"Woah siapa ini?!"
Putri Joanne antusias ketika melihat ada pria tampan yang turun dari kereta bersama kedua kakak nya.
"Beri hormat. Dia adalah Yang Mulia Pangeran Trezio," Ucap Putri Mahkota.
Langsung Putri Joanne membungkukan badan nya memberikan hormat dan mempersilahkan Pangeran Trezio masuk.
Kaisar Greffin kini sedang berada di aula dan berdiskusi dengan beberapa pejabat kerajaan terkait keamanan kerajaan menjelang pesta dansa. Mendengar ada tamu yang sangat tak disangka, Kaisar Greffin akhirnya beranjak dari kursi dan langsung menghampiri Pangeran Trezio.
"Salam hormat, Yang Mulia Kaisar."
Pangeran Trezio memberikan salam hormat kepada Kaisar Greffin. Aura yang sangat kuat begitu melekat pada diri Kaisar Greffin. Siapapun yang melihatnya akan merasa sungkan dan tidak berani beradu tatap.
"Pangeran Trezio? Ada apa kau datang ke Kerajaan Fiestar?" Tanya Kaisar.
Pangeran Trezio refleks menatap Putri Windy lalu tanpa rasa bersalah, Putri Windy mendorong Putri Mahkota Irena dan kabur melarikan diri keluar dari ruangan tempat mereka berkumpul.
"Windy!" Putri Mahkota Irena memanggil adiknya itu.
"Jadi, apa yang terjadi diantara kalian?" Tanya Kaisar Greffin menatap dua orang dihadapan nya.
"Putri Mahkota Irena dan Putri Windy diganggu oleh beberapa pria tak bermoral saat berada dipasar tadi." Pangeran Trezio berucap jujur.
"Apa itu benar Putri Mahkota Irena?" Kaisar menatap Putri sulung nya.Putri Mahkota Irena mengangguk,
"Bahkan tadi jika aku tidak salah mendengar, ada salah satu anggota Dark Horse yang menghadang kereta Yang Mulia Pangeran Trezio.""Dark Horse?!"
Kaisar nampak terkejut mendengar tentang organisasi kejam itu. Ada sebuah dendam pribadi bagi Kaisar Greffin terhadap organisasi tersebut. Sang Permaisuri Kerajaan Fiestar tewas karena serangan mereka. Kaisar Greffin menyembunyikan fakta ini karena tahu bahwa pasti salah satu dari Putri mereka akan membalaskan dendam atau mungkin menjadi incaran organisasi kejam itu.
"Pangeran Trezio, terima kasih sudah menyelamatkan Putriku Irena." Ucap Kaisar Greffin.
Pangeran Trezio menganggukan kepalanya, "aku hanya melakukan apa yang seharusnya dilakukan Yang Mulia."
"Putri Mahkota, temani Pangeran Trezio dan ajak dia berbincang. Aku masih ada urusan dengan beberapa orang di aula" Ujar Kaisar Greffin.
"Baik ayah." Balas Putri Mahkota menganggukan kepalanya."Yang Mulia, mari saya antar ke taman. Kita mengobrol disana saja." Ucap Putri Mahkota Irena.
"Yang Mulia, aku belum memperkenalkan diriku secara resmi."
Trezio beranjak dari duduk nya lalu berlutut mengahadap ke arah Putri Mahkota Irena sambil mengulurkan tangan nya,"Perkenalkan, saya Pangeran Ke-6 Kerajaan Vamouz, Trezio Veloz."Putri Mahkota pun ikut membungkukan badan nya lalu membalas uluran tangan Trezio dan mengatakan "Salam kenal, aku Irena Steffani Alieston. Putri Mahkota Kerajaan Fiestar"
Mereka akhirnya pergi menuju taman dan banyak berbincang tentang berbagai hal. Saat sedang asyik mengobrol, Putri Mahkota dengan jelas melihat Putri Windy berlari begitu cepat ke arah luar dan penasaran apa yang terjadi.
Putru Mahkota Irena dan Pangeran Trezio kompak mengikuti arah kemana Putri Windy pergi. Pasalnya Putri Windy nampak membawa busur dan anak panah nya serta raut wajah nya yang terlihat sangat marah."Ada apa dengan Yang Mulia Putri Windy?" Tanya Pangeran Trezio.
"Pasti ada yang mengusik nya. Dia sangat mudah tersinggung dan marah akhir-akhir ini" Jawab Putri Mahkota Irena.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dark Velvet ; All I Wanna Do [THE END]
FantasiKisah Pangeran dan Tuan Putri dari dua kerajaan yang berbeda dalam menjalani kehidupan yang penuh hal tak terduga.