Kamu diam memandangi wajah terlelap Cyno, paha mu di jadikan bantal kepalanya. Tangan mu membelai Surai putihnya, Cyno melenguh merasa terganggu dengan belaian tangan mu. Kelopak matanya berkedip beberapa kali memperlihatkan manik merahnya.
Kamu terkekeh kecil, mencubit gemas hidung mancung nya. Tangan Cyno terangkat membelai pipi mu lalu tersenyum lembut.
"Bagaimana tidur siang nya, Tuan General?" Tanya mu.
"Sangat nyenyak. Sudah lama sekali aku tak tidur sepulas tadi, terimakasih (Name) karena mau jauh-jauh datang kesini," sahut Cyno beralih bangun sambil merenggang kan badannya.
"Bukan masalah besar. Toh aku memang kebetulan sedang ada di Sumeru," tutur mu menatap Cyno yang berjalan kearah meja kerjanya.
Siang ini kamu datang ke ruang kerja Cyno di akademiya Sumeru atas permintaan bawahan Cyno, mereka khawatir dengan kesehatan Cyno karena jarang tidur jadi mereka memutuskan memanggil mu untuk membantu Cyno tidur nyenyak.
"Apa pekerjaan mu masih banyak?" Tanya mu sambil merenggangkan badan mu yang terasa kaku karena duduk selama berjam-jam.
"Lumayan, semenjak para Sage tak ada. Semua pekerjaan di limpah kan pada Matra," tutur Cyno, tangan nya mulai sibuk memeriksa beberapa berkas.
Kamu menyandarkan punggung mu pada sandaran sofa, manik merah Cyno melirik mu yang diam melamun. Kakinya melangkah mendekati mu, tangannya terulur mengusap Surai hitam mu.
"Maaf ya, padahal kau sudah jauh-jauh kesini. Aku malah sibuk dengan pekerjaan ku," Hela Cyno. Kamu mengangkat kepala mu, wajah mu mengkerut bingung.
"Memangnya kenapa? Aku tak mempermasalahkan nya. Toh dirumah juga sama saja," sahut mu.
"Akhir-akhir ini aku merasa....aku yang paling jauh dari mu. Rasanya kau semakin susah di tangkap saja," keluh Cyno duduk di samping mu.
"Memangnya aku serangga, di tangkap?" Sahut mu kebingungan dengan maksud Cyno.
"Bukan begitu, dari pada yang lain....aku kan yang paling jauh? Kau tak bisa sering kesini, aku juga tak bisa sering berkunjung ke rumah mu.
Aku disini di temani puluhan berkas-berkas, kau disana di kerubungi Harem yang lain. Aku disini pusing memikirkan waktu agar bisa berduaan dengan mu, kau disana ntah sudah melakukan apa saja dengan mereka," dumal Cyno. Kamu ternganga syok dengan ocehan Cyno.
"Astaga, aku tak melakukan apapun dengan mereka!" Omel mu memukul bahu Cyno. Cyno menekuk bibir nya, sorot matanya terlihat tak yakin.
"Aku tak yakin kalau belum memeriksa nya langsung," tutur Cyno.
"Ya Archon, ada apa dengan Cyno. Kenapa kau jadi sengklek begini, apa kau kelelahan bekerja makanya otak mu jadi geser," sahut mu syok, tangan mu terulur menyibak poni Cyno memegangi dahinya.
Cyno memegangi pinggang mu, sedikit mengangkat tubuh mu agar duduk di atas pangkuan nya.
"Seperti nya aku sakit (Name), terutama di bagian ini," keluh Cyno mengarah kan tangan mu pada dadanya. Kamu berkedip beberapa kali bingung dengan detak jantung Cyno yang berdetak kencang.
"Apa kau sudah minum obat?" Tanya mu penuh rasa khawatir.
"Ini aku baru mau melakukan nya," sahut Cyno.
"Dimana obatnya? Biar ku ambilkan," tawar mu hendak turun dari pangkuan Cyno.
"Ini loh Obatnya, di depan ku," tutur Cyno mengeratkan pelukannya pada pinggang mu. Kamu menatap datar wajah Cyno yang berseri-seri, tangan mu terangkat menyentil dahinya.
"Jangan bercanda begitu," omel mu mendengus sebal. Cyno mengerucut kan bibirnya, wajahnya mengkerut kesal.
"Cih, aku ini kesepian loh (Name). Kau tau kan kalau orang-orang takut pada ku, baru ku dekati saja mereka kabur. Di sini sepi, aku tak begitu suka disini. Apa aku berhenti saja?" Keluh Cyno menaruh dagunya di atas bahu mu. Kamu menghela nafas berat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Virus SPIN-OFF ( Genshin Impact X Reader Female )
Fanfictionini cuman Spin-off berisi ke romantisan dan kedekatan kamu sama para Husbu-Husbu genshin. sengaja di pisah soalnya book aslinya fokus ke permasalahan cerita. jadi Romance nya pindah kesini ( ꈍᴗꈍ). anggap aja disini selingan Romance yang gak di tampi...