🌌Nine🌌

3.9K 318 5
                                    

Shino, Kiba, Akamaru serta Naruto yang terus mengikuti mereka sedari tadi. Mereka sedang berhenti dan masuk ke toko bunga Yamanaka.

"Heh? Buat apa kita ke toko bunga Ino -ttebayo?" Tanya Naruto bingung.

"Kau berisik sekali Naruto" ucap Kiba asal seraya memasuki toko bunga Ino bersama Shino.

Sedangkan Akamaru yang menunggu di luar menggonggong seperti menjelaskan sesuatu kepada Naruto.

"Guk guk gukguk guk" Akamaru menggonggong berusaha memberitahu bahwa bunga itu untuk Hinata.

Naruto menyipitkan matanya dengan mulut terbuka menatap Akamaru. Berusaha memahami gonggongan Akamaru yang seperti bicara serius kepada nya. Tapi bagaimana pun dia berusaha. Percuma. Dia bukan Kiba atau klan Inuzuka yang mengerti bahasa anjing.

"Akamaru, aku tidak mengerti apa yang coba kau katakan -ttebayo"

Naruto tidak mengerti. Tapi seperti nya Akamaru kesal. Karena anjing itu langsung membalik kan badan nya membelakangi Naruto.

Sedangkan di dalam toko bunga, Kiba dan Shino menemui Ino yang kebetulan sedang menjaga toko nya.

"Ino, aku ingin mengambil bunga yang aku katakan semalam" ucap Kiba pada Ino.

"Ah benar. Aku sudah merangkai nya. Akan aku ambil kan, tunggu sebentar" ucap Ino seraya pergi kebagian lain toko nya. Mengambil rangkai an bunga yang telah dia siap kan.

Tak lama Akamaru masuk dengan Naruto di belakang nya.

"Apa yang kau lakukan pada Akamaru sehingga dia kesal Naruto?" Tanya Kiba setelah melihat Akamaru yang datang dangan ekspresi kesal.

"Hehehe Akamaru berbicara kepada ku, tapi aku tidak mengerti arti nya -ttebayo" balas Naruto berusaha membela diri.

Ino keluar membawa rangkaian bunga mawar putih, Lily putih dan ungu, juga di campur bunga lavender. Ketiga bunga itu di rangkai Ino dengan secantik mungkin.

"Eh kau disini juga Naruto? Kau ingin membeli bunga juga?" Tanya Ino setelah melihat Naruto juga ada di dalam toko nya.

"Tidak Ino. Aku hanya mengikuti Kiba dan Shino" ucap Naruto.

"Jadi apakah bunga ini untuk Hinata?" Tanya Ino dengan senyum jahil nya. Bisa saja kan antara Kiba atau Shino ingin mengencani Hinata kan? Mungkin mereka terlibat cinta rahasia yang tidak di ketahui orang lain.

Sedangkan Naruto? Entahlah Ino rasa dia masih bodoh dan tidak peka'. Karena baru seminggu yang lalu Naruto menemui sakura di rumah sakit untuk mengajak makan siang bersama dengan cengiran bodoh nya. Lagipula yang memesan bunga ini Kiba dan Shino. Jadi Ino yakin pasti bukan Naruto.

"Bagaimana kau tau bunga ini untuk Hinata?" Tanya Shino yang mengabaikan ekspresi jahil Ino.

"Bagaimana kau tau kami ingin menemui Hinata-chan? Apa kau bisa meramal Ino?" Ucap Naruto ikut bertanya.

"Meramal apanya! Tentu saja aku tau! Bukan kah jenis bunga dan warna bunga ini benar-benar mendeskripsikan Hinata? Ini terlihat sangat jelas" balas Ino.

"Jadi? Siapa yang akan mengencani Hinata?" Tanya Ino lagi dengan wajah jahil nya menatap Kiba dan Shino.

Naruto menjadi heboh sendiri mendengar kata 'kencan'.

"Apa yang kau maksud kencan Ino? Mereka kan hanya ingin menemui Hinata -ttebayo. Mereka rekan satu tim!" protes Naruto.

"Memang nya kenapa kalau rekan tim? Bukan kah kau, Sakura, dan Sasuke-kun juga rekan tim? Kalian kan terlibat cinta persegi" balas Ino dengan setengah berteriak. Dia jadi kesal. Kenapa emang nya jika ada yang mengencani Hinata?. (Persegi = + Hinata)

"Hahh, aku pusing dengan keberisikkan kalian. Untung cuma Kiba yang berisik di tim kami" ucap Shino seraya menghela nafas.

"Apa maksud ucapan mu itu Shino?" Protes Kiba pada Shino. Walaupun dia memang berisik tapi dia tidak suka di katakan berisik.

Shino mengabaikan protesan Kiba.

"Kemari kan bunga Hinata. Hinata sedang sakit di rumah sakit. Jadi tak ada yang siapa mengencani siapa" ucap Kiba datar seraya menjulurkan tangan nya meminta bunga pesanan nya.

"Eh? Hinata-chan di rumah sakit? Bagaimana bisa? Dia sakit apa?" Tanya Naruto. Lama tidak bertemu Hinata dan malah mendapat kabar Hinata sakit.

"Bagaimana mungkin kami tidak tau jika Hinata sakit" ucap Ino lagi yang terkejut. Biasanya dia selalu tau segala jenis informasi di Konoha. Tapi dia malah tidak mendengar kabar jika putri Hyuga itu sedang dirumah sakit sekarang.

"Hinata dan Hanabi kembali bertarung untuk penentuan ketua klan Hyuga selanjut nya" balas Shino lagi masih dengan ekspresi datar nya.

Ino dan Naruto terdiam. Terkejut. Mereka tentu tau tentang beberapa peraturan klan elit yang di segani di Konoha tersebut. Bagaimana mereka memilih ketua klan. Bagaimana mereka menjaga byakugan. Dan Tentang segel bunke.

"Bagaimana mungkin mereka membuat adik dan kakak saling bertarung seperti itu" ucap Naruto pelan, mengepal kan tangan nya. Dengan emosi di dada nya.

Dia ingat bagaimana pertarungan Hinata dengan Neji. Dan bagaimana dia melakukan sumpah dengan darah Hinata untuk mengalahkan Neji. Dan Naruto jadi semakin bertekat akan mengubah klan Hyuga saat dia menjadi hokage nanti.

"Biarpun kesal kita tidak bisa melakukan apa-apa Naruto" ucap Ino menenangkan Naruto yang terlihat emosi.

"Jadi siapa yang menang? Apakah yang kalah akan di segel?" Tanya Ino lagi pada Kiba dan Shino. Dia jadi semakin khawatir pada teman satu angkatan nya itu.

"Entahlah, yang ku dengar dari Kou, pertarungan mereka sangat sengit. Pemenang nya belum tau siapa dan belum diumumkan tetua dan ketua klan Hyuga. Bahkan mereka berdua, Hinata dan Hanabi. Sama-sama tak sadarkan diri dan masuk rumah sakit setelah pertarungan" ucap Kiba panjang.

Kiba menjeda ucapan nya. Menghela nafas. Lalu kembali berbicara...

"Dan Kou bilang. Yang kalah akan tetap di segel"

Naruto semakin mengeratkan kepalan tangan nya. Lalu tiba-tiba melangkah pergi keluar toko Ino.

"Hoii... Kau akan kemana Naruto?!" Tanya Kiba dengan berteriak kepada Naruto yang sudah buru-buru keluar.

"Menemui Hinata tentu saja -ttebayo" balas Naruto dengan berteriak juga.

Lalu setelah nya Naruto melesat melewati atap-atap rumah warga menuju rumah sakit Konoha.

"Naruto masih saja tidak sabaran dan emosional" ucap Shino datar seraya menatap kepergian Naruto.

"Ayo kita susul dia Akamaru, Shino" balas Kiba lalu keluar bersama Shino dan Akamaru.

"Katakan pada Hinata, aku akan menjenguk nya malam nanti" ucap Ino dengan berteriak.

"Ha'i..."

TBC


11 Januari 2023

Choose Destiny (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang