Hari ini suasana langit sangat cerah dan cocok untuk mengadakan pesta minum teh.
Saat ini, Irena putri sulung sekaligus Putri Mahkota kerajaan Fiestar mengajak seluruh saudara nya berkumpul di sebuah gazebo untuk minum teh bersama.
Hanya mereka berempat yang hadir untuk minum teh.Irena, Sherinn,Yemi dan Joanne.
Hanya kurang satu maka Putri kerajaan Fiestar akan lengkap.
Putri yang tidak hadir itu adalah Windy. Anak ketiga dari Raja Greffin yang memiliki sifat yang paling berbeda dengan saudara nya yang lain.
Ketika seorang Tuan Putri seharusnya bersikap anggun dan lembut, Putri Windy malah memiliki sikap sebaliknya. Putri Windy sangat arogan, menyukai hal-hal liar dan terkadang bertindak diluar kendali. Namun sisi positif nya adalah Putri Windy menyukai seni bela diri terutama pedang dan menguasai beberapa sihir andalan khas keluarga kerajaan.Kali ini Putri Windy sedang asyik menembakan anak panah nya ke arah rusa yang sedang berlari. Dari kuda nya ia bisa membidik dengan tepat target nya.
Namun kegiatan menyenangkan nya itu terhenti ketika ia mendengar suara pedang yang beradu dari arah depan.Putri Windy turun dari kuda dan mengendap-ngendap melihat apa yang terjadi.
Trak!
Ceroboh!
Putri Windy tidak sengaja menginjak ranting pohon yang berserakan di tanah dan terpaksa keluar dari semak persembunyian nya. Ia menampakan diri kepada dua pasukan dari kubu yang berbeda.
"Siapa kau?!" Tanya pria bertopeng yang sedang memegang pedang berlumuran darah.
Bukan merasa ngeri, justru Windy tertarik dengan pria berjubah hitam yang memegang pedang itu. Jika dilihat lebih detail, pria berjubah itu adalah korban penyerangan dari sekelompok bandit.
Karena pasukan nya kalah banyak, pria itu kewalahan dan hampir kalah jika saja Putri Windy tidak datang."Aku tahu kalian adalah para bandit yang bersembunyi di hutan ini. Bukan hanya sekali aku melihat kalian dan aku hanya diam tidak bertindak." Ucap Putri Windy dengan berani menghadap salah satu dari bandit itu.
"Kau hanya seorang wanita! Menyingkirlah jika tidak mau terluka!" Seorang pria yang diduga kepala kelompok bandit itu menodongkan belati tajam ke arah Putri Windy.
Pria bertopeng di belakang Putri Windy hendak menyerang lagi para bandit itu.
Namun tubuhnya ditahan oleh Putri Windy."Diam, aku akan mencoba mengatasi ini.""Hah,kau meremehkan aku tuan!" Windy menarik pedang dari sarung yang menggantung dipinggang nya lalu langsung menepis belati yang ditodongkan tadi.
"Kemampuanmu patut diapresiasi nona."
Akhirnya mereka menyerang Putri Windy dengan brutal. Namun Putri ketiga Kaisar Greffin itu dengan gesit bisa menghindar dengan cara melompati mereka lalu menjadikan kepala dari setiap bandit itu sebagai pijakan.
"Ouh!!"
Seseorang dari mereka berhasil membuat pedang Windy terjatuh. Namun dengan cepat pria bertopeng tadi melemparkan pedang nya ke arah Putri Windy dan dengan sigap Putru Windy menangkapnya. "Oh pedang ini?!"
Karena tidak ada waktu, Putri Windy dengan membabi buta melakukan serangan balik tidak peduli dengan darah yang sudah mengalir dari bahu nya. Pakaian yang dipakai oleh Putri Windy sedikit robek di bagian bahu dan menampakan kulitnya yang putih berlumuran darah.
Tanpa disadari, pria bertopeng itu tersenyum melihat Windy berhasil menebas kepala salah satu bandit itu.Setelah selesai, Windy langsung mengambil pedang miliknya lalu mengembalikan pedang yang dilemparkan kepada nya tadi.
"Terima kasih Yang Mulia.""Kau tahu siapa aku?" Tanya pria bertopeng itu.
"Dilihat dari lambang pedang yang kau miliki, kau pasti salah satu dari pangeran kerajaan Vamouz," Jawab Putri Windy.
"Kau sangat teliti Putri Windy." Balasnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dark Velvet ; All I Wanna Do [THE END]
FantasyKisah Pangeran dan Tuan Putri dari dua kerajaan yang berbeda dalam menjalani kehidupan yang penuh hal tak terduga.