Dibelakang kereta tersebut,terlihat ada empat penguasa utama Aqueno yang memakai jubah sesuai dengan warna elemen masing-masing berjalan bersama Maru.
"Salam Yang Mulia Kaisar." Maru mempimpin salam hormat kepada Kaisar.
"Selamat datang di Fiestar." Balas Kaisar Greffin.
"Aku yakin, anda sudah mengenal orang yang berada di belakangku. Mereka adalah penguasa utama Aqueno." Ucap Maru.
Kaisar mengangguk.
"Kami pernah bertemu.""Reve, siapa yang kau bawa itu?" Irena mendekati Reve.
"Salam Putri Mahkota, dia adalah Daniel. Orang yang menyelamatkan Tuanku Putri Windy." Jawab Reve.
"Ayah,dia terluka parah." Ucap Putri Mahkota setelah selesai melihat keadaan Daniel.
"Bawa dia masuk! Yemi, panggilkan tabib Luca sekarang." Titah Kaisar.Putri Yemi menganggukan kepalanya dan bergegas pergi. Sementara Kaisar menyambut kedatangan para penguasa Aqueno, Pangeran Saga kini bersama Pangeran Trezio berdiri di luar kamar Putri Windy mengawasi lima bersaudara yang sudah lama tak bertemu itu
"Bagaimana, aku tidak mengatakan omong kosong kan?" Pangeran Saga menatap Trezio.
"Kau luar biasa. Hal yang mustahil bisa terjadi berkat dirimu." Balas Trezio.
"Takdir yang sudah merencanakan ini. Aku hanya mengikuti alur nya saja." Ujar Saga.Putri Mahkota Irena kini terlihat sedang mengusap kening Putri Windy. Rasa rindu sangat tercetak jelas di raut wajah nya.
"Penampilan nya tampak berbeda." Ucap Joanne.
"Rambutnya menjadi hitam." Sambung Sherinn."Sepertinya ini takdir." Yemi tersenyum.
Irena,Joanne dan Sherinn menatap Yemi penuh tanya.
"Kalian tidak lihat bahwa rambut Pangeran Saga juga menjadi hitam? Sebelumnya mereka sama-sama berambut pirang." Lanjut Yemi.
Pikiran mereka kembali mundur dan memang benar. Pangeran Saga dan Putri Windy memiliki kesamaan dalam warna rambut.
"Luar biasa." Sahut Joanne.
Saat mereka sedang membicarakan warna rambut,tangan Putri Windy yang sedang digenggam Putri Mahkota bergerak.
"Oh! Windy!!" Putri Mahkota bangkit dari duduknya.
Keempat Putri Kerajaan Fiestar itu kini fokus menatap Putri Windy yang perlahan membuka matanya.
"Uhh..."
Mata Putri Windy kini sudah terbuka dan kesadaran nya kembali. Begitu sadar, ia langsung bangun dan memeluk keempat saudara nya dengan erat.
"Aku merindukan kalian!!""Hikss...terima kasih...kau...hikss..hwahhhhh Windy!!!"
Tangis Sherinn pecah saat ia memeluk Windy. Begitu pula dengan yang lain. Mereka menangis karena rasa bahagia yang meluap.
Dari balik pintu kamar,Pangeran Saga mengintip bersama Pangeran Trezio.
Senyuman tipis nampak tercetak jelas di wajah Pangeran kedua Kerajaan Vamouz itu.
Pangeran Trezio sedikit tertawa karena untuk pertama kalinya ia melihat sang kakak bertingkah seperti ini."Kau bahagia?" Tanya Pangeran Trezio.
"Tentu saja."
"Hey, sedang apa kalian?"
Reve menyentuh pundak Trezio dan seperti biasa, kedatangan Reve selalu membuat orang lain terkejut.
"Ah sial! Aku selalu terkejut saat melihatmu!" Gerutu Saga.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dark Velvet ; All I Wanna Do [THE END]
FantasiKisah Pangeran dan Tuan Putri dari dua kerajaan yang berbeda dalam menjalani kehidupan yang penuh hal tak terduga.