🌌Twenty two🌌

3.5K 298 40
                                    

Sore kemarin Hinata di beritahu seorang Bunke Hyuga untuk menemui Kakashi selaku hokage, lalu disinilah Hinata hari ini. Di depan pagar Konoha bersama Naruto yang menjadi partner nya di misi kali ini.

"Hinata-chan!" Sapa Naruto dengan riang.

"Selamat pagi Naruto-san" jawab Hinata ramah dengan senyumannya.

"Kun" koreksi Naruto dengan wajah kesal yang dibuat-buat.

"Ah iya, Naruto-kun" koreksi Hinata dengan senyum kikuk nya.

"Naruto-kun, ada apa dengan wajah mu?" Tanya Hinata ketika mata nya melihat sedikit lebam biru keunguan pada sekitar mata Naruto.

"Heh?!! Lebam ku kelihatan?!! Kukira sudah tidak kelihatan, maaf kan aku -ttebayo!" Ucap Naruto terkejut lalu menutup wajah nya saat mengatakan maaf.

Padahal dia sudah PD menyapa Hinata tadi, Naruto pikir segala luka dan lebam nya sudah pudar setelah di obati nenek Tsunade.

"Eh ti-tidak apa-apa Naruto-kun, tidak terlalu kelihatan kok" ucap Hinata, dia terkejut melihat Naruto bereaksi berlebihan saat dia membicarakan lebam di wajah nya.

"Tapi tetap saja Hinata-chan sudah melihat nya" gumam Naruto dengan cemberut.

"Naruto-kun, kau tidak apa-apa?" Tanya Hinata karena melihat Naruto murung.

"Ah tidak ada apa-apa -ttebayo. Ayo kita jalan sekarang Hinata" ucap Naruto yang kembali.

"Tentu, mohon kerja sama nya di misi kali ini Naruto-kun" ucap Hinata lembut dengan senyum nya.

"Tentu saja -ttebayo! Aku akan menjaga Hinata-chan! Tak akan aku biar kan Hinata-chan terluka -ttebayo!!" Ucap Naruto dengan sungguh-sungguh seraya menatap Hinata.

Hinata tercengang sesaat, pipi nya menghangat mendengar ucapan Naruto. Namun Hinata seakan kembali sadar jika Naruto memang baik dan selalu menjaga semua teman nya.
.
.
Naruto dan Hinata berlari dan melesat diantara dahan pepohonan. Naruto yang biasanya melesat dengan cepat. Kini dia melesat santai menyamakan langkahnya dengan Hinata. Dia menikmati setiap langkah yang dilakukan dengan Hinata.

Naruto tersenyum melihat Hinata di samping nya. Hinata benar-benar terlihat cantik. Dengan rambut panjang nya yang berkibar karena terhembus angin. Wajah manis nya yang terkesan kalem dan menenangkan. Mata besar nya yang berkilau dengan bulu mata lentik, hidung mungil nya yang manis, dan bibir nya...

Naruto langsung kembali mengalihkan wajah nya kedepan dengan telinga memerah.
'pikiran mesum ku ini pasti karena lama berguru dengan ero-sennin' gumam Naruto menyangkal.

"Naruto-kun, kenapa telinga mu merah" ucap Hinata pada Naruto di samping nya.

Naruto seketika salah tingkah seolah tertangkap basah.

"Aa haha ti-tidak, ini kar akh..." Ucapan Naruto terhenti karena tidak fokus hingga menabrak batang pohon di depan nya, seketika Naruto oleng hingga jatuh ke tanah.

"Naruto-kun!" Seru Hinata yang terkejut melihat Naruto metabrak pohon hingga terjatuh.

Hinata langsung turun menghampiri Naruto yang sedang setengah berbaring memegangi pelipis kiri nya yang menghantam dahan pohon.

"Naruto-kun, kau tidak apa-apa?" Tanya Hinata khawatir.

'padahal aku sudah bertekat untuk terlihat keren didepan Hinata! Kenapa malah terus terjadi hal menyebalkan seperti ini -ttebayo!!' kesal Naruto dari dalam hati nya.

"Kenapa pohon ini harus tumbuh disini!" Gumam Naruto kesal seraya menendang pohon di depan nya dengan kaki nya. Karena pohon ini dia jadi tidak terlihat keren didepan Hinata.

Choose Destiny (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang