Hari Minggu pagi, desa Avidya.
Pagi ini aku dan (Name) mampir kerumah anjing hijau itu, dia menyambut kami dengan ramah bahkan ekornya bergerak kesana-kemari.
Ugh kalau (Name) tak melarang, aku sudah memegang ekor itu. Telinga besar nya bergoyang seolah memanggil ku untuk memegang nya.
Selasa siang, Kota Sumeru.
Aku dan (Name) sedang mengobrol dengan si putih anubis, lalu anjing hijau itu datang membahas hal rumit dengan si putih.
Manik hijaunya sesekali melirik kearah ku dan (Name), dia melakukan curi-curi pandang. Heh lucu sekali, aku jadi ingin memberikan sebuah puk-puk di kepalanya.
Rabu sore, Pardis Dhyai.
Anjing hijau itu mengajarkan (Name) tentang berbagai macam jamur, mulutnya tak berhenti mengoceh soal jamur.
Bahkan manik hijau nya berbinar begitu semangat, aneh. Bukanya anjing suka daging? Kenapa dia malah lebih tertarik dengan jamur.
Hmmm....aku akan minta (Name) untuk membangun ladang jamur untuknya.
Kamis Pagi, desa Avidya.
Kasihan, anjing hijau itu kena demam. Dia hanya berbaring di kasurnya, wajahnya memerah karena (Name) menyuapi nya.
Suaranya serak karena demam, duh aku tak tega. Apa aku harus mulai belajar jadi dokter? Tidak tunggu, untuk apa aku jadi dokter. Aku bisa langsung menyembuhkan nya dengan membunuh Virus yang menjangkit nya.
Jumat malam, desa Avidya.
Akhirnya! Aku bisa memegang telinga dan ekornya. Sungguh itu begitu lembut, aku jadi ingin memotong nya.
Pinggang nya bergerak resah di atas tubuhku, dia mabuk. Dan (Name) melarikan diri, memaksa ku untuk bertukar kesadaran.
Dia mengigit leher ku, dasar hewan nakal. Duh jantung ku tak berhenti berdebar, wajah ku terasa panas.
Sabtu pagi, desa Avidya.
Waw si anjing hijau itu menghindari aku dan (Name), apa dia malu karena mengigit ku semalam? Heee~ lucunya.
Lihat itu wajahnya merona malu setiap berpapasan dengan (Name), ekornya mengibas kesana-kemari.
Sudah ku putuskan! Jika misi ini selesai, dia akan jadi milik ku. Akan ku kurung dalam sangkar dan mengajak nya bermain setiap hari.
Aku tuan yang baik bukan? Lalu kenapa (Name) selalu memarahi ku. Bukanya itu cara terbaik menunjukkan rasa sayang pada Peliharaan? Apa aku salah? Tidak aku tak pernah salah.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
"Irus kau suka Tighnari ya?" Tanya (Name) menatap ku dari balik layar hologram.
"Hah? Omong kosong! Aku tak akan punya perasaan konyol itu," sahut ku tegas.
"Lalu kenapa kau selalu meminta ku untuk pergi kerumahnya?" Tanya (Name).
"Aku hanya ingin bermain dengan peliharaan ku memangnya tak boleh?" Tutur ku. (Name) menghela nafas, Tangan nya terangkat mengetuk layar Hologram ku.
"Mengaku saja lah, aku tak akan mengomeli mu," bujuk (Name).
"Baiklah aku mengaku. Dia Peliharaan terbaik yang ku punya," sahut ku tersenyum puas.
"Heee~ apa benar hanya begit? Kau yakin tak menaruh rasa padanya?" Seru (Name), senyum jahil terukir di wajahnya.
"Hanya AI bodoh yang punya perasaan konyol seperti itu," sahut ku tegas.
"Irus ada Tighnari!" Sorak (Name) menunjuk kearah pintu.
"Mana? Mana?" Sahut ku menoleh cepat melirik Sekitar rumah (Name) yang kosong.
Aku menatap datar (Name) yang tertawa terpingkal-pingkal sambil memegangi perutnya, wah dia berani sekali menjahili ku. Akan ku rusak sistem tawa nya agar tak bisa menertawakan ku lagi!
"Akui saja lah Irus. Mata mu tak bisa bohong," tutur (Name) menyeka ujung matanya. Aku mendengus menatap sinis (Name) yang sibuk tertawa.
🌺🌺🌺
*Reaksi ku sebagai penulis ketika menyadari perasaan Irus.
*Reaksi Irus pas Ketauan Yeen kalo naksir Tighnari.*Dan ini FanArt Irus X Tighnari. Kapal irari siap berlayar mengarungi samudera.
Btw maap ya aku gak update dari kemarin. Pusing nyusun alur, rencananya besok update. Ya kalo gak ada halangan nya mwhehehe
KAMU SEDANG MEMBACA
Virus SPIN-OFF ( Genshin Impact X Reader Female )
Fanfictionini cuman Spin-off berisi ke romantisan dan kedekatan kamu sama para Husbu-Husbu genshin. sengaja di pisah soalnya book aslinya fokus ke permasalahan cerita. jadi Romance nya pindah kesini ( ꈍᴗꈍ). anggap aja disini selingan Romance yang gak di tampi...