🌌Ten🌌

4.1K 344 8
                                    

Naruto tiba di rumah sakit terlebih dahulu. Dia berlari di sekitar koridor rumah sakit. Mencari ruangan Hinata dengan cara merasakan chakra Hinata. Tapi dia sulit merasakan nya. Karena emang chakra Hinata yang melemah karena sedang sakit.

Naruto jadi merasa bodoh kenapa tidak menanyakan nya pada perawat saja dimana ruangan Hinata.

Naruto kembali berlari disekitar koridor rumah sakit mencari perawat yang menjaga. Tapi langkah nya berhenti saat mendengar teriakan menyeramkan dari rekan satu tim nya.

"Hoy Naruto! Kau pikir kau ada dimana?! Seenak nya saja berlari dan membuat keributan di rumah sakit!" Ucap Sakura yang menghampiri Naruto seraya menggulung lengan baju nya.

Buk!

Satu pukulan melayang di kepala Naruto.

"Langkah kaki mu membuat keributan kau tau!" omel Sakura setelah puas melayang kan satu pukulan ke Naruto!

"Tapi Sakura-chan, kurasa teriak kan mu lebih berisik" ucap Naruto cemberut seraya mengelus kepala nya yang dia rasa akan benjol sebentar lagi.

Sadar jika suara nya terlalu nyaring. Sakura refleks menutup mulut nya dengan tangan nya.

"Apa yang kau lakukan disini baka?!" Ucap Sakura dengan setengah berbisik memelankan suara nya.

"Aku hanya ingin menjenguk Hinata -ttebayo! Ah Sakura-chan, apa kau tau dimana ruangan Hinata?"

"Ayo ikuti aku, aku juga ingin menjenguk Hinata. Aku baru saja di beritahu Shizune-sensei kalau Hinata dan Hanabi di bawa ke rumah sakit kemaren" ucap Sakura sambil berjalan bersama Naruto menuju ruangan Hinata.

"Apa kau tau alasan nya Naruto? Beberapa titik chakra mereka tertutup. Mereka lebih banyak luka dalam daripada luka luar. Sudah pasti ini pertarungan antar klan Hyuga. Apa mereka bertarung untuk klan nya lagi?" Tanya Sakura. Seingat nya dia pernah mendengar Hinata dan Hanabi pernah bertarung beberapa tahun lalu sebagai calon penerus ketua klan selanjutnya.

"Ya, Kiba dan Shino mengatakan kemaren pertarungan Hinata dan Hanabi untuk penentuan ketua klan Hyuga selanjutnya" ucap Naruto dengan wajah sedih nya.

Sakura langsung otomatis menatap Naruto.

"Jadi siapa yang memenangkan nya? Apakah yang kalah akan di segel seperti Neji?" Tanya Sakura lagi

"Kiba Shino bilang belum di umumkan siapa yang akan memenangkan pertarungan kali ini. Tapi yang kalah akan di segel" gigi Naruto bergemelatuk setelah mengatakan itu dan dengan kedua tangan terkepal di balik saku jaket nya.

"Hinata-chan pasti merasa tertekan. Dia sangat menyayangi adik nya. Shizune-sensei bilang tidak ada yang mengenai titik vital Hanabi. Pasti Hinata tidak ingin menyakiti adik nya. Padahal kita tau Hinata ninja yang hebat dengan byakugan dan serangan tepat" ucap Sakura panjang mengutarakan pendapat nya.

"Hinata adalah malaikat. Aku tidak pernah bertemu orang selembut dan sebaik Hinata. Ck, aku jadi kesal. Kenapa klan Hyuga melakukan hal yang menyakiti putri mereka?" Ucap Naruto dengan wajah kesal. Lalu setelah nya dia terus mendumel sepanjang jalan menuju ruangan Hinata.

Sakura menatap Naruto semenjak perkataan terakhir Naruto. Sakura tersenyum.
'kuharap si bodoh ini segera menyadari nya'
.
.
Sakura membuka pelan pintu ruang rawat Hinata. Sedikit mengintip, memastikan Hinata tidak dalam kondisi beristirahat seshingga mereka tidak menggangu nya.

"Hai Hinata-chan" sapa Sakura setelah melihat Hinata yang sedang duduk di atas ranjang pasien nya seraya menatap pintu yang terbuka. Hinata tersenyum manis membalas sapaan Sakura.

Naruto langsung masuk. Sedikit berlari kearah Hinata.

"Berhenti berlari di rumah sakit Naruto!" Ucap Sakura kesal karena Naruto yang mendorong pintu kuat sehingga Sakura yang sedang memegang ganggang pintu ikut terdorong ke depan.

"Bagaimana kondisi mu Hinata-chan? Apakah kau baik-baik saja? Apakah masih sakit?" Tanya Naruto beruntun.

"A..aku" Hinata tergagap. Dia terkejut melihat Naruto yang dalam sekejap ada di depan mata nya.

"Aku baik-baik saja" ucap Hinata yang langsung menunduk menatap tangan nya.

"Kau berisik sekali Naruto" ucap Kiba yang sudah datang bersama Akamaru dan Shino

Kiba, Shino, Akamaru menghampiri Hinata. Shino memberikan bunga yang mereka beli tadi.

"Cepat lah membaik Hinata" ucap Shino seraya mengusap puncak kepala Hinata.

"Terima kasih. Bunga nya sangat indah" ucap Hinata yang tersenyum riang mendapat bunga dari rekan satu tim nya seraya sesekali mengendus bunga itu.

"Aku terlalu terburu-buru sehingga lupa membeli buah tangan" gumam Naruto setelah melihat Hinata yang tersenyum bahagia setelah kedatangan teman satu tim nya.

Hinata yang mendengar gumam-an Naruto menoleh.

"Ti-tidak apa-apa. Tidak perlu membawa sesuatu jika m-menjenguk ku" balas Hinata yang sedang berusaha tidak gugup kepada Naruto.

"Tidak bisa begitu! Besok aku akan datang lagi dengan membawa sesuatu" ucap Naruto yang bertekat.

"Te-terima kasih" gumam Hinata pelan. Dia tidak tau lagi harus merespon seperti apa.

"Bagaimana keadaan mu Hinata?" Tanya Kiba.

"Sudah lebih baik dari sebelum nya" balas Hinata dengan tersenyum menatap Kiba.

Tanpa sadar Naruto jadi cemberut.
'Kenapa Hinata-chan selalu tersenyum jika berbicara kepada orang lain tapi selalu menunduk jika bicara kepadaku?'

"Sakura-san?" Panggil Hinata.

"Ya Hinata?" Jawab Sakura yang daritadi hanya terdiam. Itu karena Sakura tidak tau harus membicaraka apa. Dia tidak terlalu sering berinteraksi dengan Kiba dan Shino.

"Apa kau tau kondisi Hanabi?" Tanya Hinata. Tadi Kou sudah mengatakan jika Hanabi baik-baik saja. Tapi Hinata hanya ingin memastikan lagi.

"Adik mu baik-baik saja Hinata. Shizune-sensei juga mengatakan tadi Hanabi juga menanyakan mu tapi kalian berdua belum bisa keluar ruangan. Mungkin kalian sudah bisa bertemu besok" ucap Sakura riang seperti biasanya.

"Syukurlah" balas Hinata.

Dan setelah nya mereka hanya berbicara hal random. Tentunya dengan suara Naruto, dan Kiba yang mendominasi.

Saat matahari tenggelam. Ino dan Tenten datang semakin meramaikan ruangan Hinata yang sebelum nya sunyi. Bahkan mereka makan malam di ruangan Hinata.

Sebenarnya Hinata merasa kasihan pada Hanabi. Diruangan nya, Hanabi dijaga oleh Kou dan beberaoa Hyuga yang kaku. Hanabi pasti sangat bosan disana.

Melihat teman-teman nya yang datang Hinata jadi penasaran dengan pertemanan Hanabi. Itu karena Hanabi tidak terlalu bercerita banyak tentang teman nya.

Keesokan hari nya juga begitu.

Hanabi di pindahkan keruangan Hinata agar mereka satu ruangan. Ruangan jadi tidak sepi karena Hanabi yang terus mengoceh.

Naruto datang pagi-pagi sekali dengan membawa beberapa buah-buahan.

Lalu tengah hari rookie 12 kembali datang untuk menjenguk Hinata dan Hanabi. Ruangan Hinata dan Hanabi menjadi sangat berisik. Sampai Tsunade-sama mengusir mereka keluar.

TBC


13 Januari 2023

Choose Destiny (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang