Memasuki akhir tahun. Udara dingin membuat semua orang memakai pakaian tebal nya. Salju tipis menyelimuti tanah konoha.
Hinata sedang duduk menghadap jendela dengan pemandangan halaman Hyuga dan salju putih bersih yang turun dari langit. Tangan nya dengan lihai merajut sebuah benang hingga membentung untaian kain rajut panjang.
Memasuki musim dingin, Hanabi memintanya untuk di buatkan syal. Hinata merajut syal berwarna orange untuk Hanabi.
"Selesai" gumam Hinata seraya tersenyum puas melihat hasil rajutan nya.
Hinata segera berdiri dari duduk nya, dia akan memberikan syal ini langsung pada Hanabi.
Namun saat Hinata membuka pintu kamar nya, suara kegaduhan langsung terdengar jelas ditelinga nya.
'apa yang terjadi?' batin Hinata bertanya-tanya. Hinata segera berlari di lorong rumah ke arah bagian timur mansion Hyuga, dimana arah kericuhan itu berasal.
Namun langkah Hinata terhenti. Diujung lorong sana, seorang pria berdiri. Pria dengan rambut berwarna silver dan pakaian berwarna putih. Mata nya tertutup namun bibir nya tertarik membentuk senyuman.
"Hyuga Hinata" orang itu mengucapkan nama Hinata seraya perlahan mendekat.
"Siapa kau?!" Hinata berbicara tegas. Dengan sikap bersiap untuk menyerang.
Pria itu berhenti melangkah. Dia tersenyum memandang Hinata walaupun mata nya tertutup.
"Otsutsuki Toneri. Aku adalah pria yang selalu memperhatikan mu... Kemari lah Hime. Ikutlah dengan ku dan tinggal bersama ku di istana ku" ucap Toneri seraya mengulurkan tangan nya ingin menggapai Hinata.
Hinata menyerngit kan dahi, menatap Toneri bingung.
"Hinata-sama!" Kou berseru memanggil Hinata.
Hinata mengalihkan pandangan nya kepada Kou yang berada beberapa meter dibelakang Toneri.
"Kou~" Mata Hinata melebar. Betapa terkejutnya dia melihat Kou yang yang bersimbah darah berusaha melangkah ke arah nya.
Toneri memegang pergelangan tangan Hinata. Dengan keras Hinata menghempaskan tangan Toneri. Dia menyerang Toneri dengan berbagai serangan.
Hingga Hinata tidak mengingat apapun lagi saat Toneri tiba-tiba mengeluarkan bola cahaya berwarna kebiruan didepan Hinata.
Hinata tak sadarkan diri.
.
.
Naruto berdiri didepan meja hokage dengan rekan satu tim nya, Sai dan Sakura. Mereka datang melapor setelah menyelesaikan misi.Namun ada yang berbeda dengan Naruto. Dia hanya terdiam dengan pandangan gelisah.
"Apa ada dengan mu Naruto?" Hingga akhirnya Kakashi bertanya. Dia menatap kepada mantan anak murid nya itu.
"Hinata" Naruto tidak menjawab kakashi. Dia malah bergumam nama Hinata dengan pandangan mata khawatir.
"Hinata?"
Tanpa mengatakan apapun, Naruto pergi melesat melewati jendela hokage. Dia bergerak cepat menuju Hinata-nya.
Entah kenapa dia tiba-tiba merasakan perasaan kalut dan gelisah. Dia harus melihat Hinata dan memastikan Hinata baik-baik saja.
"Ada apa dengan anak itu?!" Sakura berseru kesal.
"Perasaan ku tidak enak" gumam Kakashi seraya menatap kepergian Naruto.
Naruto melangkah cepat menuju mansion Hyuga. Namun mata nya melihat beberapa orang pria berjubah hitam juga melesat cepat.
"Hinata" walaupun sedikit, Naruto dapat merasakan chakra Hinata.
KAMU SEDANG MEMBACA
Choose Destiny (END)
Fanfiction[NaruHina] Memperhatikan Naruto nya, mataharinya dari jauh. Tapi tak ada yang berubah dari kisah cintanya. Cinta Hinata ke Naruto yang masih tidak berubah, dan posisinya yang masih dibelakang Naruto. Naruto yang semakin kuat dan terkenal, Naruto ya...