10.Akhir Yang Buruk

199 29 11
                                    

Satu minggu setelah para penghuni istana kembali dari kastil,Kaisar Greffin memutuskan untuk segera melaksanakan upacara pernikahan Pangeran Trezio dengan Putri Mahkota Irena. Seluruh penjuru negeri Fiestar sangat bahagia mendengar kabar bahwa sang Putri Mahkota akan segera menikah.

Kini istana sangat sibuk.
Semua orang berusaha yang terbaik untuk mempersiapkan pesta yang meriah. Kini Windy sedang melihat satu persatu kue yang ditata di sebuah meja. Mata nya dengan jelas mengekspresikan rasa bahagia. Pangeran Saga yang melihat Putri Windy tersenyum memperhatikan makanan menghampiri nya lalu memberikan sebuah kue bulat berwarna hijau dengan toping kelapa parut diatas nya.

"Oh,salam yang mulia"  Windy menyapa Saga.

"Makan ini" Saga menyodorkan kue dari tangan nya.
"Kue apa ini? Aku baru pertama kali melihatnya" Windy memperhatikan kue itu.

"Eum...apa ya. Aku tidak tahu" Balas Saga.

Karena penasaran,Windy langsung melahap kue pemberian Saga dan terlihat senang seperti anak kecil yang mendapat hadiah.
"Ini enak!"

"Dia lebih mirip seperti anak kecil. Kebahagiaan baginya adalah tentang hal-hal sederhana" Batin Pangeran Saga.

"Yang Mulia Putri Windy" Panggil Saga.

"Ya?" Balas Windy.

"Maaf lancang,tapi serpihan kelapa parut ini merusak paras cantikmu" Tangan Pangeran Saga mengambil beberapa kelapa parut yang menempel di ujung bibir Windy.

Jarak antara keduanya menjadi semakin dekat hingga deru nafas masing-masing dapat dirasakan.
Tatapan mata mereka bertemu dan saling menjelaskan perasaan yang dirasakan.

"Uhuk!"

Putra Mahkota Jeremy berdehem dan membuat Putri Windy dan Pangeran Saga salah tingkah.

"Salam Yang Mulia" Keduanya memberikan hormat kepada Jeremy.

"Ayahku akan segera datang. Merpati peliharaan nya sudah ada disini. Berarti keberadaan nya sudah dekat" Ucap Jeremy.
"Kalau begitu aku akan memberitahu yang lain agar segera siap menyambut kedatangan Raja Gilbert" Putri Windy pamit undur diri lalu berlari menjauh dari Saga dan Jeremy.

"Meskipun wajahmu tertutup topeng,aku bisa melihat ekspresi bahagia mu ketika bertatapan dengan Putri Windy" Jeremy terkekeh.
"Jika kau menyukai nya maka segera dapatkan dia. Kalau tidak,maka aku yang akan maju untuk mendapatkan nya" Lanjut Jeremy.

Perkataan Jeremy sedikit mengusik pikiran Saga.
Pangeran Saga kini semakin yakin untuk mengungkapkan perasaan nya.

Putri Windy ternyata berlari ke kamar Irena dan langsung menyenderkan kepalanya di bahu Irena.

"Apa yang terjadi?" Irena kebingungan.
"Menyebalkan!" Ucap Windy.

"Apa? Siapa yang menyebalkan?" Tanya Irena.

Windy diam tak menjawab dan hanya mengerutkan kening nya.

"Ceritakan saja padaku ada apa" Ucap Irena.

Tatapan Windy langsung mengarah ke mata Irena yang terlihat cerah dan Windy merasa Putri Mahkota Irena yang juga adalah sang kakak bisa ia percaya untuk berbagi cerita ini.

"Pangeran Saga membuat aku berdebar" Ucap Windy.

Irena tersenyum.
"Lalu?"

"Dia benar-benar membuatku sulit tidur karena memikirkan nya. Menyebalkan tapi mudah dirindukan" Lanjut Windy.
"Darimana kau belajar narasi seperti itu Windy hahaha kau terlihat seperti orang lain" Irena terkekeh.

Setelah bercerita mengenai perasaan nya kepada Putri Mahkota,Windy langsung keluar untuk menemui sang ayah. Namun ternyata Kaisar Greffin sedang bertemu dengan beberapa menteri kerajaan dan Windy mengurungkan niat nya.
Saat hendak membalikan badan,tubuh Windy membentur seseorang. Saat dilihat,itu adalah Putra Mahkota Jeremy.

Dark Velvet ; All I Wanna Do [THE END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang