31. Salah Paham

84 15 2
                                    

"Kau baik-baik saja Yang Mulia?" Putra Mahkota mendekati Putri Windy.

"Aku baik-baik saja." Putri Windy mengangguk.

"Hei!! Apa yang terjadi?!"

Pangeran Saga akhirnya datang dan melihat pasukan nya yang lain tergeletak kesakitan di tanah.

"Kalian baik-baik saja?!" Pangeran Saga menghampiri Putra Mahkota dan Putri Windy.

"Kami baik-baik saja." Balas Putra Mahkota.
"Lehermu terluka Yang Mulia..." Pangeran Saga menyentuh leher Putri Windy.

Putri Windy refleks mundur,"ah ini..."

"Kenapa?" Pangeran Saga heran.

"Tidak ada apa-apa." Putri Windy dengan cepat menggeleng.

Pangeran Saga yang penuh dengan rasa curiga segera memperhatikan setiap detail dari tubuh kekasihnya itu. Saat melihat pergelangan tangan nya,Pangeran Saga sadar ada darah yang mengalir karena sebuah luka yang cukup besar disana.
"Kau terluka cukup parah! Kenapa kau berusaha menyembunyikan nya?!"

"Tenanglah,ini tak separah seperti kelihatan nya." Balas Putri Windy.

"Tidak parah bagaimana! Lihat darah terus mengalir keluar." Protes Pangeran Saga.

"Tunggu sebentar."

Reve meraih tangan Windy yang terluka dan menyembuhkan luka itu dengan sebuah sihir yang dimiliki nya.

"Aku hanya bisa memulihkan ini. Untuk luka di leher,itu akan sulit disembuhkan karena pedang yang digunakan sepertinya sudah terkena sihir dari Tongkat Rembulan." Pungkas Reve.

"Sudah kuduga..."

"Ayo kita kembali ke istana. Kita harus memberitahu Kaisar bahwa Putri Windy sudah ditemukan dalam keadaan selamat." Ucap Putra Mahkota.

Mereka akhirnya sepakat untuk kembali ke Istana kerajaan Fiestar secepat mungkin.
Saat sampai di gerbang istana,mereka tentu terkejut dengan keberadaan Kaisar Greffin dan Pangeran Joshua serta Putri Mahkota Irena yang sedang terduduk lemas menangis dipangkuan sang ayah.

"Ada apa ini?!" Putri Windy berlari menghampiri Kaisar dan Putri Mahkota.

"KAU!!!"

Putri Mahkota tiba-tiba meraih kerah baju Putri Windy dan tak lama menampar pipi adiknya itu dengan keras.

Plak!!!

Semua orang tentu terkejut dengan apa yang dilakukan oleh Putri Mahkota Irena.

"Kau...kenapa menamparku?"

"Kau jahat!!! Kalian jahat padaku!!" Irena mengguncang tubuh Windy dengan sekuat tenaga.

Putri Windy hanya diam tak melawan dengan penuh rasa heran.

"Ada apa?! Apa yang telah aku lakukan kepadamu?!" Windy mulai kesal.

"Kau dan Putra Mahkota Jeremy memerintahkan untuk menangkap suami ku kan?!" Tanya Putri Irena penuh emosi.

"Apa?!"
"Tunggu sebentar! Apa maksudmu?! Aku tidak pernah menyuruh siapapun untuk menangkap Trezio!" Bantah Jeremy.

"Aku bahkan baru saja kembali dari hutan mencari Putri Windy. Aku belum mengeluarkan perintah apapun!!"

"Lalu kenapa utusan dari Vamouz menangkap suamiku!!" Putri Mahkota kembali histeris.

"Jelaskan semua sekarang juga Putra Mahkota. Utusan dari Vamouz membawa surat lengkap dengan cap satu bintang meminta penangkapan Pangeran Trezio atas pembunuhan Jonathan. Apa maksudnya? Kenapa mereka lebih dulu tahu sebelum aku dan yang lain?" Kaisar Greffin menatap Putra Mahkota.

"Izin menjelaskan Yang Mulia. Sejak awal penyelidikan,lambang resmi milik Trezio selalu muncul disetiap tempat kejadian. Mulai dari tempat aku dan Saga diserang,lalu di tempat terbunuh nya Jonathan,dan terakhir.lambang itu muncul dan diperlihatkan oleh seseorang yang hampir saja membunuh Putri Windy." Putra Mahkota Jeremy berusaha menjelaskan.

"Lalu kenapa kau tidak memberitahu aku terlebih dahulu sebelum orang kerajaan Vamouz? Kenapa kau malah memutuskan sepihak untuk menangkap Trezio?!!" Putri Mahkota menimpal.
"Sudah aku katakan bahwa aku sama sekali tidak mengeluarkan surat perintah apapun Yang Mulia! Aku dan Saga sengaja untuk sementara menyembunyikan ini karena percaya bahwa Trezio tak mungkin melakukan hal sekeji ini. Dan aku pastikan bahwa surat yang kalian terima adalah surat yang dipalsukan!" Tegas Putra Mahkota.

"Lalu bagaimana dengan nasib suamiku!! Dia tak bersalah! Dia akan dihukum atas kesalahan yang tak dilakukan nya!!" Ujar Putri Mahkota dengan penuh emosi.

"Joshua,kau pasti tahu siapa orang yang datang kemari membawa Trezio kan? Siapa dia?" Pangeran Saga menatap ke arah adik bungsu nya itu.

"Paman Rigel." Jawab Pangeran Joshua.

Lantas tangan Putra Mahkota langsung terkepal sekuat-kuatnya mendengar nama itu disebut.
"Aku tak akan main-main kali ini..."

"Putra Mahkota akan sangat menakutkan jika sudah murka. Aku jadi khawatir dengan apa yang akan terjadi nanti." Bisik Reve tiba-tiba di telinga Pangeran Saga.

Pangeran Saga hampir saja refleks melayangkan pukulan nya ke arah Reve. Namun untung nya ia segera sadar dengan siapa ia berhadapan.
"Kau selalu mengejutkan aku!"

"Baiklah Yang Mulia,aku akan mencari keberadaan Rigel dan membawa kembali Pangeran Trezio pulang. Akan aku buktikan bahwa aku sama sekali tidak pernah mengeluarkan perintah penangkapan sekaligus membuktikan bahwa Pangeran Trezio tak bersalah atas kekacauan yang terjadi!" Ucap Putra Mahkota Jeremy.

TBC

Terima kasih sudah mampir membaca ya. Jangan lupa untuk Vote,Comments dan Share cerita ini. Mohon maaf jika masih terdapat kesalahan dalam pengetikan.
Thank you~

Dark Velvet ; All I Wanna Do [THE END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang