menonton mu yang sibuk melipat baju Wanderer yang berantakan, sesekali Cyno mendengus geli melihat mu mengomel karena menemukan daun di pakaian Wanderer.

"Pantas saja terasa sempit, sampah juga di masukin kedalam lemari," dumal mu mengumpulkan daun kering yang kamu temukan di beberapa barang milik Wanderer.

"Huh, jangan-jangan Venti sama Xiao juga begitu lagi," tebak mu sambil menggantung pakaian Wanderer.

"Cyno, sudah nih. Kau rapikan yang benar ya, jangan sampai kau juga menaruh daun di dalam lemari," peringkat mu sambil menarik selimut dan sprei.

Virus SPIN-OFF  ( Genshin Impact X Reader Female )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang