29. Siapa Orang dibalik Semua Ini?

71 18 3
                                    

Malam sudah berganti pagi.
Matahari sudah naik dan melakukan tugasnya untuk menerangi dunia.
Putri Windy kini sedang memberi makan kuda miliknya sebelum akhirnya pergi ke sebuah tempat.
"Ayo makan yang banyak. Perjalanan kita akan cukup melelahkan."

"Kenapa perasaanku tidak enak? Apakah terjadi sesuatu di istana?"
Batin Windy.

Setelah selesai memberikan makan kepada kuda nya,Windy langsung pergi meninggalkan kastil dan segera menuju tempat tujuan nya.
Windy berniat untuk menemui Guru Franklyn.Guru yang telah mengajarkan nya bagaimana cara bertarung kepada Windy sejak kecil.

Windy berkeinginan untuk meningkatkan level kekuatan nya dengan cara kembali berlatih bersama Guru nya itu. Namun saat Windy sampai di tempat tinggal Guru,semua terlihat kacau. Gubuk tua tempat sang Guru biasanya menikmati kopi itu hancur dengan tanah.
Windy langsung mengedarkan pandangan nya ke sekitar mencari keberadaan Guru Franklyn.

"Uhuk...uhuk!!"

Suara batuk itu akhirnya menarik perhatian Windy. Ia segera mencari sumber suara tersebut dan diharapkan itu adalah suara Guru.

"Guru Frank!!"

Windy berlari ketika ia melihat Guru nya tertimpa reruntuhan atap gubuk yang terbuat dari kayu dan beberapa jerami.
Perlahan Windy menyingkirkan kayu yang menimpa tubuh Guru dan membantunya untuk bangkit.

"Ayo pelan-pelan Guru." Windy menuntun Guru Franklyn berjalan ke arah tempat duduk dan segera membawakan nya air minum yang ia bawa dari kastil.
"Apa yang terjadi Guru? Ada apa dengan kekacauan ini?" Tanya Windy.

"Yang Mulia,aku sangat berterima kasih kau datang. Jika kau tidak datang mungkin aku sudah mati." Ucap Guru Franklyn.
"Guru,jawab dulu pertanyaan ku. Kenapa kekacauan ini bisa terjadi?" Windy menatap sang Guru.

"Aku tidak tahu siapa mereka. Komplotan itu tiba-tiba datang menghancurkan semuanya. Bahkan mereka mengambil tongkat rembulan miliku." Suara Guru Franklyn terdengar putus asa.

"Apa?! Tongkat rembulan mu dicuri?!!" Windy terkejut bukan main.

Tongkat rembulan adalah sebuah tongkat sakti yang dimiliki oleh Guru Franklyn turun temurun dari keluarganya. Tongkat itu memiliki kekuatan yang luar biasa apalagi jika digunakan saat bulan bersinar terang.
Ditambah,tongkat rembulan itu bisa mengendalikan pikiran seseorang jika orang itu sedang dalam pikiran kosong atau sedang dilanda emosi yang luar biasa.
Alasan kenapa Windy terkejut adalah jika tongkat itu jatuh ke tangan orang yang salah,maka kekacauan yang sangat besar mungkin akan segera terjadi.

"Guru,kau ingat bagaimana ciri-ciri dari mereka? Aku akan berusaha untuk mendapatkan kembali tongkat itu." Tanya Windy.

"Aku tidak terlalu memperhatikan mereka karena aku sibuk menyelamatkan diri. Tapi aku menemukan ini di dekat aku tertimpa tadi." Guru Franklyn menyerahkan sebuah atribut yang sepertinya terlepas dari pakaian komplotan penyerang itu.

Ketika Windy mengambilnya,lagi lagi lambang empat bintang itu muncul.
Tanpa pikir panjang,Windy mengambil penemuan Guru nya itu dan mengatakan,
"Aku berjanji akan mengambil kembali tongkat rembulan itu. Guru,kau harus berdiam ditempat aman agar tidak ada lagi orang yang menyerangmu."

"Aku akan pergi ke tempat yang aman. Kau juga harus berhati-hati Yang Mulia. Dilihat dari cara mereka mengayunkan pedang,dari pengetahuan tentang tongkat rembulan ku, mereka bukan orang sembarangan." Ujar Guru Frank.
"Aku akan berhati-hati. Terima kasih sudah percaya padaku Guru. Kalau begitu aku pamit." Windy memeluk Guru Franklyn lalu bergegas pergi.

Kini Windy berniat kembali ke istana untuk menemui Putra Mahkota dan kembali membahas mengenai lambang empat bintang yang akhir-akhir ini meresahkan mereka.
Namun ketika Windy sedang melaju kencang bersama kuda nya, leher Windy tiba-tiba terlilit sebuah rantai yang entah dari mana asal nya.

"Akhhh!!"

Karena tak sigap,Windy terjatuh dari kuda nya dengan keras dan tertarik oleh rantai tersebut.

"Apa ini?!!!"

Windy mencoba berontak dan mengeluarkan kekuatan yang ia miliki. Meskipun sedang panik,Windy mencoba menutup mata dan mengumpulkan semua energi dalam dirinya dengan tenang. Saat energi serta kekuatan nya terkumpul,warna mata Windy akan berubah menjadi biru dan pedang nya akan langsung terisi oleh kekuatan sihir air yang dimiliki Windy.

Dengan cepat Windy membasahi rantai itu dengan air lalu membekukan nya. Setelah rantai itu berubah menjadi es,tanpa pikir panjang Windy langsung menghancurkan nya meskipun itu membuat leher nya terluka cukup parah.

"Siapa itu?!!"

Windy langsung beranjak saat terlepas dari jeratan rantai misterius itu dan bersiap menghadapi lawan nya yang masih tak terlihat.
Dari kejauhan, Windy bisa melihat ada seseorang yang memakai jubah sedang memperhatikan dirinya.
Windy tanpa pikir panjang langsung melemparkan bongkahan es ke arah orang tersebut namun meleset.

"Arghh siapa dia sebenarnya?!" Windy mendengus kesal.

Tak diduga,secepat kilat orang tersebut kini berada dibelakang Putri Windy dan mengancam nya menggunakan sebuah pedang yang kini sudah berada di leher nya.
"Diam Yang Mulia. Aku tidak akan macam-macam jika kau menurut."

"Suara ini...."

----------

Sementara di Istana Fiestar,Joanne kini diasingkan di gedung istana paling belakang.

Joanne masih histeris seperti orang kerasukan setelah ia melihat pria yang dicintainya itu tewas mengenaskan.
Kaisar Greffin melindungi gedung tersebut menggunakan tabir pelindung yang terbuat dari energi tanah dan api. Energi itu akan  membuat siapa saja yang mendekat akan merasakan rasa terbakar yang luar biasa dan juga akan mengalami luka memar karena benturan energi.

Setelah Kaisar Greffin selesai memasang tabir pelindung,ia langsung menghampiri Pangeran Saga dan Putra Mahkota Jeremy yang sedang mengobrol serius sambil menatap seekor monyet yang seolah ingin memberitahu sesuatu.
Sang Kaisar hanya berdiam diri dan memantau pergerakan mereka.

"Aku tidak bisa bahasa hewan." Pangeran Saga menggelengkan kepalanya.

"Aku juga tidak mengerti." Balas Putra Mahkota Jeremy.

"Hei,sedang apa kalian?" Pangeran Joshua menghampiri mereka.
"Ah kebetulan kau ada disini. Kau bisa berbicara dengan hewan?" Tanya Putra Mahkota.

Pangeran Joshua menggelengkan kepalanya,
"Aku tidak bisa."

"Tapi Yang Mulia Putri Yemi bisa melakukan nya." Lanjut nya.

"Kalau begitu ayo temui dia." Putra Mahkota langsung menggendong monyet itu dan pergi menemui Putri Yemi.

"Uwahhh!!"

Putri Yemi langsung mundur terkejut ketika melihat Putra Mahkota datang sambil membawa seekor monyet.

"Ada apa ini? Kenapa seekor monyet bisa berada di istana?" Tanya Putri Yemi.
"Dia tiba-tiba menghampiri kami seolah ingin memberitahu sesuatu. Tapi diantara kita bertiga,tidak ada yang paham bahasa binatang." Jawab Putra Mahkota.

"Oke,kemarilah."

Putri Yemi mengulurkan tangan nya lalu membawa monyet itu ke pangkuan nya.
"Ada apa kau datang ke istana?"

Raut wajah Putri Yemi kini berubah menjadi cemas dan khawatir. Setelah selesai mendengarkan ucapan dari Monyet itu, Putri Yemi langsung menatap Putra Mahkota Jeremy dan Pangeran Saga serta Pangeran Joshua.

"Windy dalam bahaya...."

TBC.

Ini sebenernya yg diincer tuh Windy apa Saga atau Jeremy?
Apakah Windy mengenali orang itu hanya dari suara?

Terima kasih sudah mampir membaca 😊
Jgan lupa untuk vote,comment dan share cerita ini ya. Mohon maaf jika masih terdapat kesalahan dalam pengetikan.

Thank you~

Dark Velvet ; All I Wanna Do [THE END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang