🌌Three🌌

4.3K 373 17
                                    

Team 8 sudah sampai di kedai Yakiniku. Disana mereka semua sudah datang berkumpul lengkap. Yang ber ulang tahun, Naruto. Ada juga Shikamaru, Sakura, Ino, Sai, Tenten, Lee, dan Choji.. Ternyata mereka yang datang terakhir ya.

"Hinata-chan" Tenten menyapanya sambil melambaikan tangannya. Hinata tersenyum membalas sapaan Tenten.

"Ma-maaf terlambat" ucap Hinata ketika telah sampai ketempat mereka. Dua meja panjang yang dijadikan satu sehingga mampu menampung mereka semua.

"Iya, Kiba dan Hinata berantem dulu tadi" ucap Shino dengan santai nya. Hinata menatap sebal Shino karena ucapannya itu.

"Kalau begitu pasti Kiba yang menjahili Hinata" ucap Tenten yang sudah hapal dengan tingkah teman-teman nya itu.

"Benarkah? Apa yang Kiba lakukan sehingga membuat Hinata kesal?" Ucap Naruto dengan semangat, ingin mengatahui apa yang dilakukan Kiba sehingga membuat Hinata yang pendiam menjadi kesal.

"Ti-tidak ada. Bu-bukan hal yang penting" ucap Hinata gagap dengan wajah yang kembali memerah.

Sedangkan Kiba hanya cekikikan melihat Hinata yang berbicara tergagap. Menutupi fakta bahwa Kiba menjahili Hinata dengan membawa nama Naruto.

Walaupun Hinata mencoba menutupinya tetapi semua temannya tau. Orang yang bisa membuat Hinata salting hingga wajah memerah seperti itu hanya Naruto.

Bukan sebuah rahasia lagi, jika Hinata menyukai Naruto. Walaupun tidak mengatakan dan mendekati secara terang-terangan. Tapi tingkah dan sikap Hinata sangat mudah ditebak.

Hanya orang bodoh yang tidak bisa menyadari perasaan Hinata pada teman kuning nya itu. Ya, dan Naruto salah satu orang bodoh itu.

"Kalian tidak terlambat Hinata" ucap Sakura yang duduk disebelah Naruto.

"Ya banar. Mereka saja yang cepat datang. Bahkan tim 10 sudah ada disini sebelum aku datang" ucap Naruto sambil menatap Shikamaru, Ino, dan Choji.

"Hey, itu karena Choji yang ingin cepat datang karena makan gratis" ucap Ino.

"Mendokusai" Shikamaru berbicara dengan kata andalan nya.

"Hehehe terima kasih atas traktiran nya Naruto" ucap Choji santai dengan senyum nya.

"Seperti nya dompet kodok ku akan kelaparan setelah ini" ucap Naruto lesu.

Sedangkan yang lain hanya tertawa melihat wajah merana Naruto.

Hinata duduk disamping Tenten, disebelah Tenten ada Lee. Dan disebelah Hinata ada Kiba dan Shino. Sedangkan didepan mereka duduk berurutan Sai-Sakura-Naruto-Shikamaru-Ino-Choji.

Mereka berbicara dan mengobrol ringan. Sesekali tertawa dengan tawa Naruto, Kiba, dan Lee yang paling kencang. Sesekali sambil memanggang daging. Hinata hanya sesekali menimpali obrolan mereka dan hanya tertawa halus jika mendengar lolucon.

Hinata memang bukan orang yang aktif atau orang yang mencolok. Hinata bahkan memang bukan orang yang suka menjadi pusat perhatian. Dia bukan orang yang aktif dalam sebuah pertemuan.

Sesekali, diam-diam mata Hinata melirik kearah tempat duduk Naruto. Menjadi teman satu tim sejak kecil membuat Naruto dan sakura sangat akrab. Sakura sesekali memukul kepala Naruto karena membuatnya kesal.

Hinata jadi mengingat perkataan orang-orang tentang Naruto dan Sakura sore tadi. Hinata kembali bimbang. Dia terlalu takut. Takut jika perasaan nya malah menganggu hubungan mereka. Hinata takut menjadi canggung dengan Naruto dan Sakura atau pun hal lain nya yang mungkin terjadi. Dia terlalu takut dengan segala suatu kemungkinan di otaknya.

"Nata-, Hinata-chan," Hinata langsung tersadar dari lamunan nya. Melihat orang yang tadi memanggil nama nya.

"Kau melamun Hinata-chan?" Tanya Naruto. Sedari tadi dia melihat Hinata hanya diam menatap mangkuk nya. Teman nya yang lain juga menatap Hinata menanti jawaban Hinata.

Choose Destiny (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang