"IRENA!!!"
Putri Windy berlari secepat yang ia bisa menghampiri Putri Mahkota. Langkah nya berpacu melawan kecepatan panah beracun yang melesat ke arah Putri Mahkota.
Jleb!!
Putri Windy berhasil menghalau panah tersebut agar tidak mengenai Putri Mahkota. Namun naas panah tersebut mengenai bahu nya.
Tubuh Putri Windy kini ambruk dihadapan Putri Mahkota Irena yang terdiam karena terkejut.
"WINDY!!!"Saat itu juga perhatian semua orang langsung tertuju ke arah Putri Windy dan Putri Mahkota.
Pangeran Saga tanpa berpikir panjang langsung menghampiri kedua nya."Putri Windy!" Pangeran Saga langsung mengangkat kepala Windy dan menidurkan Putri Windy di paha kiri nya.
"Ahh rasanya sangat bangga kali ini aku berhasil melindungi Putri Mahkota." Putri Windy tersenyum."Jangan banyak bicara! Aku akan menghentikan pendarahanmu dulu." Pangeran Saga merobek pakaian miliknya lalu mencabut panah yang menancap di bahu Putri Windy dengan hati-hati.Setelah panah itu lepas,Pangeran Saga melilitkan kain hasil merobek pakaian nya itu di luka bahu Putri Windy.
"Tak usah repot Yang Mulia,ini adalah panah beracun. Semua usahamu akan sia-sia." Putri Windy mengelus pipi Pangeran Saga.
Pangeran Saga menelan ludah.
Sebenarnya ia sudah mengetahui bahwa itu adalah panah yang sangat berbahaya. Namun entah pikiran nya mengatakan bahwa ia harus berusaha setidaknya memperpanjang waktu kesadaran Putri Windy.
Saat perhatian Pangeran Saga sedang fokus kepada Putri Windy,Rigel tak mau kehilangan momentum dan bergegas mengayunkan pedang nya hendak melukai Pangeran Saga.
Namun saat itu,ada pedang lain yang lebih cepat berhasil menembus tubuh Rigel dan membuatnya tewas seketika."ARGHH!!" Rigel berteriak.
"Ayah?!!"
Pangeran Saga dan yang lain terkejut bukan main dengan kehadiran Raja Gilbert yang secara tiba-tiba ada disana."Rigel,kau mengecewakan serta mempermalukan keluarga Kerajaan Vamouz. Kau pantas untuk mati mengenaskan ditangan ku!" Raja Gilbert langsung menusukan pedang nya tepat si ulu hati Rigel lalu mencabutnya kembali.
"Kaisar Greffin,maafkan aku..."
Raja Gilbert tiba-tiba berlutut dihadapan Kaisar Greffin. Kaisar kini hanya diam seribu bahasa dan hanya membantu Raja Gilbert untuk berdiri dan memeluknya."Ayo kita kembali ke istana. Pastikan tak ada yang tertinggal." Ucap Kaisar Greffin. Terkesan cuek,namun tak dipungkiri mata nya terus menatap Putri Windy dengan penuh rasa cemas.
Putri Mahkota Irena, Putra Mahkota Jeremy,Pangeran James serta Pangeran Antonio bersama Pangeran Joshua dan Pangeran Holland melangkah terlebih dahulu bersama Kaisar Greffin dan para Putri Fiestar. Sementara Pangeran Saga dibantu Reve mengangkat tubuh Putri Windy dan menggendong nya di punggung Pangeran Saga.
"Terima kasih." Suara Putri Windy kini sudah semakin lemas.
Langkah demi langkah,waktu mulai berlalu. Putri Mahkota Irena kini mendekati Putri Windy yang berada dipunggung Pangeran Saga.
Tubuh Putri Windy penuh keringat.
Tanpa ragu Putri Mahkota mengeluarkan saputangan miliknya dan menyeka keringat yang mengucur di wajah Putri Windy."Maaf aku merepotkan mu." Ujar Putri Windy.
"Bertahanlah.Kita akan segera sampai." Putri Mahkota Irena tersenyum meskipun hati nya kini sedang dalam ketakutan perihal ditinggal pergi oleh adiknya itu."Genggam ini.Jangan lupa kembalikan kepadaku ketika sampai di istana." Putri Mahkota memberikan saputangan nya.
Putri Windy mengangguk.
Setelah selesai berbicara dengan Putri Windy,Putri Mahkota kembali dibarisan depan bersama Kaisar dan Pangeran yang lain.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dark Velvet ; All I Wanna Do [THE END]
FantasyKisah Pangeran dan Tuan Putri dari dua kerajaan yang berbeda dalam menjalani kehidupan yang penuh hal tak terduga.