23. Bertemu di saat yang tidak tepat.

74 12 0
                                    

Sudah satu bulan berlalu sejak Pangeran Saga pergi meninggalkan kerajaan Fiestar.
Putri Windy benar-benar merasa hampa dengan ketidakhadiran dari pria nya itu. Namun untungnya,Putri Mahkota Irena bisa mengisi kehampaan itu dengan mengajak nya untuk ikut dalam beberapa kegiatan kerajaan.

Seperti hari ini,Putri Mahkota sedang menghadiri acara pernikahan dari Putra Mahkota Gerry dari kerajaan Selovia. Karena suatu alasan,Pangeran Trezio tak bisa menemani istrinya itu. Akhirnya Putri Windy yang ikut menemani Putri Mahkota Irena untuk hadir diacara itu.

Saat mereka di dalam kereta kuda, Windy terus menatap wajah Irena tanpa berpaling sedikitpun. Irena yang merasa aneh langsung bertanya, "Kau kenapa terus menatapku?"

"Aku terpesona." Singkat Windy.

"Wow. Kau terpesona oleh aku?" Heran Irena.
"Kau selalu menawan,cantik,anggun. Siapa yang tidak akan terpesona oleh mu." Balas Windy.
"Ahahaha kau bisa saja. Andai disini ada cermin,aku bisa menunjukan bahwa ada wanita cantik lain yang berada disini." Ucap Irena.

"Maksudmu,aku?" Putri Windy cukup terkejut.
"Kau harus percaya diri. Kau itu sangat cantik dan berani. Jangan pernah rendah diri karena kau adalah wanita istimewa." Irena meraih tangan Windy lalu menggenggam nya.

Windy tersenyum.
"Terima kasih sudah memuji aku Putri Mahkota."

"Yang Mulia,kita sudah sampai." Ucap seseorang dari luar kereta.

Putri Windy menggeser jendela kereta kuda itu lalu memanggil seseorang.
"Daniel!"

"Aku disini Yang Mulia." Daniel tiba-tiba turun dari atap kereta.
"Astaga! kau mengejutkan aku!" Protes Windy.
"Ahaha maaf. Pemandangan perjalanan tadi sangat indah. Jadi aku memilih duduk diatas agar bisa melihat semua." Ucap Daniel.

Keadaan Daniel kini sudah semakin membaik. Kini ia menjadi pengawal pribadi Windy dan akan menemani nya kemana pun Tuan Putri itu pergi.
Putri Mahkota Irena turun terlebih dahulu dari kereta,kemudian Putri Windy menyusulnya setelah memberikan pedang nya kepada Daniel.

"Amankan ini. Hanya jaga-jaga saja aku membawa pedang."
Daniel menganggukan kepalanya dan segera menyelipkan pedang itu dipinggang nya.

Rupanya dipesta itu masih banyak orang yang belum mengetahui tentang kembalinya Putri Windy. Beberapa orang meneriaki Irena datang bersama arwah Windy.
Putri Windy menghela nafasnya panjang menahan emosi yang terus naik dan hampir meledak. Tangan nya sudah terkepal dan gatal ingin membungkam setiap mulut yang berucap bahwa dia adalah arwah.
Namun lagi-lagi,Putri Mahkota berhasil menenangkan emosi adiknya itu dengan menggenggam tangan nya.
Senyuman yang terukir di wajah Irena berhasil menurunkan emosi yang dirasakan oleh Windy.
Mereka berdua akhirnya bergegas menyapa sang pemimpin kerajaan Selovia.

"Salam dari kami untuk anda Yang Mulia."

Keduanya membungkuk lalu mempersilahkan para pelayan nya memberikan hadiah yang sudah disediakan dari Kerajaan Fiestar sebagai hadiah pernikahan.

"Terima kasih sudah menyempatkan hadir di pernikahan ku Yang Mulia." Ucap Putra Mahkota Gerry.
"Dengan senang hati Yang Mulia." Irena tersenyum.

Windy hanya mengikuti setiap gerak yang dilakukan oleh Irena. Sebenarnya Windy tak pandai berbincang dengan orang lain. Bahkan kini dalam pikiran nya hanya ada tentang makanan yang tersaji di pesta itu.Setelah Putri Mahkota selesai berbincang,mereka akhirnya dipersilahkan untuk menikmati semua makanan yang telah disajikan.

"Aku sangat bersemangat sekarang!" Putri Windy antusias.

Putri Mahkota Irena hanya terkekeh melihat tingkah Windy yang selalu menggemaskan ketika menemukan makanan.

"Salam Yang Mulia."

Seseorang menyapa Putri Windy dari arah belakang. Saat dilihat ternyata itu adalah Pangeran Orland yang beberapa waktu lalu menyerang Putri Sherinn.

Karena diharuskan menjaga sikap,Putri Windy sebisa mungkin membalas ucapan Orland dengan ramah dan tersenyum, "Salam untukmu Yang Mulia Orland."

"Kau tidak terkejut dengan keberadaan aku disini?" Tanya nya.

Putri Windy menggelengkan kepalanya dengan yakin.
"Tentu saja tidak. Aku akan lebih terkejut jika kau tidak datang."

"Ahahaha kau benar Yang Mulia. Jika aku tidak datang itu artinya ada yang tidak beres dengan kerajaan Selovia yang tak mengundang aku." Balas Orland.

Putri Windy terpaksa mengukir senyuman diwajah nya selama ia berbincang dengan Pangeran Orland.
Beruntung, saat itu Pangeran Holland dan Pangeran James datang dan langsung menghampiri Putri Mahkota dan Windy.
Karena kedatangan dua Pangeran dari kerajaan Vamouz, Pangeran Orland akhirnya perlahan pergi menjauh.

"Salam untukmu Yang Mulia." Sapa James dan Holland bersamaan.

Putri Windy celingak-celinguk mencari keberadaan seseorang dari arah pintu masuk, "Kalian hanya berdua?"

"Ya, kami hanya datang berdua." Jawab Holland.

"Kau pasti mencari keberadaan kakak kedua kan?" Tanya James.

Tanpa ragu Windy mengangguk. "Kau benar. Aku mencari Pangeran Saga."

"Dia akan menyusul bersama Putra Mahkota." Sambung Holland.

Kini senyuman kembali terukir di wajah Windy. Ia merasa senang mendengar bahwa Pangeran Saga akan datang.
"Terima kasih sudah memberitahu aku."

Putri Windy bersama Putri Mahkota akhirnya kembali berkeliling mencicipi setiap makanan yang disajikan.
Pangeran Holland dan James merasa gemas dengan Putri Windy yang mencari keberadaan kakak kedua nya itu. "Aku benar-benar tak menyangka bahwa Putri Windy akan jatuh cinta kepada kakak kedua." Ucap James.

"Mereka sangat tidak terduga." Balas Holland.

Sudah sekitar satu jam tapi Pangeran Saga tak kunjung datang ke pesta pernikahan itu. Kini Putri Mahkota sudah mengajak Windy untuk segera pulang.

"Pulang sekarang?" Tanya Windy.
"Ya,aku bersama suami ku harus pergi ke acara lain nanti sore." Jawab Irena.

Meski sedikit kecewa,Windy hanya bisa menuruti perkataan sang Putri Mahkota. Setelah mengucapkan salam perpisahan kepada tuan rumah,Putri Mahkota dan Putri Windy akhirnya pergi.

Sepanjang perjalanan,Windy membuka jendela kereta dan menatap ke arah luar. Angin yang berhembus berhasil membuat rambut Windy menjadi berantakan.

"Kau kenapa?" Tanya Daniel dari atas kuda nya.

"Hah...aku tidak apa-apa." Balas Windy.

Tak lama,kereta mereka tiba-tiba berhenti. Suara keributan didepan sana membuat sang kusir menghentikan laju kereta kuda nya dan segera melapor kepada Putri Mahkota.
"Yang Mulia,sepertinya ada pertempuran di depan."

Putri Windy dengan cepat turun dari kereta bersama Putri Mahkota Irena melihat apa yang terjadi.
"Putri Mahkota,apa kau ingin melihat lebih dekat?" Tanya Windy.

Putri Mahkota Irena pun menganggukan kepalanya.

Mereka akhirnya melangkah maju mendekati sumber keributan itu. Para pengawal bersama Daniel menjaga mereka dari belakang.
Betapa terkejut nya mereka bahwa yang sedang bertempur itu adalah Pangeran Saga dan Putra Mahkota. Mereka diserang oleh sekelompok orang yang memakai pakaian serba hitam dan tertutup.

"Oh tidak!"

TBC
Terima kasih sudah mampir untuk membacaya. Jangan lupa untuk Vote,Comments dan Share cerita ini.
Mohon maaf jika masih terdapat kesalahan dalam pengetikan.

Thank you~

Dark Velvet ; All I Wanna Do [THE END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang