10 Oktober. Hari ini tepat ulang tahun Naruto. Dan seperti rencana awal. Nanti malam seluruh rookie 12 (minus Neji dan Sasuke) akan datang dan makan bersama. Jumlah mereka tidak lengkap. Neji yang pergi meninggalkan duka. Dan Sasuke yang pergi untuk misi penembusan dosa nya.
Merasa kurang. Tapi mereka akan tetap menikmati dan bersemangat untuk kumpul hari ini.
Masih beberapa jam hingga waktu janjian ditentukan. Dan Hinata sedang dilanda bimbang. Tentu! dia ingin menyatakan perasaan nya sekali lagi pada Naruto. Tapi dia tidak mungkin mengatakan nya nanti malam. Disana banyak teman nya yang lain. Hinata pasti malu.
Dan akhirnya dia bertekat akan memberikan kado nya lebih awal dan menyatakan perasaan nya sore ini.
Hinata sedang dikamar nya. Meremat tangannya gugup. Tangannya terasa dingin, dan jantungnya berdetak tak beraturan. Hinata kembali bimbang. Apakah dia harus mengatakan perasaan nya hari ini?
Hal ini berbeda saat dia mengatakan suka pada Naruto terakhir kali. Hinata mengatakan suka waktu itu saat melawan pain. Saat itu dia merasa diambang kematian nya. Sehingga dia sangat berani mengatakan bahwa dia mencintai Naruto. Lalu bagaimana sekarang?
Setelah lama berdebat dengan pikirannya Hinata memutuskan menemui Naruto. Setidaknya ia harus mengatakannya apapun hasilnya nanti.
Hinata tidak seperti Sakura, Ino atau perempuan lainnya yang bisa mengatakan suka dan menunjukkan rasa suka nya secara langsung. Hinata adalah jenis orang yang susah mengungkapkan perasaan nya.
.
.
.
Hinata telah berjalan keluar dari kediaman Hyuga. Dengan tas kertas yang berisi syal rajutan nya di dalam nya. Dia mengitari jalan Konoha mencari Naruto.Hingga mata nya mendapati sosok Naruto jauh didepan sana. Dikelilingi para gadis yang ingin memberikan nya hadiah.
Hinata tentu sedikit cemburu tetapi dia juga merasa bahagia.
Naruto menjadi sangat populer sejak kepulangan nya menjadi pahlawan desa. Bahkan banyak orang dari luar desa datang ke konoha hanya untuk menemui Naruto.
Naruto yang sekarang berbeda dengan Naruto yang Hinata lihat saat masih kecil dulu.
Hinata tentu merasa turut bahagia dengan pencapaian Naruto. Sering memperhatikan Naruto sedari kecil, tentu Hinata tau. Mimpi Naruto yang ingin menjadi hokage. Mimpi nya yang ingin diakui seluruh warga desa. Naruto yang dulu sering merasa kesepian.
Dan Naruto yang seperti matahari. Tetap tersenyum cerah dengan tekat yang kuat. Naruto sangat terang. Dia sangat bersinar. Dan karena semua itu dia menyukai Naruto.
Hinata menyembunyikan tubuhnya seraya menunggu. Hinata akan berbicara pada Naruto setelah Naruto selesai dengan para penggemar nya. Hinata tau Naruto sedikit tidak nyaman dengan gadis-gadis itu yang selalu menempelinya. Tapi Hinata tak tau harus bagaimana.
Tak lama setelah nya, Hinata mendengar suara Sakura. Sakura ada disana, menghampiri Naruto. Menyelamatkan Naruto dari ke agresif-an para penggemar nya.
"Oyy Naruto" panggil Sakura. Seakan menemukan alasan untuk pergi, Naruto menghampiri Sakura
"Sakura-chan, ah benar kita harus ketemu Kakashi-sensei. Ayo sakura-chan" Naruto menarik tangan Sakura menjauh.
Langkah kaki Naruto dan Sakura semakin menjauh. Tapi Hinata masih Disana. Mendengar perkataan orang-orang itu. Perkataan yang entah kenapa membuat hati nya terasa tercubit.
"Bukankah itu Sakura-senpai?"
"Itu Sakura-senpai, dia satu tim dengan Naruto-senpai"
"Mereka terlihat sangat dekat"
KAMU SEDANG MEMBACA
Choose Destiny (END)
Fanfiction[NaruHina] Memperhatikan Naruto nya, mataharinya dari jauh. Tapi tak ada yang berubah dari kisah cintanya. Cinta Hinata ke Naruto yang masih tidak berubah, dan posisinya yang masih dibelakang Naruto. Naruto yang semakin kuat dan terkenal, Naruto ya...