12. Semua Berubah

165 25 8
                                    

Kabar tewasnya Putri Windy sudah tersebar luas ke berbagai penjuru kerajaan. Semua anggota keluarga kerajaan hari ini memakai pakaian serba hitam karena sedang berduka.

Terlihat mata dari setiap Putri kerajaan sangat sembab karena menangis semalaman.

Mereka tidak menyangka Windy akan meninggalkan mereka secepat ini.
Pangeran Saga bersama Raja Gilbert dan saudara nya yang lain pun ikut melakukan upacara penghormatan terakhir untuk Putri Windy.

Dikerajaan Fiestar, meskipun jasad nya tidak ditemukan, mereka masih bisa mengadakan upacara penghormatan dengan lukisan dan melakukan prosesi penyimpanan batu giok yang sudah menghitam.

Mereka berkumpul dibangunan yang berada disamping kiri istana.

Tempat lukisan dan giok anggota keluarga kerajaan yang sudah wafat disimpan. Kini lukisan Putri Windy sudah dinaikan dan ditempel tepat disebelah lukisan sang Permaisuri.

Pangeran Saga mengepalkan tangan nya dengan kuat sambil menahan agar air mata nya tidak keluar. Putra Mahkota Jeremy sadar apa yang dilakukan Pangeran Saga langsung meraih tangan nya dan berusaha menenangkan adiknya itu.
"Tahan...jangan luapkan disini. Kau pasti akan malu jika menangis sekarang"

Setelah upacara penghormatan selesai,mereka berkumpul di aula istana dan saling menguatkan satu sama lain.

Pangeran Trezio secara terpisah menemani Putri Mahkota yang sangat terpuruk dan terus menangis tanpa henti.

Saat sedang hening, tiba-tiba Pangeran Saga berlutut dihadapan Kaisar Greffin.
"Yang Mulia..."

"Apa yang kau lakukan? Ayo bangun Pangeran Saga!" Titah Kaisar.

"Aku ingin menyimpan serta menggunakan pedang Yang Mulia Putri Windy" Ucap Saga tiba-tiba.

Perkataan yang keluar dari mulut Pangeran Saga mengejutkan semua orang. Raja Gilbert tanpa ragu langsung menghampiri Saga dan menampar pipi nya dengan keras.

Plak!!

"Apa maksud perkataan mu?! Memang kau siapa berani meminta peninggalan Putri Windy?!"

"Raja Gilbert, aku meminta izin untuk melanjutkan pembicaraan ini bersama Pangeran kedua Kerajaan Vamouz." Ucap Kaisar Greffin.

"Apa alasanmu ingin pedang milik Windy?" Kaisar Greffin menatap Saga.

"Aku..."

Pangeran Saga menunduk lalu melepas topeng nya.

Dengan penuh keyakinan, dengan wajah tampan tanpa topeng nya Pangeran Saga menatap Kaisar Greffin dan dengan tegas mengatakan,"Aku mencintai Putri Windy Yang Mulia!"

Dengan penuh keyakinan, dengan wajah tampan tanpa topeng nya Pangeran Saga menatap Kaisar Greffin dan dengan tegas mengatakan,"Aku mencintai Putri Windy Yang Mulia!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Lagi-lagi ucapan tak terduga keluar dari mulut Saga.

Namun Raja Gilbert menyadari sesuatu yang berubah dari putra nya. Luka pedang yang ia dapatkan sejak kecil sudah hilang.
"Luka mu..."

Dark Velvet ; All I Wanna Do [THE END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang