🌌Twenty seven🌌

3.2K 275 1
                                    

Naruto berlari menuju rumah Hinata. Dalam perjalanan, kenangan masa lalu kembali terputar di otak Naruto.

Saat Hinata menyapa Naruto dengan malu-malu. Saat Hinata memberikan salep obat Hyuga pada nya. Saat Hinata selalu memberi semangat kepadanya. Saat Hinata dengan berani melawan Pain untuk menolongnya. Saat Hinata memasang badan, merelakan nyawa nya untuk melindungi Naruto, yang berakhir dengan kematian Neji. Dan Hinata juga yang berada di samping Naruto, saat Naruto kehilangan sebelah tangan nya. Hinata selalu mendukung dan mengkhawatirkan dirinya.

"Bodoh! Sekarang aku mengakui aku memang benar-benar bodoh!" ucap Naruto yang merasa kesal dengan dirinya sendiri.

Naruto lalu meloncat dari atap ke atap untuk sampai lebih cepat ke kediaman utama Hyuga. Rumah Hinata.
.
.
Hinata sedang duduk santai di teras rumah. Memperhatikan Hanabi yang sedang berlatih bersama ayah nya.

"Hinata-sama" panggilan Kou membuat Hinata menoleh.

"Ya?" Sahut Hinata.

"Naruto-san berada di depan, ingin menemui anda" ucap Kou.

"Naruto-kun?" Gumam Hinata bingung. Ada apa Naruto mencarinya, bukan kah mereka barusaja selesai mengerjakan misi bersama.

Hinata bangkit dari duduk nya dan keluar menemui Naruto.

"Naruto-kun" sapa Hinata dengan senyuman nya saat membuka pagar dan menemukan Naruto.

Naruto terdiam menatap Hinata yang tersenyum menatap nya. Jantung nya berdetak lebih cepat. Ingin rasanya dia memeluk Hinata dan mengatakan bahwa dia juga menyukai nya, namun Hinata pasti akan marah jika Naruto asal memeluk kan?.

"A-ano Hinata. Maukah jalan sebentar dengan ku?" Tanya Naruto seraya menggaruk pipinya yang terasa panas.

Hinata mengerjap bingung.
'jalan-jalan sore? Tiba-tiba?' batin Hinata bingung.

"Baiklah" ucap Hinata seraya merapatkan pagar rumah nya.
'tidak ada salah nya kan, jalan-jalan sore sebentar' batin Hinata.

Hinata mengikuti langkah kaki Naruto disampingnya. Dia tidak tau akan jalan-jalan kemana, dia hanya mengikuti Naruto. Namun Hinata merasa Naruto sedikit berbeda dari biasanya. Naruto lebih pendiam dan selalu mengalihkan wajah nya seraya menutup bagian bawah wajahnya dengan punggung tangan nya.

Sampai akhirnya mereka sampai di suatu tempat. Bukit yang ada di Konoha. Dari sini kita dapat melihat pemandangan desa Konoha dan matahari terbenam dengan jelas.

"Disini indah Naruto-kun" ucap Hinata seraya duduk di tanah memandang desa Konoha.

Naruto hanya diam dan menunduk. Dia sangat gugup sekarang. Dia... akan menyatakan perasaan nya kepada Hinata.

"Hinata" panggil Naruto.

"Hm?" Hinata menyahut dengan bergumam seraya menatap Naruto. Seketika Naruto menundukkan kepalanya, dia sangat gugup dan berdebar sekarang, dia tidak bisa menatap Hinata.

"Berkencan lah dengan ku" gumam Naruto yang masih tidak menatap Hinata.

Hinata terdiam sesaat.
"Bisa katakan ulang Naruto-kun, kurasa pendengaran ku bermasalah" ucap Hinata seraya tersenyum canggung. Dia mendengar perkataan yang mengejutkan bagi nya.

"Kurasa kau tidak salah mendengar Hinata" ucap Naruto yang mulai menatap Hinata.

"Eh?" Hinata terkejut. Tidak mungkin kan?

Perlahan Naruto menggenggam tangan Hinata yang ada di samping tubuh nya.

"Aku menyukai mu Hinata. Aku mencintaimu. Berkencan lah dengan ku." Ucap Naruto dengan tegas dan pasti. Mata nya memancarkan kesungguhan.

Choose Destiny (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang