18. Memperbaiki Segalanya

97 16 1
                                    

"Kau tidak apa-apa Yang Mulia?" Maru membantu Pangeran Saga berdiri sementara Rezialdi membantu Putri Windy untuk bangkit.

Tak banyak basa-basi,Pangeran Saga langsung menarik Putri Windy ke dalam pelukan nya dan memeluknya dengan erat seolah tak mau lagi ia kehilangan orang yang berada dalam dekapan nya.

"Yang Mulia....aku sangat merindukanmu..."

Tangan Putri Windy kini membalas memeluk tubuh sang Pangeran. Air mata nya kini sudah mengalir deras.
"Maaf...maafkan aku.."

Rezialdi dan Maru refleks melangkah mundur lalu sedikit mejauh dari Putri Windy dan Pangeran Saga. Joshua pun ikut ditarik bersama mereka menjauh agar suasana tidak canggung.

Dengan cepat Maru memasang perisai udara disekitar Windy dan Saga. Karena ini adalah Gunung Barly,sebuah tempat yang banyak dihuni makhluk aneh yang selalu usil menganggu siapa saja yang lewat.

"Apa itu?" Joshua penasaran.

"Perisai udara. Fungsi nya melindungi mereka agar tidak diserang oleh makhluk lain." Balas Maru.

"Mahkluk lain?! Apa maksudnya?!" Tanya Pangeran Joshua dengan ekspresi terkejut.
"Ini Gunung Barly. Tempat mereka yang selalu usil tinggal." Rezialdi menjawab pertanyaan Pangeran Joshua.

Tiba-tiba perisai yang dibuat Maru pecah dan menghasilkan angin yang berhembus kencang.
Dari kejauhan,terlihat sebuah kepulan asap hitam yang mendekati mereka.

"Ayo pergi!!" Teriak Maru.

Langsung Pangeran Saga menarik tangan Putri Windy dan bergegas berlari mengikuti arahan dari Maru.
Akhirnya mereka terpaksa masuk ke negeri Aqueno. Rezialdi sudah mengirim pesan melalui *mindlink nya kepada Catherine agar bisa menyampaikan permintaan izin membawa Pangeran Saga dan Pangeran Joshua kepada Tuan Theodore.

Untungnya, respon yang diberikan oleh Tuan Theodore cepat sehingga mereka bisa masuk tepat waktu.

"Apa itu..hahh..hahhh tadi??" Joshua bertanya dengan nafas yang belum teratur.

"Demon." Singkat Rezialdi.

Segera setelah mereka sampai di Aqueno, Tuan Theodore menyambut mereka bersama dengan Catherine dan E.Zayn.

"Selamat datang di Aqueno Yang Mulia." Sapa Tuan Theodore.

Mereka saling menyapa satu sama lain. Namun sebelum masuk lebih dalam,Joshua,Saga dan Windy diperingatkan untuk tidak menggunakan kekuatan sihir mereka sementara waktu selama berada di Aqueno. Jika mereka menggunakan kekuatan nya,maka kekuatan itu akan terserap oleh Diamond of Aqueno.

"Baik,kami mengerti." Pangeran Saga menganggukan kepala nya setelah mendengar penjelasan Tuan Theodore.

Tanpa sadar,dari tadi Pangeran Saga terus menggenggam tangan Putri Windy erat. Pangeran Joshua yang menyadari itu menyinggung sikut Pangeran Saga dan berbisik,"Kau harus tahu tepat. Jangan terlalu lama memegang tangan Putri Windy."

"Aku tidak peduli." Singkat nya.

"Dimana Daniel?" Putri Windy menatap Tuan Theodore.
"Masih di aula Yang Mulia." Jawab Tuan Theodore.

Windy langsung berlari ke arah aula dan terlihat Daniel tergeletak lemah dengan luka disetiap bagian tubuh nya.

"Daniel!!"

Suara Putri Windy membuat Daniel kembali membuka mata nya dan menatap wajah perempuan yang sedang menangis dihadapan nya.

"Ella..."

"Maafkan aku...aku bukan Daniella." Balas Windy.

"Kau sudah aku anggap sebagai adik ku. Maaf aku sudah lancang Yang Mulia." Daniel menggenggam tangan Windy.
"Kau tidak perlu meminta maaf! Aku berhutang nyawa kepadamu! Jadi ayo bangkit agar aku bisa balas budi kepadamu Daniel!" Tegas Windy.

Dark Velvet ; All I Wanna Do [THE END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang