"Hinata, apa yang ingin kau bicarakan waktu itu? tentang.. Toneri" Naruto membuka suara.
Hinata menghentikan langkah nya. Dia mengingat, perkataan pria tua tadi tentang Tenseigan dan Otsutsuki dan saat yang lain memimpikan memori masa lalu saat di genjutsu. Hinata malah bertemu Toneri di genjutsu nya.
Hinata ingin menceritakan nya, namun ia takut Toneri masih mengawasi mereka.
Hinata mengingat perkataan nya dengan Toneri saat di genjutsu.
Hinata berjalan di ruang tanpa ujung. Mencari jalan keluar dari sini. Dia sendirian.
"Hinata" Hinata terkejut dengan panggilan itu. Dia menoleh seraya mengeluarkan kunai nya.
"Aku bilang, aku akan datang untuk mu.. tapi kaulah yang datang kesini.. aku senang" itu Toneri, berbicara dengan nada tenang seraya tersenyum.
"Kembalikan mata Hanabi!" Seru Hinata.
"Aku tidak bisa. Tapi aku bisa menyelamatkan mu dari kiamat bumi. Ikutlah dengan ku Hinata. Hidup lah bersama ku, ke kastil ku.. di bulan" Toneri berucap seraya perlahan mendekat ke Hinata.
"Apa maksud mu?!"
"Menikahlah dengan ku Hinata"
"M-menikah?!"
Pembicaraan mereka berakhir disana sampai akhirnya Hinata mendengar suara Sakura dan terbangun.
Bukan hanya tentang Hanabi. Mereka juga harus menghentikan Tenseigan agar bulan berhenti mendekati bumi. Dan Hinata yakin, Tenseigan itu berada di sebuah kastil yang Toneri katakan.
Tapi yang masih menjadi tanda tanya sekarang. Dimana Toneri? Diamana kediamannya? Dimana letak Tenseigan?
"Hinata?!" Suara Naruto menyadarkan Hinata dari lamunan nya.
Hinata kembali melangkah.
"Naruto-kun. Jika aku pergi, ketahuilah itu langkah ku untuk misi ini" gumam Hinata.
"Apa? Apa maksudmu Hinata-chan?!" Naruto bertanya. Dia merasa gelisah mendengar kata pergi dari Hinata.
.
.
Hari menjelang malam, mereka ber-5 memutuskan beristirahat disebuah hutan yang menjadi lokasi terakhir mereka hari ini.Naruto mengistirahatkan tubuhnya disebuah dahan pohon. Malam ini dia yang berjaga.
Tubuh Naruto duduk tegak saat melihat Hinata yang terbangun dari tidurnya. Dia tidak melepaskan Hinata dari jangkauan nya.
Hinata terbangun dari tidurnya dan terduduk. Dia kembali mendengar suara-suara yang seakan memanggilnya.
Hinata memeluk lutut nya dan menunduk. Diam-diam dia mengaktifkan byakugan nya. Dapat dia lihat, Naruto yang melihat ke arah nya.
Hinata berdiri dan melangkah menjauh, menuju sebuah danau yang indah disinari cahaya bulan.
"Tolong mengerti, dan mohon bantuan nya Naruto-kun" gumam Hinata pelan.
Naruto yang melihat Hinata melangkah segera saja mengikuti Hinata. Sampai akhirnya dia dapat melihat Hinata yang hanya berdiri menatap hamparan danau.
"Apa kau merasa gelisah Hinata" ucap Naruto yang berdiri dibelakang Hinata.
"Menurutmu, bagaimana bumi sekarang?" Tanya Hinata tiba-tiba.
"Ninja yang lain pasti bisa mempertahankan bumi dengan baik. Karena itu jangan khawatir Hinata" ucap Naruto berusaha menenangkan.
"Semua akan baik-baik saja. Kita pasti bisa berhasil menghentikan bulan. Dan aku akan mengambil kembali mata Hanabi untuk mu" ucap Naruto bertekat.
"Terima kasih Naruto-kun. Kau sangat baik" Hinata berucap lembut seraya tersenyum tipis.
KAMU SEDANG MEMBACA
Choose Destiny (END)
Fanfiction[NaruHina] Memperhatikan Naruto nya, mataharinya dari jauh. Tapi tak ada yang berubah dari kisah cintanya. Cinta Hinata ke Naruto yang masih tidak berubah, dan posisinya yang masih dibelakang Naruto. Naruto yang semakin kuat dan terkenal, Naruto ya...