🌺Kencan (Ayato)

1K 131 24
                                    

Kamu duduk termenung menatap Ayato yang terus tersenyum kearah mu tanpa menyentuh makanannya. Kamu menghela nafas gusar, walau di temani lilin aromaterapi kamu tetap tak bisa rileks di tambah suasana restoran yang begitu berlebihan.

Alunan musik khas Inazuma, cahaya lampu dari lentera lalu beberapa kelopak bunga sakura yang bertebaran dan jangan lupakan Restoran yang hanya diisi Kamu dan Ayato.

Kencan? Ya jelas ini memang kencan. Ayato memanggil mu dengan alasan pekerjaan, beruntung kamu masih memiliki rasa hormat padanya kalau tidak kamu pasti sudah melayangkan pukulan di kepalanya karena membohongi mu.

"Kok makanan nya di aduk-aduk doang (Name)?" Tanya Ayato menatap mu yang lagi-lagi menghembuskan nafas.

"Anda sendiri tak menyentuh makanan anda," sahut mu dengan wajah kesal.

"Hei~ jangan kaku begitu. Cuman ada kita berdua loh," pinta Ayato tersenyum lembut.

"Maaf, sepertinya anda punya masalah dengan penglihatan anda. Jelas-jelas ada 3 orang tambahan di pojok sana," jelas mu tersenyum sambil menunjuk ke arah para pemain musik.

Ayato menoleh kearah para pemain musik. Tangannya bergerak memberi isyarat, lantas musik berhenti dan mereka bergegas pergi meninggalkan mu dan Ayato.

"Nah sekarang cuman ada kita berdua," tutur Ayato tersenyum penuh maksud.

Kamu lagi-lagi menghela nafas menompang dagu mu dengan tangan. Tangan mu yang lain sibuk mengaduk mangkuk sup, tak berniat memakan nya.

"Kenapa (Name) apa kau tak suka makanan nya?" Tanya Ayato.

"Bukan begitu. Aku tak pilih-pilih kalau soal makanan," sahut mu.

"Lalu? Apa ada yang membuat mu tak nyaman?" Tanya Ayato lagi.

"Astaga kau sungguh bertanya? Hei ayolah, jelas-jelas tempat ini yang membuat ku tak nyaman. Lihat ini dekorasi nya terlalu heboh," sahut mu mengomel menatap malas beberapa dekorasi.

"Eh? Bukanya semua gadis suka hal romantis seperti ini?" Tutur Ayato kebingungan.

"Normal nya begitu. Sayangnya aku bukan masuk kedalam jajaran gadis normal," sahut mu menenggak jus anggur milik mu.

"Ahahaha ada juga yang seperti itu. Yah sisi itu lah yang membuat ku tertarik pada mu," tawa Ayato menatap wajah mu yang bersemu.

"Huh. Aku akan pura-pura tak mendengar nya," gumam mu mengigit kue kering. Ayato terkekeh geli, senyuman lembut terukir di wajah tampannya.

"Kau mau kemana?" Tanya Ayato menatap mu yang bangun sambil merenggangkan badan.

"Pindah tempat," sahut mu.

"Maksud mu?" Tanya Ayato kebingungan.

"Pindah tempat. Akan ku tunjukkan cara bersenang-senang yang benar," jelas mu mengulurkan tangannya.

"Ahaha baiklah yang mulia (Name)," ledek Ayato menerima uluran tangan mu.

"Sebelum itu, kau harus ganti tampilan. Kalau kau keluar dengan penampilan tuan Kamisato akan banyak penghalang," tutur mu membantu Ayato berdiri.

Ayato memiringkan kepalanya, wajahnya mengkerut kebingungan. Kamu tersenyum penuh maksud, menurun naikan kedua alis mu.

Ayato bergidik ngeri, pasrah dengan apa yang kamu lakukan dengan penampilannya. Setelah selesai merombak tampilan Ayato, kalian berdua diam-diam keluar dari restoran tanpa sepengetahuan pengawal Ayato.

"Apa ini benar berhasil?" Tanya Ayato penuh keraguan. Tangannya memegangi rambut hitam palsu nya.

"Heh tentu saja," sahut mu tersenyum bangga menatap tampilan Ayato yang mirip dengan penempa senjata.

"Baiklah aku akan percaya padamu. Jadi kemana rute perjalanan kita?" Tanya Ayato.

"Sudah ayo ikuti aku saja," tutur mu tersenyum lembut.

Kamu menarik pelan tangan Ayato, kalian pergi dari mulai Tsurumi island hingga pulau Ritou. Di sepanjang perjalanan kamu banyak mengoceh, menceritakan berbagai hal yang kamu ketahui pada kepala klan Kamisato.

Ayato dengan sabar mengikuti mu kemana pun, membiarkan dirimu menarik raga nya keberbagai tempat yang jarang dia datangi.

Sampai akhirnya kalian memutuskan untuk memancing di Ritou. Kamu diam menatap kail pancing mu yang tak kunjung di makan ikan, kamu mendengus sebal melirik keranjang ikan milik Ayato yang hampir penuh.

"Sial ikan nya kabur ke arah mu semua. Cih ikan nya lebih tertarik di makan pria tampan," oceh mu sedikit menguap.

"Ahaha nanti kita bagi dua saja. Jangan cemberut begitu, nanti makin cantik," sahut Ayato terkekeh menatap wajah mu yang merona.

"Sejak kapan kepala klan Kamisato jadi tukang gombal," tutur mu.

"Hei sekarang ini aku hanya Ayato sang penempa. Siapa itu ketua Klan Kamisato?" Sahut Ayato. Kamu mendengus geli mendengar ucapannya.

Kelopak mata mu mulai terasa berat karena rasa kantuk, bergadang semalaman membuat mu sering di Landa tidur mendadak. Tangan mu bergerak mengusap mata mu, lalu menutup mulut mu yang menguap.

Ayato tersenyum lembut, menggeser tubuh nya mendekati mu. Kepala mu semakin menunduk terkantuk-kantuk, tangan mu perlahan melepaskan kail pancing.

"Ups (Name). Kau hampir menjatuhkan-"

Ayato termenung menatap kepala mu yang bersandar di bahunya, tangan nya menggenggam alat pancing milikmu yang hampir jatuh.

"Astaga (Name) kau punya hobi tidur mendadak ternyata," gumam Ayato terkekeh geli.

Seorang anggota Shuumatsuban muncul di belakang Ayato, berjongkok hormat pada sang kepala klan Kamisato.

"Tolong bawa semua alat pancing nya ke rumah," titah Ayato.

"Baik tuan," sahut orang yang disuruh Ayato.

Dengan hati-hati Ayato menggendong tubuh mu, lalu menyelimuti tubuh mu dengan jas yang dibawa pelayan nya. Kamu sedikit melenguh karena terganggu dengan pergerakan Ayato, tanpa sadar kepala mu bersandar pada Dada Ayato.

"Maaf ya, padahal kau se-lelah ini. Tapi masih menyempatkan diri untuk kencan dengan ku. Mimpi indah tuan putri," gumam Ayato mencium pucuk kepala mu.






















Hari ini mau fokus nulis book ini dulu, baru book utama. Soalnya udah mendekati tamat, yang ini harus selesai dulu.

Masih banyak banget karakter yang belum di tulis romance nya + adegan Kuni Cyno juga belom AAAAAAA pusing.

Virus SPIN-OFF  ( Genshin Impact X Reader Female )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang