🌌Fourteen🌌

3.9K 312 6
                                    

Seminggu berlalu. Tim 8 yang telah menyelesaikan misi nya kembali ke desa. Baru beberapa langkah memasuki gerbang desa, Hinata mendengar nama nya di panggil.

"Hinata-chan!" Hinata menoleh saat mendengar nama nya di panggil. Disana Naruto melangkah ke arah nya dengan senyum lebar yang biasa dia tunjukkan.

"Kenapa hanya Hinata yang di sapa? Apakah kami tidak kelihatan?!" Protes Kiba.

"Sekarang kau merasakan apa yang biasa aku rasakan Kiba" ucap Shino.

"Hehehe hai Kiba, Akamaru, dan Shino" sapa Naruto seraya menggaruk belakang leher nya.

"Kenapa nama ku yang terakhir dipanggil? Bahkan aku kalah dengan seekor anjing" Shino semakin pundung.

"Aku turut bersedih" ucap Kiba jahil seraya menepuk punggung Shino.

"Eh ini pakaian misi baru mu Hinata?"

Hinata memerengkan kepalanya bingung dengan pertanyaan tiba-tiba Naruto. Sedangkan Naruto mengalihkan mata nya seraya menggaruk pipi nya.

"Maksud ku, kau akan kedinginan jika memakai baju sependek itu. Sekarang akhir tahun, udara mulai sedikit dingin" ucap Naruto tanpa menatap Hinata. Telinga nya memerah samar.

Hal ini juga dikarenakan Hinata yang biasanya tidak pernah menatap mata nya saat dia ajak bicara. Jadi saat Hinata menatap langsung mata nya seperti ini membuat Naruto tidak bisa mengendalikan tingkah nya. Dan juga seperti apa rasa yang menggelitik di tubuh nya. Terasa sangat aneh, tapi dia menyukai nya.

"Tidak dingin kok. Pakaian ini lebih hangat daripada kelihatan nya" ucap Hinata membalas ucapan Naruto.

Naruto tertegun,perasaan menggelitik itu semakin bergejolak. 'sudah berapa lama aku tidak mendengar suara Hinata? Seperti nya cukup lama' batin Naruto.

"Aku pamit Naruto-san, kami harus melaporkan hasil misi" ucap Hinata tersenyum tipis lalu berbalik berjalan menuju kantor hokage bersama rekan satu tim nya.

"Ah, o-oke" Naruto terus menatap Hinata yang perlahan menjauh.

"Kau tidak apa Hinata?" Tanya Kiba sedikit berbisik seraya merangkul Hinata.

"Aku tidak apa-apa. Aku senang sudah bisa mengendalikan diri dan hati ku" ucap Hinata dengan tersenyum.

Sedangkan Naruto masih diam di tempat. Ada perasaan senang di hati nya mendengar suara lembut Hinata lagi yang sudah entah berapa lama tak dia dengar. Namun juga ada yang terasa mengganjal.
.
.
.
Hinata pulang ke mansion Hyuga setelah memberikan laporan misi nya kepada sang hokage.

Orang pertama yang ingin dia hampiri adalah adik nya, Hanabi. Namun dia tidak menemukan Hanabi di tempat dia biasa berlatih.

"Kou-san" panggil Hinata kepada pengawal nya sedari kecil itu.

"Hinata-sama? Anda sudah pulang dari misi" ucap Kou setelah membungkuk kan badan nya menghadap Hinata.

"Aku baru saja sampai. Kou-san, dimana Hanabi?" Tanya Hinata.

"Hanabi-sama tidak keluar kamar dari malam tadi Hinata-sama. Hanabi-sama mengatakan dia tidak enak badan. Karena itu dia tidak berlatih hari ini" ucap Kou menjawab Hinata.

"Sakit? Apakah dia sudah makan? Apa tidak apa tidak memanggil dokter?"

"Para pelayan keluar setelah mengantar makan dan obat. Hanabi-sama mengatakan tidak ingin di ganggu" balas Kou lagi.

"Baiklah, aku akan menemui Hanabi. Terima kasih Kou-san"
.
Hinata mengetuk pintu kamar Hanabi.

"Aku tidak ingin di ganggu" suara Hanabi terdengar dari dalam.

Choose Destiny (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang