🌌Fifteen🌌

3.9K 337 33
                                    

Naruto mondar-mandir di depan pagar mansion Hyuga. Dia ingin menemui Hinata, tetapi dia tidak memiliki alasan yang bisa dia gunakan untuk menemui Hinata. Dia tidak memiliki alasan.

Beberapa orang lewat yang didominasi oleh Hyuga, menatap Naruto bingung. Tentu saja, Naruto berada di pekarangan klan Hyuga. Di depan mansion utama Hyuga. Tempat tinggal ketua klan Hyuga.

Naruto adalah teman Hinata jadi tidak aneh dia berada disini. Tapi masalah nya, kenapa dia hanya mondar-mandir tindak jelas disana?

Naruto sedikit terkejut saat pagar mansion utama Hyuga tiba-tiba terbuka. Hinata malah lebih terkejut lagi saat melihat Naruto yang ada di depan pagar kediamannya.

"Naruto-san? Apa yang kau lakukan disini?" Tanya Hinata yang masih terkejut.

"Ti-tidak ada, aku hanya ingin menemui Hinata-chan" Naruto jadi canggung sendiri menjawab nya. Karena dia juga tidak tau tujuan nya apa.

"Ah Hinata-chan mau kemana?" Tanya Naruto.

"Aku? Aku hanya ingin jalan-jalan sore" jawab Hinata.

"Ide bagus! Aku ikut" ucap Naruto seenak nya.

"Eh? Ikut? Ikut kemana?" Tanya Hinata bingung sekaligus terkejut.

"Ikut Hinata jalan-jalan keliling desa. Ayo Hinata-chan" ucap Naruto semangat.

"Oh? O-oke" ucap Hinata Canggung. Hinata benar-benar tidak mengerti dengan kelakuan Naruto.

Sedangkan Naruto dengan santainya berjalan disamping Hinata dengan kedua tangan ditautkan dibelakang tengkuk nya, jangan lupa senyum tak berdosa nya.

Hampir keluar daerah Hyuga. Disana Hinata dapat melihat para Bunke Hyuga dengan beberapa orang yang bukan klan Hyuga, mungkin teman mereka? Mereka seperti para ninja muda kebanyakan yang sedang berbincang dengan teman-teman nya.

Tapi pembicaraan samar-samar mereka membuat Alis Hinata tertekuk kesal. Orang seperti mereka lah yang membuat Hanabi bersedih kemarin.

Hinata menarik Naruto, bersembunyi di balik pagar kayu seraya mendengar percakapan mereka.

Naruto terkejut saat Hinata menarik tangannya. Hinata tanpa sadar belum melepas genggaman tangan nya pada Naruto. Naruto seperti mendengar detak jantung yang keras. Tunggu? Itu detak jantung nya?

"Hina-" ucapan Naruto terhenti saat Hinata memberikan kode jari telunjuk di bibir nya. Itu artinya Naruto harus diam. Dia tidak tau kenapa, tapi dia menurut saja.

Naruto yang awalnya tidak mengerti, sekarang mengerti setelah mendengar ucapan beberapa wanita yang berbicara disana. Pembicaraan mereka tentang 2 putri Hyuga.

Naruto menatap Hinata. Tatapan Hinata datar tapi juga terkesan kosong. 'apakah Hinata baik-baik saja?'

"Aku tidak ingin klan ku dipimpin orang seperti Hinata atau Hanabi"

"Bahkan memanggil hormat atau menunduk hormat kepada mereka saja aku malas"

"Mereka tidak sekuat itu"

"Aku yakin jika aku melawan mereka, maka aku yang akan menang"

"Hanabi itu hanya bocah ingusan yang keras kepala dan kasar"

"Dipimpin oleh orang se muda dan se labil dia? Yang benar saja!"

"Bocah kecil itu bahkan tidak tau sopan santun"

"Dan kakak nya adalah orang yang sangat lemah dan tidak tegas"

"Kurasa Hinata itu hanya bersikap sok baik agar terlihat polos dan anggun"

Choose Destiny (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang