Kaisar Greffin sedang merasa cemas dan berdiam diri di balkon istana.
Ia sedang memikirkan kemana Putri Windy yang tak kunjung kembali saat matahari sudah tenggelam.
Jika sampai tengah malam Putri ketiga nya itu belum kembali, sang Kaisar memutuskan untuk mengerahkan pasukan nya untuk mencari Putri Windy ke seluruh pelosok negeri.Namun tak lama terdengar suara derap langkah kuda yang berada di depan gerbang. Saat prajurit penjaga membuka gerbang, terlihat Putri Windy masuk dengan menggunakan jubah hitam bercorak emas yang cukup asing dalam penglihatan Kaisar Greffin. Dengan cepat, Kaisar langsung turun dan menghampiri putrinya itu.
Melihat ayah nya datang, Putri Windy langsung membungkukan tubuh nya memberikan hormat, "Salam hormat ayahanda."
Kaisar Greffin tanpa berkata sepatah kata langsung memeluk Putri Windy dengan erat melepaskan rasa cemasnya."Berhenti membuat aku khawatir Windy."
Mendengar ucapan sang ayah, ada sedikit rasa bersalah yang dirasakan oleh Putri Windy. Tak lama, terlihat empat saudara nya yang lain berhambur keluar menyambut kepulangan Putri Windy.
"Kau kemana saja?!" Putri Yemi menatap kakak nya itu.
"Kau baik-baik saja?" Tanya Putri Mahkota Irena.
"Aku baik-baik saja." Jawab Putri Windy.
"Jubah siapa yang kau pakai? Itu bukan milikmu kan?" Putri Joanne merasa asing dengan jubah yang berada di tubuh Putri Windy.
"Ini memang bukan milik ku." Balas Windy."Apa yang terjadi?! Pakaianmu rusak Windy!" Putri Sherinn melihat bahu adiknya yang terbuka.
"Kau benar tidak apa-apa? Kenapa pakaianmu bisa rusak?" Tanya Kaisar Greffin.Windy melepas jubah hitam yang dipakai nya lalu melipatnya dengan hati-hati, "Aku bertemu dengan bandit di hutan."
"Apa?!"
"Tenang saja. Pemilik jubah ini menyelamatkan aku." Lanjut Putri Windy.
"Aku rasanya familiar dengan corak emas nya," Putri Joanne mengambil jubah itu dari tangan Putri Windy.
"Itu milik Yang Mulia Pangeran Saga." Ucap Putri Windy."Ahaha omong kosong! Mana mungkin kau bertemu Oangeran Saga." Putri Joanne tidak percaya.
Karena penasaran, Kaisar Greffin memperhatikan corak emas dan lambang yang ada di jubah tersebut. Memang benar ada lambang kerajaan Vamouz di jubah itu.
"Windy, kau yakin ini adalah milik Pangeran Saga?" Tanya sang Kaisar.
"Aku yakin ayah. Hanya Pangeran Saga yang selalu memakai topeng kemanapun ia pergi." Jawab Putri Windy."Kita berhutang budi kepada Pangeran Saga. Dia sudah menyelamatkan Windy." Ucap Kaisar Greffin.
"Ayah, bagaimana jika kita buat acara dansa rutinan dalam waktu dekat ini? Sekalian saja kita undang para pangeran kerajaan Vamouz." Usul Putri Mahkota Irena.
"Kau benar! Pesta dansa rutinan kita belum dilaksanakan! Itu waktu yang tepat untuk kita mengucapkan terima kasih." Balas Kaisar Greffin.
"Ough pesta dansa" Gumam Putri Windy dengan nada malas.
"Irena, aku akan mempercayakan segala hal tentang pesta kepada mu. Kau bisa melakukan nya?" Kaisar Greffin mengusap lembut kepala Putri Mahkota Irena.
"Tentu saja! Aku akan membuat pesta yang meriah ayah!" Putri Mahkota mengangguk.Keesokan hari nya, Putri Mahkota Irena mempersiapkan segala hal mengenai pesta dansa rutinan yang dilakukan oleh istana. Berbagai tamu kerajaan akan hadir disana termasuk para pangeran dari kerajaan Vamouz.
Putri Mahkota berencana pesta bisa dilakukan bulan depan atau bahkan jika bisa pesta dilakukan secepat mungkin. Karena menyukai pesta, Putri Mahkota Irena akan mengerahkan yang terbaik agar pesta istana ini bisa berlangsung meriah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dark Velvet ; All I Wanna Do [THE END]
FantasyKisah Pangeran dan Tuan Putri dari dua kerajaan yang berbeda dalam menjalani kehidupan yang penuh hal tak terduga.